[ Prelude ]

299 27 8
                                    

Terkadang, sebuah cerita ditulis sebagai peringatan. Sebuah Pertanda.

Tapi, ketahuilah.  Jika setiap makna dari kata memiliki arti. Serta  suara akan jiwa-jiwa yang terbungkam, yang terkurung oleh persepsi dan ketakutan, dilukiskan kedalam untaian kata dan kalimat yang membius  logika dan membangunkan rasa.

Terkadang, kata  adalah jeritan akan seruan kebenaran, sebuah jalan setapak yang panjang dan lebar, untuk menemukan sebuah hakikat dari mana seruan itu di ucapkan.

Ada seseorang yang mewakili jeritan itu, dia lahir di cerita ini.

Dia yang hidup dalam kebohongan, tipuan dan ketidakpastian sejak masa ia belum mengingat apapun.

Meski tertatih, ia kumpulan tiap puing, tiap kutukan, tiap seruan.

Menjadi harapan-harapan yang sering kali seperti gelembung, indah namun tidak abadi

Harapan-harapan dari masa-masa yang hilang, sejarah lama yang dihapuskan kekuasaan, yang menguap bersama angkuhnya zaman.

Ia menggenggamnya, lalu ia tunjukan lukisan itu pada muka-muka dunia.

Wajah-wajah yang mampu tersenyum, wajah-wajah yang tak pernah merasakan luka dalam dan terpendam.

Disinilah, api unggun histori akan memulai kisahnya kembali

" Anna H."

Tentang Ursulanda | dan bagaimana kami memenangkannya [ TAMAT ] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang