38

3.1K 381 214
                                    

[ Time to Love ]

Jungkook termenung di balkon kamarnya. Memikirkan pembicaraan yang telah terjadi antara dirinya dan Yeri. Ia bahkan masih ingat dengan suara tangis Yeri dan untaian kalimat kekecewaan gadisnya terhadap dirinya.

~

Jungkook mematung ditempatnya, menyaksikan bagaimana wanita yang selalu tersenyum didepannya, menangis karena perbuatan yang telah dilakukannya. Sialnya, Jungkook sama sekali tidak ingat apa - apa selain minum bersama dengan sahabatnya sampai dirinya tak sadarkan diri.

"Yeri, aku tidak ingat semuanya,"

"Iya, Jungkook. Kau tidak akan mengingatkannya karena saat itu kau sedang mabuk."

Jungkook mengepalkan tangannya. Menahan gejolak emosi yang siap meledak. Jungkook menutup matanya, lalu tak lama kemudian membukanya dan menatap kekasihnya yang menangis didepannya. Jungkook bersimpu, memeluk Yeri yang menangis karenanya. Ia menyesal karena telah membuat gadisnya kecewa. Seandainya Jungkook tahu semuanya akan seperti ini, alangkah baiknya ia tidak pergi, ia seharusnya bersama dengan Yeri, melakukan kencan seperti biasa mereka lakukan ketika kelas mereka selesai.

"Maaf, maafkan aku, Yeri. Aku sama sekali tidak bermaksud membuatmu kecewa. Percayalah, aku tidak ada niatan sama sekali untuk mencium wanita manapun." Yeri menangis sangat keras, memeluk leher Jungkook. Ia percaya dengan Jungkook, tapi hatinya sudah terlanjur kecewa yang amat mendalam. Butuh waktu agar hatinya bisa merelakan semua hal yang telah terjadi.

"Percayalah, tidak ada niatanku untuk menduakanmu. Lebih baik aku mati daripada melakukan hal yang membuat hatimu sakit," Jungkook menangis karena membuat kekasihnya kecewa. Bisakah waktu diputar dimana hari itu berlangsung. Jungkook ingin menolak ajakan sahabat - sahabatnya.

"Aku tidak suka ketika wanita itu menandai dirimu Jungkook, ketika ia memciummu juga. Aku benci, Jungkook." Jungkook melepas pelukannya, keduanya tangannya bersarang diwajah kekasihnya, menghapus air mata yang membasahi wajah cantik kekasihnya, "Aku bahkan sudah membenci diriku karena membiarkan orang lain menyentuh diriku selain dirimu, sayang. Dan sekarang aku membutuhkan bantuanmu. Bantu aku untuk menghapus jejak wanita jalang itu."

Jungkook mendekatkan wajahnya kepada Yeri. Membiarkan kedua belah bibir itu menyatu sempurna. Jungkook mengecup bibir itu dengan gerakan menuntun. Meluapkan segala rasa ia yang ia alami sekarang -senang, sedih, kecewa. Ia bersyukur Yeri mengerti dengan dirinya. Gadis itu tidak marah, namun rasa kecewa terlihat sangat jelas. Kekecewaan Yeri itu bagaikan marabahaya untuk dirinya. Jika sudah begini, Jungkook harus melakukan hal lain agar gadisnya kembali tersenyum. Melakukan semua hal, yang terpenting senyum manisnya kembali, membuat hatinya kembali tenang karena senyum manisnya.

Jungkook menyudahi ciumannya, membuka matanya dan menatap gadis yang perlahan - lahan membuka matanya. Tatapan keduanya bertemu. Jungkook mengecup kening, kedua mata yang terus - menerus mengeluarkan air mata, pipi memerahnya dan terakhir pada bibir ranumnya. Yeri tidak akan menolaknya karena segala perlakuan Jungkook ia menyukainya.

"Aku mencintaimu, Yeri. Sangat - sangat mencintaimu. Maafkan aku karena telah membuatmu kecewa.." Yeri mengangguk. Tangannya terangkat menyentuh wajah Jungkook. Menghapus sisa - sisa air mata yang membasahi wajah tampannya, "Tidak ada yang bisa membandingi betapa besarnya cintaku padamu, Jungkook. Jika bisa, aku siap mati untukmu. Semoga ini yang terakhir kalinya cobaan menghampiri kita,"

Time to Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang