31

4K 488 64
                                    

[ Time to Love ]

Satu hal yang tak pernah terbayangkah oleh seorang Jeon Jungkook dimana persahabatannya akan seberantakan ini karena dirinya. Namun bukankah tidak semuanya ini karena dirinya? Jungkook hanya melakukan apa yang seharusnya ia lakukan walau bisa dikatakan oleh oranglain disini dirinyalah yang bersalah. Bukan hanya itu, Jungkook bahkan penimbul kerusakan akan hubungan yang telah dijalinnya bersama dengan sahabat - sahabatnya.

Ia hanya mencintai seorang gadis dimana itu adalah mantan kekasih sahabatnya. Hubungan mereka telah berakhir dan tidak ada dinding yang menahan dirinya untuk tidak boleh menjalin hubungan dengan Yeri, bukan? Banyak hal yang terjadi antara Jungkook dan Yeri hingga akhirnya rasa itupun timbul dibenak keduanya. Hingga akhirnya terjalinlah hubungan kasih karena cinta satu sama lain.

Jaehyun disana, berdiri dengan bahu naik - turun karena amarah. Matanya menatap tajam Jungkook seolah - olah dalam sekali kejap Jungkook akan hangus hanya karena mata setajam elang milik Jaehyun. Jungkook sadar bahwa lelaki itu sudah tahu menahu tentang hubungan mereka — dia dan Yeri. Dan Jungkook tentu sadar diri bahwa ia salah karena menyembunyikannya dari Jaehyun.

Jika dipikir kembali, apakah perlu Jungkook mempublikasikan hubungannya kepada Jaehyun? Ini adalah urusan pribadinya. Tidak untuk di publikasikan ataupun dipamer - pamer.

“Aku tidak menyangkah kau sejahat itu padaku, Kook.” terdengar lirih, putus asa, kecewa dan kesal bercampur menjadi satu. Belum ada satupun kata yang keluar dari bibir Jungkook sampai saat ini karena dirinya merasa ucapannya terhenti di kerongkongannya, “Aku tahu kau dekat dengannya karena kalian satu fakultas, satu jurusan dan bahkan berada dalam satu kelas. Namun pantaskah kau melakukannya kepadaku, Kook? Aku masih mencintainya, kaupun tahu akan itu.” berhasil membuat Jungkook merasakan beribu jarum menusuk tepat ke ulu hatinya sehingga rasa sesak itu timbul secara perlahan - lahan.

“Sejahat itukah kau, Kook?”

Lama terdiam, akhirnya Jungkook angkat bicara. Menyampingkan rasa nyeri disudut bibir yang nampak mengeluarkan cairan merah pekat yang walaupun diusap berkali - kali akan selalu mengeluarkan cairan yang bernamakan darah itu, “Ya. Kau benar, Jae. Aku ini adalah orang yang jahat. Benar - benar jahat. Tapi pantaskan kau menyebutku jahat? KAU JUGA JAHAT, MENINGGALKAN YERI TANPA MEMBERINYA KABAR SETIAP SAATNYA SESUAI JANJI YANG KAU UCAPKAN PADANYA.”

Jungkook marah kepada Jaehyun. Sudah cukup ia diam dengan mendengar ucapan Jaehyun yang hanya menyudutkannya saja. Bahkan dirinya sudah muak, Jaehyun harus tahu apa saja akibat dari perbuatannya pada Yeri dulu. Mata itu menajam, bukan Jaehyun melainkan Jungkook. Mengambil nafas dalam - dalam lalu menghembuskannya dengan kasar.

“Kau tahu apa akibat dari perbuatan yang kau lakukan? Hampir dua tahu — dua tahun Jae, kau meninggalkan Yeri dengan tangis yang setiap saat ia lakukan.” Jaehyun diam mendengar seksama ucapan Jungkook, pun dengan teman - teman yang lainnya yang menatap mereka dengan tatapan khawatirnya, “KAU! Harus tahu bahwa senyumnya itu begitu berharga namun karenamu — semuanya berubah perlahan - lahan menjadi redup karena perbuatanmu. Sadarlah, disini kaulah yang paling jahat.”

“Lalu kau ingin apa sekarang? Kau ingin aku membiarkan kalian bersama? Tidak Jeon Jungkook, tidak akan aku biarkan kalian bersama. Walau kau sahabatku, aku tak akan takut melawanmu. Bahkan sampai penghabisan darah sekalipun.” ujar Jaehyun.

Jungkook tidak bisa mengendalikan emosinya hingga tidak disangkah oleh semuanya bahwa Jungkook akan memberi Jaehyun pukulan. Tidak heran, sahabat - sahabatnya — Bambam, Yugyeom dan Dokyeom sadar bahwa Jungkook adalah laki - laki yang emosian dan keras apalagi itu menyangkut Yeri — tidak akan main - main Jungkook akan itu.

Time to Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang