part 14

15K 1.1K 56
                                    

Jisoo membawa rose ke kamar. Jisoo membaringkan tubuh rose di atas tempat tidur. "Tidurlah. Jika memang lisa jodohmu dia akan kembali kepadamu tanpa kau harus mengemis tapi jika tidak mungkin tuhan menyiapkan  seseorang yang lebih baik untukmu" ucap jisoo.

Jisoo beranjak dari tempat tidur rose  tapi rose menarik tangan jisoo hingga jisoo jatuh tepat di atas tubuh rose. Wajah mereka sangat dekat hingga keduanya dapat merasakan hangatnya nafas satu sama lain. Perlahan jisoo mendekatkan wajahnya.

Jantung rose berdetak kencang. Ia ingin mendorong tubuh jisoo tapi disisi lain rose menikmatinya. Jisoo mulai melumat bibir merah rose. Rose terdiam seketika beberapa detik kemudian rose mulai merespon lumatan bibir jisoo. Mereka berciuman hampir 5 menit.

"Maafkan aku. Aku tak bermaksud tidak sopan" ucap jisoo. Jisoo beranjak meninggalkan rose tapi rose menahan tangan jisoo. "Unnie jika kau tidak keberatan maukah kau menemaniku tidur malam ini" ucap rose. Jisoo terkejut dengan permintaan rose. "Hmm baiklah" ucap jisoo.

Jisoo berbaring disamping rose dan menutup tubuh rose dengan selimut kecil. Rose tidur sambil memeluk jisoo. Jantung jisoo berdetak kencang saat rose memeluknya. (Aku menyukaimu rose. Aku percaya kau orang baik) batin jisoo.

*** lisa's room***

Lisa sedang duduk termenung bersandar di kepala tempat tidur.

Cklek

Lisa menoleh ke arah pintu yang mulai terbuka. "Lisa" ucap jennie. "Oh jennie masuklah" ucap lisa. Jennie masuk kemudian duduk di tempat tidur pas di depan lisa. "Ada apa denganmu? Rose sudah menjelaskan semuanya padaku lisa. Dia sangat mencintaimu. Kau salah paham padanya" ucap jennie.

"Apa maksudmu salah paham?" Tanya lisa. Jennie menceritakan semua perkataan rose. Lisa terkejut mendengarnya. "Beri dia kesempatan lisa. Dia sangat mencintaimu" ucap jennie. "Kenapa dia tak jujur padaku jennie? Jika ia jujur padaku aku akan memperjuangkannya meskipun harus menghadapi kakaknya" ucap lisa.

"Lisa,tak semua orang sanggup melihat orang yang paling ia sayangi menderita karnanya. Rose seperti itu karna ingin melindungimu. Apa kau tidak mencintai rose lagi?" Tanya jennie.

"Aku masih mencintainya jennie. Tapi disisi lain ada nama lain yang muncul dalam hatiku" ucap lisa. Jennie tercengang mendengarnya. "Benarkah? Siapa?" Tanya jennie. Lisa tersenyum.

"Ia seorang wanita yang sangat dingin saat pertama kali kami bertemu. Ia yang pandai memasak. Ia yang selalu membuatku ingin cepat pulang. Aku memang belum lama mengenalnya tapi aku merasa harus terus menjaganya. Aku mencoba menepis perasaanku tapi tak bisa. Aku menyukaimu jennie kim" ucap lisa.

Deg

Jennie terkejut dan terdiam seketika mendengar ucapan lisa. Lisa mulai mendekatkan tubuhnya pada tubuh jennie. Mendekatkan wajahnya pada wajah jennie. Lisa membelai pipi jennie dan menyentuh bibir merah jennie. Jantung jennie berdetak tak karuan saat lisa mulai menyentuh pipi dna bibirnya. (Lisa berhentilah sebelum aku menginginkan lebih dari ini) batin jennie.

"Lisa apa yang akan kau lakukan" tanya jennie. Lisa hanya tersenyum. "Aku hanya ingin mencari sebuah kejujuran" ucap lisa. Lisa mulai melumat bibir jennie dengan lembut. Jennie terkejut dengan lumatan lisa. Awalnya jennie tidak merespon lisa tapi lama kelamaan jennie mulai merespon lumatan bibir lisa.

Lisa semakin melumat bibir jennie dengan penuh nafsu. Ia menggigit bibir bahwa jennie agar mulut jennie sedikit terbuka lisa memainkan lidahnya di dalam mulut jennie. Mereka saling melumat dan memainkan lidah mereka hingga nafas mereka tersengal sengal. Lisa melepaskan lumatannya kemudian tersenyum menatap jennie.

"Aku tau sekarang" ucap lisa. "Tau apa?" Tanya jennie. "Aku tau jika kau juga menyukaiku" ucap lisa. Pipi jennie memerah karna malu. Lisa membelai pipi jennie. "Lisa, bagaimana dengan rose? Bukankah kau masih mencintainya" ucap jennie.

"Aku dan rose sudah tidak ada hubungan jennie. Aku memang masih mencintainya tapi bukan berarti aku bisa atau mau kembali dengannya" ucap lisa. "Tapi rose sangat mencintaimu lisa" ucap jennie. "Kelak ia akan mendapatkan orang yang lebih baik dari aku. Aku ingin belajar melupakan perasaanku padanya. Aku ingin memulai awal yang baru denganmu" ucap lisa.

Jennie tercengang mendengar ucapan lisa. "Jennie kim, mau kah kau menjadi guruku untuk belajar melupakan masa laluku dan mulai mencintaimu? Jennie kim maukah kau menjadi kekasihku?" Tanya lisa.
Jennie terkejut mendengar ucapan lisa. "Apa kau serius dengan apa yang kau katakan?" Tanya jennie.

Lisa hanya mengangguk. "Aku memang bukan tipe orang yang romantis. Aku juga bukan tipe orang yang pandai mengutarakan cinta. Aku hanya orang yang pandai menunjukkan perasaanku kepadamu melalui sikapku" ucap lisa. Jennie tersenyum menatap lisa. "Baiklah aku menerimamu menjadi kekasihku" ucap jennie.

Lisa tersenyum menatap jennie. "Kalau begitu tidurlah" ucap jennie. Jennie beranjak berdiri dari tempat tidur tapi lisa menahannya. "Tidurlah bersamaku" ucap lisa. Jennie terdiam seketika. "Maaf lisa, aku belum siap untuk melakukannya. Aku belum pernah melakukan itu" ucap jennie.

"Apa yang kau bicarakan? Aku hanya ingin kau tidur bersamaku tidak lebih. Atau kau berpikir aku akan mengajakmu bercinta" goda lisa. Pipi jennie mulai memerah. "Yak pervert. Aku tidak berpikir seperti itu" ucap jennie dengan nada gugup. "Jennie, aku tidak akan melakukannya jika kau belum siap. Aku hanya ingin tidur dan memeluk kekasihku. Tidak akan lebih dari itu" ucap lisa. "Baiklah" ucap jennie. Jennie kemudian berbaring di samping lisa. Berbantal tangan lisa. Jennie memeluk lisa.

"Lisa, apa yang kita lakukan ini tidak akan menyakiti orang lain kan?" Tanya jennie. "Terkadang seseorang harus egois demi kebahagiaannya sendiri jennie. Karna yang bisa membuatnya bahagia hanya dirinya sendiri" ucap lisa sambil membelai rambut jennie.

Jennie menarik selimut dan menutupi tubuhnya dan tubuh lisa. "Selamat malam sayang" ucap lisa. Jennie menoleh menatap lisa. "Why? Apa aku tidak boleh mengucapkan selamat malam kepada kekasihku" ucap lisa. Jennie hanya menggelengkan kepala lau tersenyum. Jennie pun mulai menutup mata begitu pula lisa.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang