42

3.1K 356 242
                                    

[ Time to Love ]

Sudah tiga hari Jungkook dirawat, tidak ada perubahan ataupun perkembangannya sama sekali. Hatinya semakin dilanda kebingungan dan rasa bersalah, ia yang alasan semua ini terjadi namun dirinya tidak bisa sedikitpun melakukan apa - apa selain duduk dan mengajak mengobrol Jungkook, walau tanpa sahutan, Yeri tidak menyerah.

Malam ini, di ruangan Jungkook hanya ada dirinya bersama dengan keheningan. Jika boleh kata, Yeri benci dengan ini — semua hal yang terjadi karena dirinya, membuatnya merasa bersalah yang amat besar. Seandainya bisa memutar waktu, Yeri ingin kembali ke masa dimana ia tak pernah mengenal siapa Jung Jaehyun, siapa Jeon Jungkook dan yang lainnya. Bila perlu ia ingin kembali ke masa dimana ia kaya dengan kasih sayang kedua orangtuanya. Sayangnya itu sangatlah mustahil, Yeri hanya bisa meratapi nasibnya dengan kesedihan rasa bersalah yang kini menemaninya setiap saat.

Pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok kedua orangtua Jungkook. Keduanya dari kafetaria rumah sakit untuk mengisi perutnya. Keduanya memberikan Yeri senyum manisnya. Yah, Yeri sudah dianggap sebagai putri keluarga Jeon, kesayangan semuanya karena gadis itu merupakan kekasih yang dicintai oleh putra laki - laki keluarga tersebut.

“Yeri, tadi eommoni hendak membelikan makan untukmu. Tapi karena kami tidak tahu apa yang kau suka, jadi eomma mengurungkan niat eomma. Mingyu sudah menunggumu diluar, ia sudah bersedia menemanimu makan malam, sayang.” Yeri menggeleng, bagaimana bisa makanan masuk ke perutnya sementara Jungkook-nya tidak, “Tidak perlu, eomma. Aku sudah kenyang. Tadi siang aku sudah makan.” ujarnya seraya memperlihatkan senyum manisnya. Mencoba membuat orangtua Jungkook yang menatapnya khawatir saat ini — percaya bahwa ia baik - baik saja.

“Sekarang sudah malam, nak. Eommoni tidak ingin kau ikut - ikutan sakit. Jangan khawatirkan Jungkook, eommoni dan appa Jungkook akan menjaganya.” Yeri menghembuskan nafasnya perlahan, tangannya masih menggenggam tangan Jungkook. Sangat berat untuk melepasnya walau hanya sedetik. Ia tidak ingin jauh - jauh dari Jungkook, ia hanya ingin selalu berada disamping Jungkook, menemani lelaki itu tanpa kenal dengan kata lelah, “Jungkook, aku pergi sebentar.”

Nyonya Jeon tersenyum, akhirnya gadis itu mengikuti ucapannya. Mengingat akhir- akhir ini Yeri keras kepala jika diminta untuk mengisi perutnya padahal itu untuk dirinya juga. Nyonya Jeon tentu tahu dengan keadaan gadis itu, ia kurang tidur, terkadang menangis seorang diri dan menyalahkan dirinya atas apa yang telah menimpahnya.

“Ingin makan dimana? Di kafetaria atau —,”

“Antar aku ke Namsan Tower.” Yeri menatap Mingyu. Sedangkan lelaki yang berkulit tan itu menatapnya bingung, “Sebaiknya makan dulu saja. Setelahnya aku akan mengantarmu kr Namsan Tower.”

“Iya, aku makan tapi tidak sekarang. Aku ingin ke Namsan Tower.” tidak ada jalan lain selain mengiayakan permintaan gadis ini. Biasa tahu ini bisa membuat suasana hati Yeri sedikit membaik dari ini, “Baiklah. Tapi setelahnya kau harus makan.”

~

Terangnya bulan dan ramainya langit karena bintang - bintang membuat suasana ini menjadi sedikit menenangkan terutama untuk Yeri yang sedang dilanda kesedihan. Ini adalah tempat yang tempat untuk mencurahkan isi hatinya. Segalanya tanpa ada yang dipendamnya lagi. Dan Kim Mingyu adalah orang yang tepat untuk menjadi pendengarnya.

Time to Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang