6

5.8K 684 24
                                    

[ Time to Love ]

“Bae Irene.”

Irene spontan berbalik untuk melihat siapa yang memanggil dirinya. Taehyung mau tidak mau bergerak untuk melihat orang itu. Betapa terkejutnya Irene ketika melihat siapa yang berdiri tak jauh dari tempatnya. Seorang pria dengan setelan jas — sangat berwibawa dan juga tampan dengan jas hitam, sepatu kulit hitam yang berkilau dan kacamata yang tertata dimatanya.

“Kau Bae Irene, bukan?” tangannya pria itu bergerak menarik kacamatanya, memastikan orang yang disebut namanya orang yang benar.

“Lebih baik kita pergi saja dari sini.” Irene tanpa permisi menyambar tangan Taehyung. Menarik pria itu untuk mencari keberadaan putrinya yang sedang mencari alat-alat untuk melukisnya.

“Bae Irene. Yak, berhenti kau.” pria itu mengejar Irene membuat wanita semakin kalut. Ini tidak boleh dibiarkan. Pria itu tidak boleh lagi datang tanpa permisi. Irene masih mengingat dengan jelas apa yang diperbuat pria itu. Ia tidak akan melupakannya dan tidak akan melupakannya.

“Ada apa?” bisik Taehyung. Ia kebingungan dengan tindakan Irene. Ia tidak mengenal pria itu tapi ia merasa familiar dengan wajah itu. Irene tidak langsung menjawab, wanita itu terlalu sibuk untuk mencari keberadaan putrinya.

“Bae, dengarkan aku.” pria itu berhasil menahan lengan Irene dan membalikkan tubuh wanita itu. Kembali, pria itu dapat menatap dengan jelas wanita masa lalunya yang menghilang bertahun-tahun lamanya. Wanita itu semakin cantik dan pastinya terlihat dewasa.

“Apa ada yang anda butuhkan, Tuan?” Tanya Irene. Dirinya seolah-olah tidak mengenal siapa pria itu. Padahal dibalik sikapnya, Irene ingin sekali memberi tamparan sekeras-kerasnya atas apa yang pernah pria itu lakukan. Irene bukanlah wanita yang lemah, yang sedikit-sedikit akan luluh dan kembali kepada pria yang sama. Sebab ia tidak ingin lagi disakiti.

“Ini benar kau?”

“Suamiku, setelah ini kita akan kemana? Dimana putri kita pergi?” Taehyung hampir saja tersedak dengan air liurnya sendiri ketika Irene memanggilnya 'suamiku'. Yang benar saja,

“Hey, kenapa kau diam saja? Dimana putri kita?” percayalah, Irene saat ini sedang menahan amarah karena pria yang berlaga sok tampan didepannya sekaligus menahan malu terhadap pria yang telah ia jerumuskan kedalam masalah ini.

“T–tadi mencari alat tulisnya.” jawab Taehyung seadanya.

“Bae, kau telah menikah?”

“Seperti yang anda lihat, Tuan Kim Junmyeon.”

“Eomma, Ahjussi.” Irene menutup matanya. Sepertinya, kebohongan yang ia lakukan sia-sia saja sebab gadis kecilnya kembali dengan cepat. Seharusnya, gadis kecil kesayangannya nanti saja kembalinya — setelah pria ini pergi, namun semuanya hanya harapannya saja, gadis kecilnya kembali dengan alat melukisnya.

“Ahjussi, aku sudah menemukan apa yang ku cari.” tuturnya secara memperlihatkannya kepada Taehyung. Taehyung tidak tahu harus melakukan apa selain menanggapinya dengan mengacak poni gadis itu dengan canggung, dari ekor matanya, Taehyung dapat melihat pria itu menatapnya dengan bingung.

Time to Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang