Malam itu tidak seperti malam-malam biasanya yang Hanbin lalui. Meskipun dengan siklus yang sama, pulang kerja-pergi ke Club-minum alkohol-pulang,dan melanjutkan hal tersebut setiap hari. Malam ini, untuk pertama kalinya Hanbin merasa menyesali kedatangan nya ke Club yang biasanya Hanbin datangi.
Karna, Jennie Kim.
Mantan pertamanya, yang setelah hampir 10 tahun tidak di temuinya tiba-tiba berdiri tak jauh ditempatnya, sedang tertawa bebas bersama segerombolan manusia,yang Hanbin ketahui sebagai teman-temannya.
Entah acara apa yang sedang mereka lakukan, Hanbin tidak peduli. Karna bagaimana ia bisa peduli dengan lingkungan sekitarnya saat Jennie berdiri tidak lebih dari 10 langkah kaki yang sial nya makin cantik dilihat, dan ya, makin seksi dari terakhir mereka bersama.
Hampir saja, kaki Hanbin melangkah kearah Jennie kalau Kim Jiwon—tunggu, bukan aktris terkenal itu, melainkan seorang lelaki asal Korea yang sudah menetap lama di Amerika. "Ya! Hanbin-ah,kenapa kau malah diam disini?" Tanya Bobby—sapaan akrab nya.
"Kau sedang melihat apasih?" Bobby mengikuti arah pandangan Hanbin, lalu tersenyum miring, "Kau memang pandai mencari mangsa, tapi Lalisa menunggu mu di dalam. Ayo, cepat!" Lanjut Bobby dan menarik ujung kerah kemeja Hanbin.
Fakta mengenai Bobby tidak mengetahui siapa-itu-Jennie memang benar, karna lelaki bergigi kelinci tapi tidak mau disebut lucu baru pindah ke korea tiga tahun yang lalu.
Hanbin mengikuti Bobby ke dalam ruangan VIP yang sudah di pesan nya. Disana terdapat 5 manusia dengan berjenis kelamin berbeda, Ada June,Rose yang merupakan pasangan galak—menurut Hanbin. Ada juga, Jisoo, ini pasangan si lelaki bergigi kelinci itu, serta Lalisa dan Donghyuk.
Sepertinya tadi Bobby bilang Lisa mencari Hanbin?
Omong-omong Lalisa, dia adalah rekan kerja Hanbin yang sudah mengejar-ngejar Hanbin selama 1 tahun 8 bulan. Sementara Donghyuk, pemuda yang mengejar-ngejar Lisa semenjak bangku SMA yang berakhir terkena Friendzone.
"Oppa! Kau lama sekali!" Itu suara Jisoo, Adiknya. Benar, Kim Jisoo adalah adik kandung dari Kim Hanbin.
"Aku tadi habis dari toilet" Hanbin beralasan, tak mungkin ia memberi tahu Jisoo bahwa ia melihat Jennie ada disini. Jisoo sudah pasti histeris.
"Teman-teman, bagaimana kalau kita bermain Truth or Dare?" Bobby memberi saran.
"Boleh, tapi akan kupastikan aku memilih Truth!" Rose yang daritadi fokus dengan handphone nya angkat bicara, yang lain pun ikut menyetujui.
"Baik, akan aku jelaskan peraturan nya. Botol ini akan aku putarkan, jika berhenti di salah satu kalian, kami akan memberi dua pilihan, yaitu Truth or Dare. Dan kaliam harus memilihnya,
Juga, jika kalian yang terpilih tidak bisa menyelesaikan perintah atau tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, maka kalian akan membayar tagihan untuk malam ini, setuju?" Bobby menjelaskan aturan yang diangguki oleh semuanya.
"Baiklah, aku mulai." Botol pun diputar dengan kecang oleh Bobby dan terhenti di hadapan Lisa.
"Truth or Dare?" Tanya Jisoo
"Aku memilih Truth," Jawab Lisa
"Yah—tidak seru, baru mulai sudah memilih Truth!" Itu komentar June.
"Oke, Lalisa. Kau pilih Hanbin atau Donghyuk?" Rose mengajukan pertanyaan nya.
Lisa melirik ke arah dua lelaki yang disebutkan namanya tadi. Hanbin dengan tampang malas dan bosan nya, dan Donghyuk dengan senyum manis nya.
"Aku jelas pilih Kim Hanbin" Ungkap Lisa mantap. Yang mana membuat suasana seketika kikuk, "Yak! Park Chaeyoung mengapa menanyakan hal itu?" sungut Jisoo.
"Tidak apa-apa, jis" suara pertama Donghyuk setelah berada di ruangan itu.
"Baik kita mulai lagi, yak—jangan berhenti di aku—yes, Goo Junhoe, jadi kau pilih apa?" Tanya Bobby yang mana memang botol tersebut berhenti di June.
"Aku pilih tantangan,"
"Putuskan Rose detik ini juga," Kata Hanbin santai. Rose melotot mendengarnya, "Yak?! Oppa kau kejam sekali!"
"Hanya malam ini, Rose. Besok kau sudah menjadi lagi pasangan June yang bucin." Kata Lisa.
Rose, menatap tajam june "Aku tidak akan memaafkanmu,Jun"
"Ayolah, Chaeng. Ini hanya permainan"
"Chaeyoung-ah, mari kita putus." Ucap June.
"Aku benci kalian, terserah aku tidak mau bermain lagi!" Kesal Rose yang langsung meninggalkan ruangan tersebut. Dan June pun mengejar Rose.
"Wow—sepertinya permainan ini bisa memecah pertemanan kita" komentar Bobby singkat.
Botol pun diputar lagi yang kemudian berhenti tepat pada Donghyuk, setelah menyelesaikan tantangan nya, botol tersebut berhenti di Jisoo.
"Chu, kau pilih Truh or Dare?"
"Aku pilih Truth!!"
"Alasan apa yang kau gunakan untuk menerima Bobby?" Tanya Donghyuk.
"Tidak ada—aku hanya kasian kepadanya. Ia seperti gembel saat datang ke rumahku"
"Ya! Kau tidak tahu fashion anak hip-hop! Ini sedang trend di Amerika, kau tidak pernah saja melihatnya" Setiap berpakaian Bobby malah terlihat terlampau santai, dengan jeans yang hampir melorot—memperlihatkan boxer nya, dan baju yang selalu kegedean. Dia bilang fashion katanya?
Lisa mengambil alih botol tersebut dan memutarnya, namun botol itu tepat berhenti dihadapan Hanbin.
"Gotcha! Kau pilih Truth or Dare?" Tanya Jisoo
"Aku pilih Dare" Jawab Hanbin
"Untuk Hanbin yang memilih Dare, aku tantang kau mencium seseorang—tepatnya orang asing." Kata June yang sudah berbaikan dengan Rose.
"Bagaimana jika perempuan yang kau pandang tadi?" Usul Bobby yang membuat tubuh Hanbin menegang.
Hai, semoga suka chapter pertama ini!
-k
KAMU SEDANG MEMBACA
At That Time | Jenbin
Fanfiction[completed] Hanbin bertemu kembali dengan mantan terakhirnya, Kim Jennie setelah hampir 10 tahun sejak kali terakhir. Ambisinya untuk melupakan Jennie kian memudar. Hanbin meragu, apakah ia sudah benar-benar melupakan-atau tidak sama sekali melupaka...