"Sebentar, apa maksudmu Jennie noona sudah move on dari Kim Hanbin?" Tanya Bobby bingung.
Lisa mengangguk mantap, senyum lebar tak lepas dari wajah cantiknya itu. Membuat orang-orang yang diruangan itu bergedik ngeri, "Kau mengapa tersenyum menjijikkan seperti itu?" Rose memukul kepala Lisa.
Anehnya gadis itu tidak marah, "Bukannya bagus? Satu penganggu akhirnya tersingkirkan"
Rose membulatkan matanya, "Ya! Mengapa kau terlihat seperti nenek sihir?"
"Aku hanya senang,Rose-ah. Dengan Kim Jennie yang sudah move on dari Hanbin. Itu berarti Hanbin sudah pasti menyerah dan aku yang akan mengambil kesempatan itu,"
"Kau sekarang terlihat seperti psikopat," komentar Bobby.
Lisa tak menghiraukannya. Ia mengambil dompet yang berada diatas meja, dan memasukkannya dalam tasnya. "Sudah dulu ya, aku harus kembali ke kantor,"
Mereka—Bobby, June dan Rose yang saat ini sedang berada di sebuah Restoran China pun saling melemparkan pandangan.
"Lisa dan obsesinya itu semakin menyeramkan"
***
"Kebetulan aku bertemu denganmu disini," ucap Hanbin saat melihat Lisa yang baru memasuki gedung kantor.
"Kau mencariku? Ada apa?"
Hanbin berhenti didepan Lisa, melirik sebentar ke arah belakang Lisa. Dimana para rekan kantornya yang menatap penasaran kearah mereka, "Ikut aku keruangan," Hanbin melangkah pergi dengan diikuti Lisa dibelakangnya.
"Aku sudah memutuskan untuk menjadikan kau sebagai orang yang memimpin proyek kerja sama dengan Gyuri Group."
"Kau serius?"
"Ya, dan aku memegang banyak harapan kepadamu."
Lisa mengangguk, berusaha menghormati Hanbin yang sudah memberikan kepercayaannya pada dirinya. Proyek ini tentu tidak untuk bermain-main. Ditambah lagi Gyuri Group yang ia tahu adalah perusahaan dibidang otomotif yang terkenal.
"Kau habis dari mana?" tanya Hanbin.
"Aku? Makan siang bersama teman,"
"Baiklah, kurasa kau bisa kembali ke tempatmu"
"Tunggu, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku punya berita yang sedikit bagus untukmu," Lisa berkata yang membuat Hanbin mengerutkan keningnya.
"Apa itu?"
"Kemarin aku melihat Jennie bersama dengan pacarnya," ucap Lisa dengan menyeringai.
Hanbin menghentikan gerakan tangannya yang sedang mengetik sesuatu di laptop. "Kau bisa kembali, Lisa" ucap Hanbin datar.
"Kurasa berita ini tak membuatmu gembira. Baiklah, aku permisi," Hanbin memandangi sampai Lisa menutup pintu ruangan kerja Hanbin.
Sial, sial. Jadi selama ini hanya dirinya yang tidak bisa melupakan Jennie?
***
"Kau sudah siap?"
Jennie mengangguk. Menatap dengan gugup rumah besar yang ada didepannya. Setelah beberapa minggu menjalin hubungan dengan Jaewon. Ibu dari pria itu ingin bertemu dengannya.
"Tidak usah gugup begitu. Mamaku sangat baik," kata Jaewon berusaha mengurangi kegugupan Jennie.
Baiklah, ini hanya pertemuan biasa. Kau tidak sedang bertemu dengan Presiden, Kim Jennie.
Tapi, bagaimana kalau Ibu Jaewon tidak menyukainya? Bagaimana kalau ia tidak memberikan sapaan hangat pada Jennie?
"yaish! Kau tidak sedang melamar Jaewon, Jen! Berhenti menggila," ucap Jennie pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
At That Time | Jenbin
Fanfiction[completed] Hanbin bertemu kembali dengan mantan terakhirnya, Kim Jennie setelah hampir 10 tahun sejak kali terakhir. Ambisinya untuk melupakan Jennie kian memudar. Hanbin meragu, apakah ia sudah benar-benar melupakan-atau tidak sama sekali melupaka...