part 37

11.2K 754 15
                                    

Jennie memakai pakaiannya dan meninggalkan kamar saat lisa sedang mandi. Ia berjalan menuju kamar rose.

Tok tok tok

Rose membuka pintu kamarnya. Ia terkejut saat melihat jennie berdiri di depannya. "Ros, aku ingin bicara padamu" ucap jennie. "Tentang apa?" Tanya rose dengan nada dingin. "Mengenai keadaan lisa yang tidak kau tau" ucap jennie.

"Apa lagi yang ingin kalian jelaskan? Kalian berbohong padaku dan kau unnie, kau tau aku sangat mencintai lisa tapi kau merebutnya dariku" ucap rose.

"Ros, maafkan aku jika kau menganggapku merebut lisa darimu. Tapi ada keadaan lisa yang harus kau tau" ucap jennie. Rose menatap jennie dengan tatapan serius. "Masuklah, kita bicara di dalam" ucap rose.

Jennie mengikuti rose masuk kedalam kamarnya. Mereka duduj berhadapan di tempat tidur. "Ros, aku menyembunyikan lisa sakit karna ken memintaku melakukannya. Saat itu aku bertengkar dengannya kami memutuskan berpisah karna dia tak ingin membahayakan karirku. Saat di apartement lisa tiba tiba demam. Aku menelpon ken. Ken pun datang membawa lisa pergi dan memintaku agar tidak memberitahumu" ucap jennie.

"Lalu hubungannya denganku apa?" Tanya rose.
"Saat kau meninggalkan lisa. Dia sedang berduka ros. Orang tuanya baru saja meninggal dunia karna kecelakaan. Dia sempat depresi karna menahan bebannya sendiri. Obat yang kau lihat saat kita di yongpyong itu bukan vitamin. Kata ken itu obat penenang. Lisa mengonsumsi itu saat ia mulai stress. Oleh karna itu ken memintaku tidak memberitahumu ken takut kondisi lisa semakim turun. Bahkan ken berniat membawa lisa kembali ke thailand atau ke eropa hanya untuk menjauhkan lisa dari kita berdua" ucap jennie.

Rose perlahan meneteskan air mata. "Jadi selama ini aku benar benar membuatnya menderita" ucap rose. "Ros. Kau boleh membenciku karna kau merebut lisa darimu. Tapi tolong jangan salahkan lisa. Jangan membencinya" ucap jennie.

Rose memeluk jennie dengan erat. "Maafkan aku unnie" ucap rose. Jennie mengusap punggung rose. "Tak apa ros. Ini bukan salahmu" ucap jennie. Rose mengangguk dan mengusap air matanya.

"Ayo bantu aku membuat makan malam untuk kita" ucap jennie. Rose hanya mengangguk dan pergi kedapur bersama jennie.

*** apartement boa***

Boa sedang menonton televisi sambil meneguk beberapa kaleng bir.

Ting tong ting tong

Boa beranjak dari sofa lau berjalan membuka pintu

"Jongin" ucap boa

"Jongin" ucap boa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai noona. Apa kau tak merindukan adikmu ini?" Tanya kai. Boa langsung memeluk kai. "Tentu saja aku merindukanmu. Ayo masuklah" ucap boa. Kai pun mengikuti boa masuk kedalam apartementnya lalu duduk di ruang tamu. "Apa kabarmu? Sibuk apa sekarang?" Tanya boa.

"Aku baik baik saja noona. Aku sekarang bergabung di agensi blackpink entertaiment" ucap kai. "Blackpink entertaiment?" Tanya boa. "Ya, belum lama ini aku bergabung dengan mereka" ucap kai.

"Apa kau sudah punya teman di sana?" Tanya boa. "Ya, waktu aku bertemu mr park aku bertemu jennie salah satu artis di blackpink entertaiment" ucap kai. "Jennie? Apa kau dekat dengannya?" Tanya boa. "Tidak noona. Hanya sempat mengobrol saat dia menunggu lisa menjemputnya" ucap kai.

"What? Lisa? Lalisa manoban?" Tanya boa. "Ya, tadi siang dia menjemput jennie. Apa noona kenal dengannya?"ucap kai. (Jadi siang tadi lisa pergi bersama jennie. Aku harus melakukan sesuatu) batin boa.

"Ya mereka teman temanku. Ayo kita makan. Aku tau kau pasti lapar" ucap boa. "Wah tentu saja" ucap kai. Mereka berdua berjalan ke fapur

***apartement jennie***

"Ros, sebaiknya kau panggil jisoo unnie di kamarnya biar aku yang menata makanan ini di meja" ucap jennie. "Baiklah unnie" ucap rose. Rose berjalan menuju kamar jisoo lalu masuk ke dalam kamar jisoo. Ia sedang melihat jisoo terlelap.

Rose duduk di samping jisoo dan membelai pipi jisoo. (Kau sangat baik unnie. Aku akan berusaha untuk mencintaimu. Aku yakin suatu saat aku akan mencintaimu. Bersabarlah) batin rose.

"Ada apa?" Tanya jisoo. Rose terkejut saat melihat jisoo sudha terbangun dan menatap matanya. "Astaga kau mengejutkanku" ucap rose. "Apa yang kau pikirkan? Kenapa kau melamu? Apa kau memikirkan lisa?" Tanya jisoo.

"Tidak. Aku tidak memikirkan lisa. Kenapa kau bilang seperti itu" tanya rose. "Hanya menebak. Ros, apa kau mulai mencintaiku? Jujurlah padaku. Aku akan melepasmu jika memang kau tak bisa mencintaiku. Aku tak ingin sakit terlalu dalam. Aku memperjuangkanmu tetapi kau malah tak akan bisa mencintaiku" ucap jisoo.

Rose terkejut mendengar ucapan jisoo. Rose mendekatkan wajahnya ke wajah jisoo lalu melumat bibir jisoo dengan lembut. Jisoo merespon lumatan rose. Beberapa saat kemudian rose melepas ciumannya.

"Apa yang harus aku buktikan padamu? Aku mulai mencintaimu jisoo. Dari awal kau menciumku jantungku berdetak sangat cepat" ucap rose. "Benarkah?" Tanya jisoo. "Ya. Ayo pergilah mandi. Jennie unnie dan aku sudah menyiapkan makan malam" ucap rose.

"Kalian berbaikan? Bukankah kau tadi marah dengan jennie?" Tanya jisoo. "Jennie unnie telah menjelaskan semuanya kepadaku. Cepatlah mandi" ucap rose. "Mandilah bersamaku" celetuk jisoo. Rose tersenyum menatap jisoo. "Kajja, kita mandi bersama sayang" ucap rose sambil menarik jisoo masuk ke dalam kamar mandi.

Lisa pov

Aku berjalan menuruni tangga dan melihat jennie sedang menata piring di meja makan. Aku pun memeluknya dari belakang.

Aku menciumi setiap inci leher dan bahu jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menciumi setiap inci leher dan bahu jennie. "Sayang, kau tidak pernah bosan menciumku huh. Padahal aku belum mandi" ucap jennie tertawa geli merasakan hembusan nafasku. "Aku tidak pernah bosan. Ini seperti doping untukku. Sayang, apa kau ingin pergi berkencan besok?" Ucapku

"Kencan? Apa kau ingin mengajakku ke suatu tempat?" Tanya jennie. "Ya, aku ingin mengajakmu melihat konser dualipa" ucapku Jennie berbalik menatap lisa lalu melingkarkan tangannya ke leher lisa. "Jinja? Dualipa?" Tanya jennie. Aku menganggukkan kepala. "Aku mau sayang sangat mau" ucap jennie sambil memelukku kegirangan.

"I love you" ucapku. "I love you too sayang" ucap jennie. Jennie mengecup bibir lisa. "Sekarang pergilah mandi" ucap lisa. Jennie hanya mengangguk kemudian meninggalkan lisa.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang