48

3.9K 381 436
                                    

Mampir ya, vote dan spam komen sebanyak - banyaknya!! Masih anget dan jika kalian benar - benar Vrene hardshipper pasti bakal nyepam sebanyak - banyaknya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mampir ya, vote dan spam komen sebanyak - banyaknya!! Masih anget dan jika kalian benar - benar Vrene hardshipper pasti bakal nyepam sebanyak - banyaknya!!

Itu project spesial buat ultah Nyai sama aku. Kali aja belum ada yang ngucapin. Ucaping dungs ;) *maksa sekali diriku*

[ Time to Love ]

Hyerin senang bukan main karena dirinya kembali merasakan bagaimana menyenangkan berlibur bersama dengan keluarganya, walau harus menelan perlahan pil pahit karena sang ibu serta ayahnya tak bisa ikut. Tidak masalah, ia punya Junmyeon appa serta Naeun eomma yang mengganti posisi mereka untuk sementara.

Hyerin sedang menikmati rasa tenang menaiki komedi putar yang menggelitiki perutnya untuk tidak tertawa. Namun itu tak berselang lama karena tubuhnya tiba - tiba terasa lemas, kepalanya berkunang - kunang. Ini terjadi sejak pagi tadi ketika ia mandi, namun gadis itu tidak mempermasalahkannya karena dirinya menganggap bahwa sakit kepala yang menyerangkannya kini hanya semata - mata karena terganggu tidurnya. Hanya itu, tidak ada yang berlebihan.

Tangannya menggenggam dengan erat gagang besi yang tersambung dengan patung kuda yang sedang didudukinya. Diseberangsana, Junmyeon merasa senang melihat putrinya bahagia. Ia mengira bahwa gadis itu menikmati komedi putranya. Namun kenyataannya tidak, begitu gadis itu melewati dirinya, Junmyeon baru saja menyadari bahwa gadis kecilnya sedang menahan rasa sakit dengan wajah pucatnya. Pria itu kalut dan meminta pada pria yang memegang kendali komedi putra tersebut untuk menghentikannya.

Jika saja Junmyeon terlambat sedetikpun, gadis kecil itu hampir saja terjatuh seandainya Junmyeon tidak datang untuk menggendong putrinya tepat waktu. Kekhawatirkan terlihat jelas dari raut wajahnya, pun dengan sang istri.

“Sayang, bagaimana dengan Hyerin?” tanyanya dengan rasa khawatir. Melihat bagaimana gadis itu lemah tak berdaya, semakin menambah rasa khawatir akan hal - hal yang tidak diinginkan akan terjadi. Gadis itu awalnya terlihat baik - baik saja, masih bisa tersenyum, tertawa dan saling melontarkan lelucon pada sang ayah, namun yang terlihat sekarang malah sebaliknya, terlihat pucat dengan suhu tubuh yang tiba - tiba dingin drastis.

“Sayang, Hyerin demam.”

“Kita ke rumah sakit sekarang.”

-

Junmyeon tampak gelisah ditempat duduknya, memikirkan keadaan putrinya. Jika tahu akan seperti ini, alangkah baiknya gadis itu berdiam diri saja dirumah mereka, bermain dengan segala arena bermain yang ia bangun khusus ditaman belakang rumah mereka. Ini benar - benar diluar dugaan mereka, sehingga yang mereka lakukan hanya bisa berdoa agar gadis kecil itu dalam keadaannya baik - baik saja.

Time to Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang