part 17

13.6K 1K 6
                                    

Lisa, jennie, rose dan jisoo sedang berjalan ke arah lobby. Woo bin dan ken menghampiri mereka. Ken terkejut saat melihat rose. "Ros, apa yang kau lakukan disini?" Tanya ken. "Hai ken. Agensi ini milik kakakku. Aku bekerja untuknya sekarang" ucap rose.

Ken tercengang mendengarnya. "Ken ikut aku" ucap lisa lalu berjalan meninggalkan ken. "Mati aku" ucap ken sambil memukul kepalanya. "Kenapa?" Tanya jennie. "Lisa, mungkin akan membunuhku hari ini" ucap ken.

"Ken" bentak lisa. "Im coming" ucap ken lalu berlari mengikuti lisa. "Ayo kita pulang" sela woo bin. Jennie jisoo dan rose lalu berjalan mengikuti woo bin dan masuk ke sebuah mini van. Kemudian pulang ke apartement.

Lisa pov

aku duduk di dalam mobilku. Ken berlari menghampiriku kemudian masuk ke dalam mobil. "Lisa, maafkan aku. Aku benar benar tidak tau jika mr park adalah kakak rose" ucap ken.

Aku mengacak acak rambutku. "Ken. Semua ini semakin menyudutkanku" ucap ku. "Apa maksudmu?" Tanya ken. "Ken, aku mulai suka pada jennie kemudian rose muncul di depanku begitu saja lalu ia bilang ia menyesal. Rose masih mencintaiku. Dia tidak pernah menghianatiku. Dia meninggalkanku karna kakaknya tidak mau rose bersamaku. Kakaknya mengancam rose jika ia tau rose berhubungan denganku maka mr park akan menghancurkanku" ucapku.

"What? Lalu laki laki itu?" Tanya ken. "Dia hanya tentangganya di australia" ucapku. Ken terkejut mendengarnya. "Kau bilang kau menyukai jennie?" Tanya ken. "Aku dan jennie sudah mulai berpacaran  sejak semalam" ucapku.

"What? Oh god" ucap ken. " tadi pagi rose juga mengancamku. Jika dia tidak bisa memilikiku maka orang lain juga tidak bisa memilikiku dan lebih parahnya mr park juga sudah memberi peringatan" ucapku

"Lisa, aku bahagia jika kau menemukan wanita yang membuatmu bahagia. Tapi kau menempatkan dirimu dan wanitamu di pinggir jurang. Hubungan kalian ibaratkan bom yang bisa meledak kapan saja dan bisa menghancurkan kalian berdua" ucap ken. "Aku paham ken. Itulah yang membuatku pusing" ucapku.

"Lalu bagaimana hubunganmu dengan jennie Setelah ia tau semua ini?" Tanya ken. "Aku dan jennie sepakat untuk menyembunyikan hubungan kami. Tidak ada yang tau tentang hubungan kami. Kau satu satunya orang yang aku beritahu. Aku berpikir kelak aku akan membutuhkan bantuanmu" ucapku.

"Aku senang jika kau langsung memberitahuku. Aku akan selalu membantumu. Tapi yang aku takutkan bagaimana jika hubungan kalian terskpose ke publik" ucap ken. "Yang kita bisa lakukan sekarang hanya berhati hati. Aku juga terus berpikir untuk lepas dari semua masalah ini" ucapku.

"Baiklah. Kabari aku kapanpun kau membutuhkanku" ucap ken. "Terimakasih kawan. Aku akan pulang sekarang" ucapku. Ken pun tersenyum kemudian kelaur dari mobilku. Aku mulai menjalankan mobilku menuju apartement.

Lisa pov end

***apartement jennie***

"Apa yang akan kita makan untuk makan malam?" Tanya jisoo. "Bagaimana jika kita memesan gamjatang?" Ucap rose. "Gamjatang?" Tanya jennie. "Ya, itu makanan korea favorite lisa. Dia pasti akan senang jika kita membelinya" ucap rose. Jisoo terdiam menatap rose. "Baiklah ayo kita beli gamjatang dan jajangmyeon" ucap jisoo. "Good idea. Karna kita besok libur maka kita bisa begadang semalaman untuk minum dan nonton drama" ucap rose sambil tertawa.

Jisoo pun menelpon restoran untuk memesan gamjatang dan jajangmyeon.

Ting tong

"Biar aku yang membukanya" ucap jennie. Jennie berjalan lalu membuka pintu. Jennie terlejut saat tiba tiba lisa mengecup bibirnya lalu tersenyum. "Yak rose dan jisoo di dalam" ucap jennie dengan nada pelan. "Aku merindukanmu" bisik lisa.

"Jennie unnie siapa yang datang" teriak rose. Jennie dan lisa bergegas masuk. Rose yang melihat lisa pulang langsung berlari dan memeluk lisa. "Lisa aku merindukanmu" ucap rose. Lisa perlahan melepas pelukan rose. "Aku ingin mandi" ucap lisa lalu berjalan menuju kamarnya. Jennie hanya tersenyum (lisa memang bisa dipercaya) batin jennie.

"Aish dia menyebalkan sekali" gerutu rose. Beberapa saat kemudian pesanan mereka datang. Mereka pun mulai sibuk menyiapkan makanan di meja makan. Setelah siap, rose duduk dan menatap satu persatu makanan. "Jennie panggil lisa" ucap jisoo. "Baiklah unnie" ucap jennie. Jennie pun berjalan menuju kamar lisa.

Cklek

Jennie membuka pintu kemudian mengintip di pintu. "Lisa" panggil jennie. Tapi lisa tak menjawab. Jennie pun perlahan masuk ke kamar lisa. "Boom" ucap lisa dari balik pintu. Jennie pun terkejut kemudian berbalik menatap lisa. "Astaga kau mengejutkanku" ucap jennie sambil memegang dadanya.

Lisa memeluk jennie. "Aku merindukanmu" ucap lisa. Jennie mendorong tubuh lisa hingga pelukan lisa terlepas. "Ayo makan. Jisoo dan rose menunggumu" ucap jennie. "Hmm baiklah" ucap lisa. Lisa dan jennie berjalan menghampiri rose dan jisoo.

Saat mereka semua duduk di meja makan lisa tercengang melihat makanan yang ada di atas meja. "Woah gamjatang" ucap lisa. "aku tau kau pasti menyukainya. Makanlah" ucap rose. "Terimakasih" ucap lisa. Mereka mulai melahap makanan yang ada di depan mereka.

"Apa yang akan kita lakukan setelah ini?" Tanya lisa. "Nonton film sambil meminum beer" ucap rose. "Kalau begitu aku akan membeli beer" ucap lisa. "Tak perlu, masih ada sisa beer di kulkas" ucap jennie. "Oh okey" ucap lisa.

Setelah meenyelesaikan makan malamnya rose dan jisoo berjalan keruang tamu untuk bersiap menonton film. Sedangkan lisa membantu jennie mencuci piring. "Pergilah aku  bisa mencucinya sendiri" ucap jennie. "Tidak. Aku ingin menemanimu. Aku merindukanmu. Bolehkah aku tidur denganmu malam ini?" Ucap lisa.

"No, bagaimana jika rose dan jisoo curiga pada kita" ucap jennie. "Tapi aku merindukanmu" ucap lisa. "Lisa, bukankah kita sudah membahas mengenai hubungan kita" ucap jennie. Lisa hanya terdiam. Jennie melirik ke arah lisa. Ia melihat kekecewaan di raut wajah lisa. "Mianne" ucap jennie. "Its okey. Aku akan pergi ke ruang tamu" ucap lisa kemudian pergi meninggalkan jennie.  Jennie menatap lisa berjalan meninggalkannya. (Maafkan aku lisa. Ini yang terbaik untuk hubungan kita. Aku juga ingin selalu menghabiskan waktuku denganmu. Aku ingin memelukmu dan menciummu tanpa ada rasa takut) batin jennie.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang