Lisa memasuki apartement dan melihat jennie sedang duduk menonton televisi. "Sayang kau sudah pulang" ucap jennie tapi lisa tidak merespon. Ia berjalan melewati jennie begitu saja ke kamarnya. (Aish dia pasti marah) batin jennie.
Lisa masuk ke dalam kamar lalu mandi. Setelah mandi lisa membuka lemari pakaian mencari piyamanya. "Apa yang kau cari sayang? Aku akan membantumu" ucap jennie. "aku sudah menemukannya" ucap lisa lalu masuk kembali ke kamar mandi untuk memakai baju. Jennie hanya menghembuskan nafasnya. (Dia benar benar marah sepertinya) batin jennie.
Saat keluar dari kamar mandi lisa berjalan begitu saja tanpa berbicara pada jennie. Ia duduk di sofa lalu menyalakan tv. Jennie menghampiri lisa dan duduk di pangkuan lisa. "Sayang, ada apa dengamu? Kau mengabaikanku" ucap jennie. "Aku tak apa" ucap lisa sambil fokus ke layar televisi. "Kau bahkan tidak menatapku" ucap jennie. Lisa terus menatap layar televisinya.
Jennie melumat bibir lisa tapi lisa hanya terdiam tidak membalas lumatan jennie. "Yak lalisa kau kenapa?" Bentak jennie. Lisa menatap jennie dengan tatapan tajam. "Kau membentakku?" Tanya lisa. "Sayang bukan maksud...." ucapan jennie terhenti saat ponsel lisa berdering. Jennie pun turun dari pangkuan lisa dan duduk disamping lisa. Lisa mengangkat panggilan ponselnya.
"Hallo aunty" ucap lisa
"Hai darling. Besok aunty akan ke korea. Bisakah kau dan jennie menjemput aunty" ucap nikki.
"Benarkah? Apa uncle john ikut? Tentu saja aunty aku dan jennie akan menjempumu" ucap lisa.
"Tidak sayang. Uncle john tidak ikut. Aunty ada pekerjaan di shanghai. Jadi sebelum aunty ke shanghai aunty ingin mengunjungimu" ucap nikki.
"Okey. Jam berapa aunty sampai di korea?" Tanya lisa.
"Jam 7 malam" ucap nikki.
"Okey. Aku dan jennie akan menjemputmu besok" ucap lisa.
"thank you darling. See you tomorrow" ucap nikki
"See you tomorrow aunty" ucap lisa lalu mematikan panggilannya."Aunty nikki akan ke korea besok. Kita akan menjemputnya di bandara jam 7 malam" ucap lisa. "Baiklah" ucap jennie. Lisa kembali fokus pada layar televisi. "Sayang, aku ingin menjelaskan mengenai tadi siang" ucap jennie. Lisa langsung beranjak berdiri "aku lelah" ucap lisa lalu berjalan kedalam kamar.
Jennie hanya terdiam melihat lisa meninggalkannya. Beberapa saat kemudian jisoo dan rose pulang dan duduk disamping jennie. "Kenapa dengan wajahmu itu" ucap jisoo.
"Sepertinya lisa marah padaku" ucap jennie. Jisoo dan rose terkejut. "Why? Lisa tipe orang yang tidak bisa marah" ucap rose. "Dia melihatku bersama irene" ucap jennie. "What??" Ucap jisoo. "Siapa irene?" Tanya rose. "Aish. Dia mantan kekasih jennie" ucap jisoo. "Astaga" ucap rose.
"Yak jennie kim kenapa kau menemui irene lagi? Bukankah kau sudah bilang tak akan menemuinya lagi" ucap jisoo kesal. "Unnie. Irene terus saja menggangguku. Dia terus mengirimiku pesan dan aku berpikir jika aku menerima ajakannya untuk bertemu aku bisa memintanya berhenti menggangguku" ucap jennie. "Sebelum kau menemui irene kau tidak meminta ijin atau memberitahu lisa?" Tanya rose. Jennie menggelengkan kepalanya.
"Aish. Kau dalam masalah besar unnie" ucap rose. "Yak kau malah menakutinya" ucap jisoo. Rose pun terdiam. "Kau sudah menjelaskan pada lisa" tanya jisoo. "Dia tidak mendengarkanku. Lagi pula dia juga makan siang dengan wanita cantik tadi. Mereka tertawa bersama itu membuatku kesal" ucap jennie.
"Maksudmu yoona unnie?" Tanya rose. "Kau mengenalnya?" Tanya jennie. "Ya. Dia artis baru di agensi kita. Tadi siang lisa mengenalkannya pada kami bahkan lisa mengajak kami makan siang bersama tapi aku dan jisoo sudah memiliki janji nonton" ucap rose. "Lisa dan yoona unnie hanya meeting sambil makan siang mereka membicarakan pekerjaan. Jika aku jadi lisa wajar jika lisa marah. Kau tidak memberitahu lisa" ucap jisoo.
Lisa berjalan menuruni tangga. "Chaeyounga. Bisa bikinkan aku ramyeon. Aku lapar" ucap lisa. "Aku akan membuatkannya untukmu" ucap jennie. Lisa menatap jennie. "Tidak perlu. Aku akan membuatnya sendiri" ucap lisa lalu berjalan menuju dapur. Jennie perlahan meneteskan air matanya. "Biar aku bicara padanya" ucap rose
Rose berjalan menghampiri lisa. Ia tertawa melihat lisa yang tampak kebingungan. "Biar aku yang membuat ramyeon untukmu. Kau bisa membakar apartement ini jika memasak" ucap rose. "Thank you chipmunk" ucap lisa sambil mencubit pipi rose. Lisa mengambil beberapa kaleng beer kemudian duduk di meja makan sambil meminum beer.
Beberapa saat kemudian rose meletakkan ramyeon dan sepiring kimci di depan lisa. Rose duduk di depan lisa dan membuka sekaleng beer. "Lisa, jangan mengabaikan jennie unnie seperti ini" ucap rose. Lisa pun menatap rose. "Aku tau jennie unnie memang salah. Tapi tak bisakah kau bicarakan dengannya baik baik" ucap rose.
Lisa tak merespon rose dan terus melahap ramyeonnya. "Ayolah lisa jangan egois. Sikapmu ini menyakiti jennie unnie" ucap rose.
Brak
Lisa membanting sendok dan sumpitnya dia atas meja. "Lalu bagaimana denganku ros? Apa dia memikirkan perasaanku? Aku seperti ini karna itu yang dia inginkan. Saat dia memustuskan untuk bertemu dengan irene dibelakangku bukankah itu artinya dia tidak menganggapku ada? Dia tidak menganggapku suaminya. Jika dia menganggapku ada harusnya dia memberitahuku" ucap lisa.
"Lisa, jennie unnie tidak ada hubungan apapun dengan irene. Harusnya kau percaya padanya" ucap rose. "Rose, ini bukan masalah dia ada hubungan dengan irene atau tidak. Aku percaya padanya jika dia tidak memiliki hubunhan apapun lagi. Tapi ini tentang cara menghargai satu sama lain. Aku dan jennie sudah menikah rose. Harusnya apapun yang ia lakukan dia memberitahuku bukan malah diam diam di belakangku seperti ini. Untung aku melihatnya hari ini, kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi jika tadi aku tidak melihat mereka. ucap lisa. Rose terdiam seketika.
"aku mengabaikannya itu karna dia sendiri yang memintaku seperti ini. Mulai sekarang terserah jennie. Dia tak perlu ijinku untuk melakukan apapun karna mungkin baginya aku bukan siapa siapa" ucap lisa. "Tapi lisa...." ucap rose. "Rose, sebaiknya kau masuk ke kamarmu. Aku tak mau membahas ini lagi" sela lisa. Rose pun beranjak dari kursi dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.
Lisa membereskan dan mencuci bekas makanannya. Setelah selesai ia berjalan ke kamarnya saat masuk kedalam kamar ia melihat jennie sedang tertidur. Lisa duduk disamping jennie dan membelai rambut jennie. "Aku mencintaimu tapi kau mengecewakanku" ucap lisa. Lisa menutup tubuh jennie dengan selimut lalu berjalan keluar dari kamar dan berbaring di sofa sambil menonton televisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Romance"Jika kau tak bahagia denganku bukan begini caranya. Cukup katakan padaku dan aku akan melepasmu jika kau tidak bahagia denganku" ucap lisa. "Maafkan aku lisa. Rasa ini tumbuh begitu saja. Aku menyayangimu tapi aku telah menyayanginya juga" ucap se...