Lisa pov
Aku sedang duduk menunggu jennie di lobby kantornya.
Drtt drtt drtt
Ponselku berdering saat kulihat kelayar ponsel tertulis nama my love.
"Halo" ucapku
"Sayang, kenapa kau baru mengangkat telponku. Kenapa kau tidak membalas pesanku. Aku pergi ke apartementmu tapi kau tidak ada. Kau dimana sayang?" Ucap my love.
"Ada apa?" Tanyaku.
"Aku merindukanmu. Apa kau tidak merindukanku. Dimana kau sekarang" tanya my love"Lisayah" panggil jennie sambil berjalan menghampiriku dan melambaikan tangan kepadaku. Aku pun tersenyum sambil melambaikan tangan padanya. "Apa kau menunggu lama?" Tanya jennie. Aku hanya menggelengkan kepalaku. Aku menunjuk ke telingaku yang memegang ponsel. Jennie pun mengangguk mengerti kemudian duduk disampingku.
"Halo? Kenapa ada suara wanita? Kau dimana sayang? Apa kau menghiantiku sayang?" Tanya my love.
"What? Menghianatimu? Bukankah kau yang menghianatiku dan meninggalkanku. Kau dan aku sudah tidak ada hubungan apapun. Jadi aku berhak dekat dengan wanita manapun" ucapku lalu mematikan panggilan ponselku."Mantan kekasihmu?" Tanya jennie. "Ya, dia menuduhku menghianatinya saat mendengar suaramu" ucap lisa kesal. "Astaga, kajja kita pergi saja. Kita kan mau berbelanja" ucap jennie sambil tersenyum. Aku pun tersenyum menatap jennie. Kami berjalan menuju mobilku kemudian bergegas pergi ke mall.
Lisa pov end
Beberapa saat kemudian jennie dan lisa sampai di parkiran supermarket. "Kajja" ucap jennie. Jennie beranjak keluar tapi lisa menahan tangannya. "Wait, aku harus persiapan" ucap lisa.
"Persiapan?" Tanya jennie. Lisa tidak menjawabnya. Ia terfokus untuk.memasang masker. Jennie tertawa melihat lisa. "Kau seperti buronan saja" ucap jennie sambil tertawa. "Yak kau tidak mengenalku? Penggemarku tersebar dimana mana" ucap lisa.
Jennie hanya tertawa mendengar celotehan lisa. "Kajja" ucap jennie. Lisa dan jennie pun keluar dari mobil dan mulai berjalan. Tiba tiba segerombolan wanita datang menghampiri lisa dan jennie. "Kau lisa kan? Bolehkah kami berfoto denganmu" ucap seorang wanita.
Lisa dan jennie terkejut saat segerombolan wanita menghampiri mereka. "Oh okey" ucap lisa sambil tersenyum. Lisa dan segerombolan wanita itu asik berfoto sedangkan jennie hanya terdiam menatap lisa.
"Terimakasih lisa" ucap para wanita itu bersamaaan. "Its okey. Tapi tolong jangan memberitahu orang orang jika aku disini. Beri aku privasi" ucap lisa. "Baiklah. Terimakasih. Kau baik sekali" ucap para wanita itu kemudian pergi meninggalkan lisa dan jennie.Jennie masih terkejut melihat lisa. "Bukankah aku sudah bilang bahwa penggemarku tersebar dimana mana" ucap lisa. "Astaga, aku tak tau jika kau sangat terkenal" ucap jennie. Lisa hanya tertawa. "Kajja" ucap lisa. Lisa dan jennie berjalan memasuki sebuah supermarket.
"Hmm jennie, aku belum pernah berbelanja kebutuhan dapur jadi aku tidak mengerti mengenai bahan masakan" ucap lisa. "Its okey aku akan membantumu" ucap jennie. Lisa hanya mengangguk. Mereka mulai membeli bahan bahan dapur yang mereka butuhkan.
2 jam kemudian
Mereka baru selesai berbelanja. Lisa mendorong troly ke mobil dan memasukkan barang belanjaan kedalam bagasi mobil. Jennie menunggu di dalam mobil sambil mencoba menelpon irene.
Jennie pov
Aku masih berusaha menelpon irene. (Kemana dia? Seharian ini tak mengabariku) batinku.
Lisa masuk kedalam mobil "jennie apa kau ingin makan malam sebelum kita pulang?" Tanya lisa. "Hmm boleh. Lagipula jisoo unnie akan pulang larut" ucapku. "Apa yang ingin kau makan?" Tanya lisa. "Lisa, aku ingin pergi membeli ice cream. Bisa kah kita kesana" ucapku. "Tentu saja. Dimana tempatnya?"tanya lisa. "Myeongdong" ucapku. Lisa perlahan menjalankan mobilnya.
Aku terus berusaha menelpon irene.
"Halo" ucap irene.
"Sayang kau dimana? Kenapa seharian tidak menelponku?" Tanyaku.
"Maafkan aku sayang aku sangat sibuk latihan. Aku harus pergi. Aku akan menelponmu jika sudah di apartement. Love you" ucap irene
"Love you too" ucapku lalu mematikan panggilan irene.Jennie pov end
"Kau lama bersama irene?" Tanya lisa tiba tiba. "Belum terlalu lama. Masih sekitar 3 bulan. Why?" Ucap jennie. Lisa hanya tersenyum menatap jennie. "Kenapa kau tersenyum?" Tanya jennie. "Aku hanya iri melihatmu. Kau bersama orang yang kau cintai dan mencintaimu juga" ucap lisa.
Jennie mengusap bahu lisa. "Kelak kau akan mendapatkannya lisa" ucap jennie sambil tersenyum lisa hanya tersenyum menatap jennie. Beberapa saat kemudian lisa dan jennie sampai di sebuah kedai ice cream di pinggir jalan.
"Kau tunggu saja disini aku akan membelikannya untukmu" ucap lisa. "Baiklah, aku mau vanila ice cream" ucap jennie. "Okey" ucap lisa kemudian kelaur dari mobil meninggalkan jennie.
Jennie pov
Aku sedang sibuk memainkan ponselku. Tiba tiba saja ponselku mati karna baterainya habis. (Aish mati pula) batinku. Aku melempar ponselku kedalam tas. Pandnaganku terfokus pada suatu pemandangan yang membuatku terkejut
"Irene?" Ucapku
Aku terkejut saat melihat irene sedang bermesraan dengan wanita lain. "Jadi karna ini kau tidak menghubungiku" ucapku. Perlahan air mataku mulai menetes.
Jennie pov end
Lisa masuk ke dalam mobil dan terkejut melihat jennie meneteskan air mata. Jennie dengan cepat mengusap air mata yang jatu di pipinya. "Kenapa kau menangis?" Tanya lisa. "Anniya. Aku tidak menangis" ucap jennie. "Aku tau kau berbohong padaku. Katakanlah" ucap lisa. "Hmm aku menangis karna menunggu ice creamku" ucap jennie sambil mengambil ice creamnya dari tangan lisa.
"Oh mianne jennie. Tadi antrinya panjang sekali" ucap lisa. Jennie dan lisa menikmati ice creamnya. Tapi mata jennie tak bisa melepas pandangannya dari irene.
Lisa pov
Aku melirik dia sedang menikmati ice creamnya dengan menatap ke sebuah arah. Aku melihat ke arah itu dan ternyata irene bersama seorang wanita. (Aku tak akan membiarkanmu merasakan apa yang aku rasakan jennie) batinku.
"Jennie, bisa kau menungguku sebentar saja disini? Aku ingin membeli beberapa cemilan" ucapku. "Tentu saja. tapi jangan terlalu lama"ucap jennie. Aku hanya mengangguk dan tersenyum kepada jennie kemudian bergegas meninggalkan jennie.
Lisa pov end
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Romance"Jika kau tak bahagia denganku bukan begini caranya. Cukup katakan padaku dan aku akan melepasmu jika kau tidak bahagia denganku" ucap lisa. "Maafkan aku lisa. Rasa ini tumbuh begitu saja. Aku menyayangimu tapi aku telah menyayanginya juga" ucap se...