Jennie terbangun dari tidurnya karna cacing di perutnya menggeliat kelaparan. Ia melihat jam yang menunjukkan pukul 4 sore. "Aish pantas saja. Aku bahkan belum makan siang" ucap jennie. Jennie beranjak dari tempat tidur kemudian pergi ke dapur untuk memasak.
(Terasa sepi sekarang. Biasanya lisa yang menggangguku. Aku merindukan pelukan dan ciumannya) batin jennie. Di sela sela memasaknya ponsel jennie berdering. Jennie menatap ke layar ponselnya dan tertulis nama woo bin.
"Halo oppa" ucap jennie.
"Hai jen, oppa hanya ingin membertahukan bahwa besok kau tidak ada jadwal. Jadwal pemotretanmu hari selasa jam 10 pagi. Oppa akan menjemputmu jam 8 pagi" ucap woo bin.
"Ne oppa. Oppa, sudah menjemput jisoo unnie dan rose?" Tanya jennie.
"Ini oppa baru mau berangkat. Mungkin mereka akan sampai nanti malam. Jangan menunggu mereka. kau makan malam lah bersama lisa dan istirahatlah" ucap woo bin.
"Ne oppa" ucap jennieJennie mengakhiri panggilan telpon woo bin lalu melanjutkan memasaknya. Selesai memasak jennie kembali ke kamar untuk mandi. Selesai mandi, jennie melihat jam yang menunjukkan pukuk 6. (Kenapa lisa tidak berbicara padaku sama sekali? Apa dia tidak lapar?) Batin jennie.
Jennie mengetuk pintu kamar lisa tapi lisa tidak menjawab. Akhirnya jennie memutuskan untuk masuk kedalam kamar lisa. Ia melihat lisa tertidur. "Lisa, ayo kita makan bangunlah" ucap jennie. "makanlah aku tidak lapar" ucap lisa dengan suara serak. Jennie terkejut mendengar suara lisa.
Jennie menyentuh kening lisa. "Aish lisa kau demam" ucap jennie. "Tidak. Aku hanya mengantuk" ucap lisa. Ponsel lisa berdering jennie mengambil ponsel lisa dan tertulis nama ken. Jennie pun mengangkat panggilan ken.
"Yak lisa,kenapa kau baru mengangkat telponku" bentak ken.
"Ken, ini jennie. Lisa sedang sakit. Tiba tiba badannya panas dia juga tak mau makan" ucap jennie.
"Oh baiklah. Aku sedang dijalan menuju apartemen kalian. 10 menit lagi aku sampai" ucap ken. Jennie menutup panggilan ken.Jennie meninggalkan kamar lisa untuk pergi ke dapur mengambil semangkok air dan handuk kecil. Jennie membawanya ke kamar lisa dan mengompres kening lisa.
"Terimakasih" ucap lisa. Jennie mengecup bibir lisa. "Beristirahatlah" ucap jennie.
Ting tong
Jennie berjalan membuka pintu. "Ken. Masuklah" ucap jennie. Ken berjalan mengikuti jennie ke kamar lisa. Ken terkejut melihat keadaan lisa. "Yak lisa ada apa denganmu?" Tanya ken. "Ken, aku ingin bertemu mommy dan daddy" ucap lisa. "Lisa apa yang kau ucapkan. Kau membuatku takut" ucap ken. Jennie hanya terdiam melihat ken dan lisa.
"Aku ingin pulang ken" ucap lisa. Jennie dan ken terkejut mendengarnya. "Diamlah. Jangan bicara lagi" ucap ken. Ken memegang kening lisa. "Jennie, apa kau sudah memberinya obat?" Tanya ken. Jennie menggelengkan kepalanya.
"Bisa ikut aku sebentar" ucap ken. Ken dan jennie berjalan meninggalkan lisa dan duduk di meja makan. "Apa kau bertengkar dengan lisa?" Tanya ken. "Kau tau tentang aku dan lisa?" Tanya jennie. "Ya, lisa mengatakannya padaku. Jadi apa kalian bertengkar?" Tanya ken.
"Tadi pagi aku dan lisa sepakat mengakhiri hubungan kami" ucap jennie. "What? Bagaimana bisa?" Tanya ken. Jennie menceritakan semua tentangnya dan lisa. "Pantas saja dia seperti itu" ucap ken. "Apa maksudmu?" Tanya jennie.
"Jen, lisa baru saja kehilangan orang tuanya karna kecelakaan. 3 hari setelah orang tuanya meninggal rose meningggalkan lisa. Lisa sedang tertekan jennie. Dia akan seperti itu jika dia tak sanggup menahan bebannya lagi" ucap ken.
Jennie terkejut mendengarnya. "Lisa tak pernah cerita padaku mengenai itu" ucap jennie. "Dia tak ingin membuatmu khawatir. Dia memang seperti itu jen. Jika dia seperti ini aku minta maaf padamu aku akan membawa lisa sementara ke apartementku. Aku tidak bisa membiarkan lisa tinggal disini. Apalagi disini ada kau dan rose" ucap ken. Jennie terdiam seketika (aku tak menyangka dibalik wajah ceriamu kau menyimpan begitu banyak beban berat) batin jennie.
"Baiklah jika itu membuatnya lebih baik. Tapi biarkan dia makan dulu. Dia belum makan sejak siang" ucap jennie. Ken hanya tersenyum. Ken dan jennie kembali ke kamar lisa membawa makan malam lisa.
"Lisa, ayo makan. Aku akan menyuapimu" ucap jennie. "Aku tidak lapar. Aku ingin pulang" ucap jennie. "Jen, biar aku saja" ucap ken. Jennie memberikan makanan lisa pada ken. Ken duduk disamping lisa. "Lisa, kau harus makan" ucap ken. "Aku tidak lapar. Aku ingin pulang" ucap lisa.
Perlahan air mata jennie menetes. "Iya kau harus makan dulu setelah itu kita pulang" ucap ken. Lisa mulai membuka matanya. Ken menyuapi lisa perlahan setelah itu memberikan satu butir obat lisa.
"Ayo kita pulang ken" ucap lisa. "Aku akan memasukkan bajumu ke dalam tas kemudian kita pulang" ucap ken. Ken mengemasi pakaian lisa lalu menggotong lisa ke mobil. Jennie mengikuti ken hingga ke parkiran mobilnya.
"Jennie jangan mengatakan pada rose jika lisa sakit. Aku tak ingin dia mengganggu lisa dulu" ucap ken. "Baiklah ken" ucap jennie. Ken masuk ke dalam mobil lalu mulai menjalankan mobilnya.
Jennie kembali kedalam apartementnya dan masuk ke dalam kamar lisa. Ia menangis memeluk baju lisa. "Maafkan aku lisa" ucap jennie. Jennie melihat sebuah kertas kecil yang menempel di kepala tempat tidur lisa.
From : lisa
To : Jwhen I'm near you my heart is beating fast.
You give me a new spirit. You let me out of loneliness and sadness that restrained me.
Please dont leave me alone. I know its hard for us.
I love you
I promise when dark comes. I will be your fire.Jennie menangis membaca surat lisa. Ia mengambil kertas itu dan membawanya ke kamarnya. " maafkan aku lisa. Aku tak memiliki keberanian untuk memperjuangkan hubungan kita" ucap jennie. Jennie berbaring sambil menggenggam surat dari lisa hingga ia tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Romance"Jika kau tak bahagia denganku bukan begini caranya. Cukup katakan padaku dan aku akan melepasmu jika kau tidak bahagia denganku" ucap lisa. "Maafkan aku lisa. Rasa ini tumbuh begitu saja. Aku menyayangimu tapi aku telah menyayanginya juga" ucap se...