part 38

11K 730 18
                                    

Lisa keluar dari kamar mandi hanya menggunakan kimono sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk putih. Ia terkejut saat melihat jennie tersenyum ke arahnya.

"Astaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga. Kau mengejutkanku sayang. Kau sudah bangun rupanya" ucap lisa. "Morning sayang. Give me morning kiss" ucap jennie dengan nada manjanya. "Morning too. Ada apa denganmu? pagi pagi kau sudah manja seperti ini" ucap lisa lalu mengecup bibir jennie.

"Why? Apa aku tak boleh manja dengan kekasihku sendiri?" Tanya jennie. "Tentu saja tak apa. Aku akan marah jika kau manja pada orang lain" ucap lisa. Lisa membuka lemari bajunya untuk mencari pakaian

Drtt drtt drtt

Jennie mengambil ponsel lisa yang sedang berdering lalu melihat kelayar ponsel lisa dan tertulis nama boa. "Sayang, penggemarmu menelpon" ucao jennie. "Penggemar? Siapa?" Tanya lisa. "Dancer sexy yang membawakanmu sekotak sushi" ucap jennie. "Boa? angkat saja jika kau mau" ucap lisa. "Aish kau langsung mengenalinya tanpa aku mengucap namanya" ucap jennie kesal. "Sayang. Tidak ada yang membawakanku sekotak sushi selain dia"ucap lisa.

"Bicaralah. Aku loudspeaker" ucap jennie. Jennie menerima panggilan boa.

"Hai lisa" ucap boa. Lisa berjalan dan berbaring di samping jennie.
"Hai boa. Ada apa?" Tanya lisa. Lisa menatap jennie. Terlihat ekspressi kesal diwajahnya.
"Hmm apa kau sibuk hari ini? Aku ingin mengajakmu party malam ini" ucap boa.

Lisa menoleh ke arah jennie. Jennie hanya menggelengkan kepalanya.

"Party? Im so sorry. Aku sudah ada janji penting dengan seseorang" ucap lisa. Jennie tersenyum mendengarnya. Lisa memajukan bibirnya jennie dengan cepat menggigit bibir lisa.

"Aww sakit" bentak lisa. Jennie hanya tertawa tanpa bersuara.

"Lisa? Apa kau sedang bersama seseorang?" Tanya boa.
"aku bersama seekor kucing yang baru saja menggigitku" ucap lisa sambil melotot.
"Kau punya kucing?" Tanya boa.
"Ya, aku punya kucing betina yang sangat galak. Dia suka menggigit dan jika ada yang mendekatiku dia juga akan menggigitnya"ucap lisa sambil tertawa. Jennie mendengar ucapan lisa menjadi kesal. Jennie menggigit telinga lisa.

"Yak nini. Jangan menggigitku" teriak lisa.
(Nini?) Batin jennie.
"Oh jadi kau sekarang sedang bermain dengan kucingmu? Terdengar menyenangkan" ucap boa sambil tertawa.
"Ya, sangat menyenangkan. Hingga membuatku tidak ingin pergi kemana mana" ucap lisa. Jennie tersenyum lalu merebahkan kepalanya di dada lisa dan memeluknya.
"Hmm. Jadi kau tidak bisa bergabung denganku malam nanti?" Tanya boa.
"Im so sorry. Aku benar benar tidak bisa. Aku sudah ada janji penting dengan seseorang" ucap lisa.
"Baiklah. Mungkin next time kau bisa bergabung" ucap boa.
"Ya tentu saja" ucap lisa.

Lisa mematikan ponselnya dan menatap jennie. "Jadi kau menganggapku kucing betina huh" ucap jennie. Lisa memeluk jennie. "Maafkan aku sayang aku hanya becanda" ucap lisa. "Lalu siapa nini?" Tanya jennie. "Tentu saja kau. Panggilan sayangku untukmu. Nini" ucap lisa sambil tersenyum.

"Hmm sayang, aku ingin mandi" ucap jennie. "Yasudah mandi dulu" ucap lisa. "Mandi bersamamu" ucap jennie dengan manja. "What?? Aku baru saja selesai mandi. Bahkan aku belum sempat memakai bajuku" ucap lisa.
"Sayang, kau kan menganggapku sebagai seekor kucing. Mana ada kucing yang bisa mandi sendiri. Ayolah"ucap jennie. "Baiklah. Ayo kita mandi" ucap lisa. Jennie tersenyum menatap lisa. Mereka berdua pun masuk kedalam kamar mandi.

Sedangkan rose dan jisoo sedang sibuk melahap makanannya.

"Woah ini enak sayang" ucap rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woah ini enak sayang" ucap rose.  Jisoo tertawa melihat rose. "Aku selalu suka saat melihatmu makan. Kau sangat menggemaskan" ucap jisoo. Rose hanya tersipu malu mendengar ucapan jisoo. "Sayang, apa lisa dekat dengan boa?" Tanya rose. "Sepertinya tidak. Mereka baru kenal saat lisa pertama kali pergi ke studio kiel. Why?" ucap jisoo. "Hanya bertanya saja" ucap rose.

Beberapa saat kemudian lisa dan jennie bergabung berama jisoo dan rose. "lisa maafkan aku mengenai tamparan itu" ucap rose. "Its okey ros. Ini hanya salah paham. Lagi pula aku sudah sembuh" ucap lisa sambil tersenyum. "Jadi kalian hari ini kemana?" Tanya jisoo. "Kami akan menonton konser hari ini" ucap lisa. "oh kami juga akan pergi berbelanja" ucap jisoo mereka pun menikmati sarapan mereka.

************************
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jennie dan lisa sampai di sebuah gedung tempat konser dualipa berlangsung. Tanpa sadar seseorang sedang memperhatikan dari jauh. "Lisa aku akan membalas rasa sakit yang kau berikan padaku dengan rasa sakit yang lebih dari apa yang kau berikan padaku" ucap seseorang. Lisa dan jennie menikmati konser sambil bernyanyi mengikuti aliran musik dualipa. 2 jam telah berlalu dan konser pun berakhir.

Lisa pov

Aku dan jennie berjalan ke parkiran mobil. Aku merasa ada yang sedang mengamatiku. Aku melihat sekelilingku dan tak melihat siapapun. "Apa yang kau cari sayang?" Tanya jennie. "Tidak. Hanya saja aku lupa dimana kita memarkirkan mobil" ucapku sambil tertawa.

Sebuah mobil melaju kencang ke arah kami. "Jennie awas" teriakku. Aku dengan cepat menarik jennie hingga jennie terjatuh tepat  di atasku. Aku pun terjatuh ke tanah Aku berusaha berdiri kemudian memegang kedua pipi jennie. "Apa kau baik baik saja?" Tanyaku. "Aku baik baik saja. Lihatlah,tanganmu terluka" ucap jennie saat melihat siku ku berdarah. Aku melihat ke arah siku. Jennie menarik tanganku dan membawaku ke mobil.

Lisa pov end

Sesampainya dimobil jennie mengambil kotak obat dan mengobati tangan lisa. "Maafkan aku sayang. Gara gara aku kau terluka" ucap jennie.
"Sayang, ini bukan salahmu" ucap lisa sambil tersenyum. Jennie menium tangan lisa agar tidak terasa perih. Lisa tersenyum melihat jennie. Lisa mendekatkan wajahnya ke wajah jennie. Jennie terkejut saat merasakan hembusan nafas lisa yang hangat itu menyentuh wajahnya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu" tanya jennie. "Hmm kau sangat cantik sayang. Aku ingin melumat bibir merah itu" ucap lisa. "Sayang, kita sedang di mobil jangan macam macam. Kau bisa bermain dengan kucingmu ini di rumah" ucap jennie sambil tertawa. "Ayolah sayang" rengek lisa. Jennie hanya menggelengkan kepalanya. "baiklah ayo kita pulang" ucap lisa. Lisa mulai menjalankan mobilnya kembali ke apartement.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang