Rose terbangun di pelukan jisoo. Ia melihat jisoo masih tertidur pulas. Rose melihat di balik selimutnya yang menutupi tubuhnya yang telanjang. (Aish park chaeyoung apa yang sudah kau lakukan)batin rose. Rose perlahan turun dari tempat tidur dan bejalan masuk ke kamar mandi.
***lisa's room***
Jennie dan lisa masih berpelukan diatas tempat tidur belum membuka matanya.
Drtt drtt drtt
Lisa mendengar ponselnya berdering. Ia menjangkau ponselnya.
"Halo" ucap lisa serak.
"Kau baru bangun lisa?" Tanya ken.
"Ada apa? Kau menggangguku pagi pagi" ucap lisa.
"Aku hanya ingin bilang jika pemotretanmu hari kamis. Jadi kau tetap bisa mengajar seperti biasa"ucap ken.
"Aish ken. Kau menelponku hanya untuk itu? Bye"ucap lisa. Mematikan ponselnya dan meletakkan ponselnya lalu kembali memeluk jennie."Siapa sayang?" Tanya jennie. "Hmm. Ken" ucap lisa. "Apa ada masalah" tanya jennie. " tidak. Hanya bilang pemotretanku hari kamis. Sayang aku masih ingin tidur. Bisakah kau tidak bertanya padaku" ucap lisa. "Baiklah" ucap jennie lalu mengecup bibir lisa.
*** rose's room***
Jisoo mulai membuka matanya. Ia terkejut saat tidak ada rose di sampingnya. (Apa yang aku harus katakan mengenai semalam) batin jisoo. Jisoo mengaitkan kancing kemejanya.
Tok tok tok
Jisoo beranjak untuk membuka pintu. "Selamat pagi nona. Ms manoban meminta saya untuk mengantar sarapan kalian "ucap seorang pria berjas hitam. "Oh. Masuklah. Letakkan saja di meja" ucap jisoo. Pria itu hanya tersenyum kemudian masuk meletakkan sarapan di atas meja. "Terimakasih" ucap jisoo. Pria itu hanya tersenyum kemudian meninggalkan kamar jisoo.
Beberapa saat kemudian rose keluar dari kamar mandi hanya menggunakan kimono. "Siapa yang datang jisoo unnie?" Tanya rose. "Oh pelayan. Ia mengantar sarapan untuk kita. Katanya lisa yang menyuruhnya" ucap jisoo. Rose melihat ke atas meja
"Wah sepertinya enak. Ayo duduklah kita sarapan bersama" ucap rose. Jisoo pun mengangguk kemudian duduk di depan rose. Jisoo merasa canggung dengan kejadian semalam. "Ros" panggil jisoo. "Ya unnie?" Ucap rose."Mengenai semalam..."ucap jisoo gugup. "Its okey unnie. Kita sama sama menikmatinya. Aku hanya merindukan dekapan hangat hingga aku melewati batasku. Tapi jika kau menginginkan lebih. Maaf unnie aku masih mencintai dan menginginkan lisa" ucap rose. "Aku paham ros. kau tidak membenciku saja aku sudah lega" ucap jisoo. "Aku tidak membencimu unnie. Aku merasa membenci diriku sendiri. Aku terlalu bodoh menyianyiakan orang yang mencintaiku sepertimu. Tapi aku tak bisa berbuat apa apa karna hatiku masih ada nama lisa" ucap rose.
"Tak apa ros. Dekat denganmu saja sudah membuatku bahagia. Jika kau membutuhkanku. Aku akan slalu ada untukmu"ucap jisoo sambil tersenyum. "Terimakasih unnie" ucap rose. Mereka pun melanjutkan sarapan mereka.
*** lisa's room***
Jennie mengecup bibir lisa berkali kali agar lisa terbangun dari tidurnya. "Sayang bangunlah"bisik jennie di telinga lisa. Lisa perlahan membuka matanya. Ia tersenyum melihat jennie. "Morning " ucap lisa. "Morning too" ucap jennie.
"Lisa, tadi ada beberapa orang yang mengantar sarapan untuk kita" ucap jennie. "Ya,aku memang memintanya agar aku tidak perlu meninggalkan kamar ini" ucap lisa. "Sayang aku masih berpikir mengenai foto itu dan ancaman rose" ucap jennie.
"Tak perlu kau pikirkan semua itu. Cukup pikirkan aku" ucap lisa sambil tertawa. "Yak aku serius sayang" ucap jennie. "Sayang, aku juga serius" ucap lisa. "Kalau begitu pergilah mandi lalu kita sarapan" ucap jennie. "Okey" ucap lisa lalu berjalan memasuki kamar mandi.
Setelah mandi lisa menghampiri jennie dan mulai melahap sarapannya. "Apa kau tidur nyenyak sayang?" Tanya lisa. "Tidak begitu. Aku masih berpikir mengenai foto kita dan ancaman rose" ucap jennie. Lisa hanya terdiam menatap jennie. "sayang, kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya jennie. "Jennie, aku tau hubungan kita sangat rawan untuk karirmu. Jika memang hubungan ini membuatmu takut. Lebih baik kita sudahi saja" ucap lisa.
Deg
Jennie terkejut mendengarnya. "Kenapa kau bicara seperti itu?" Tanya jennie. "Aku mencintaimu jennie. Aku ingin kau bahagia. Tapi nyatanya sekarang. Bukan bahagia yang kau dapatkan dari hubungan ini hanya rasa takut yang selalu kau dapatkan" ucap lisa.
"Sayang, aku memang takut akan karirku. Tapi aku juga tak ingin kehilanganmu. Aku mencintaimu lisa" ucap jennie. "Fokuslah ke karirmu raih semua yang kau inginkan. Jika kau sudah lelah dan sudah mendapatkan apa yang kau inginkan kembalilah padaku. Aku akan menunggumu" ucap lisa sambil tersenyum.
"Jadi kau tetap ingin menyudahi hubungan kita?" Tanya jennie. "Ya, itu yang terbaik untuk kita" ucap lisa. Jennie menangis memeluk lisa. "Apa setelah ini kau akan meninggalkanku?" Tanya jennie. Lisa memegang kedua pipi jennie dan mengusap sisa air matanya. "Tidak jennie. Aku akan tetap di sampingmu sebagai teman" ucap lisa sambil tersenyum.
"Bolehkah aku menciummu? Aku ingin menciummu. Karna setelah ini aku tak akan bisa melakukannya lagi" ucap jennie. Lisa melumat bibir jennie dengan lembut. Jennie pun merespon lumatan bibir lisa. Semakin lama ciuman mereka semakin memanas. Lisa mulai memainkan lidahnya di mukut jennie.
Tok tok
Jennie dan lisa terkejut lalu melepas ciuman mereka. Jennie membuka pintu kamarnya. Jisoo dan rose bergegas masuk. "yak jennie kim kenapa ponselmu tidak aktif" ucap jisoo. "Astaga aku lupa untuk mengisi bateraiku. Ada apa unnie?"ucap jennie. "Kalian haru ke kantor sekarang. Jennie unnie dan lisa di tunggu seo joon oppa di kantor" ucap rose
"What? Ada apa?" Tanya jennie. "Entahlah. Suaranya terdengar serius. Sebaiknya kalian berangkat sekarang. Woo bin oppa akan menjemputku dan jisoo unnie disini" ucap rose. Lisa dan jennie pun bergegas mengemasi barang dan pergi kembali ke seoul
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Romance"Jika kau tak bahagia denganku bukan begini caranya. Cukup katakan padaku dan aku akan melepasmu jika kau tidak bahagia denganku" ucap lisa. "Maafkan aku lisa. Rasa ini tumbuh begitu saja. Aku menyayangimu tapi aku telah menyayanginya juga" ucap se...