"Lalisa,"Perempuan itu kala mendengar seseorang memanggil dirinya. Melihat Donghyuk yang berdiri di depan pintu hotelnya.
"Kau menyusul," gumam Lisa.
Ia menghampiri Donghyuk setelah menidurkan Ethan. Lalu mengambil tepat disamping Donghyuk.
Donghyuk duduk dengan gelisah, menatap Lisa yang balik menatapnya dengan tatapan bingung. Omongan June tadi tiba-tiba terlintas begitu saja.
"Aku tahu bahwa dahulu kau banyak terluka, tapi tak pernahkah kau berpikir mungkin Lisa juga merasakan luka yang sama denganmu?"
"Hei ada apa?" Lisa bertanya khawatir.
"Asal kau tahu, mungkin Lisa boleh terlihat baik-baik saja, semua orang boleh berpendapat bahwa Lisa bahagia karena bersamamu. Tapi tidak semua orang bahkan kau sendiri bisa menjamin bahwa Lisa benar-benar bahagia."
Donghyuk menarik napas tegang. "Aku ingin bertanya satu hal padamu."
"Bertanya apa?"
"Tiga tahun lalu ataupun sekarang, apakah kau bahagia bersamaku?"
Lisa diam. Perasaan kaget dan bingung tercampur menjadi satu.
"Apakah kau benar-benar bahagia?" Donghyuk bertanya lagi.
"Ke-kenapa kau menanyakan itu?" ucap Lisa terbata-bata.
"Seseorang berbicara kepadaku bahwa aku tidak bisa menjamin kebahagiaan seseorang."
"A-aku ... " Lisa menggantung kalimatnya. Lidahnya kini terasa kelu bahkan untuk mengeluarkan satu kata pun.
Batin Lisa meneriakinya untuk berkata jujur. Bahwa selama ini ia hanya menyembunyikan semua kesedihannya, kegelisahannya, dan kekalutannya.
Mungkin ini saat yang tepat untuk mengungkapkan isi hatimu. Katakan yang sejujurnya, Lalisa.
"Aku bahagia."
Dua kata yang sepenuhnya kebohongan itu akhirnya yang terucap oleh Lisa. Donghyuk yang mendengarnya tanpa sadar bernapas lega.
Pikirnya, bahwa June salah. Lisa tidak akan bohong untuk yang satu itu. Mereka saling mencintai bukan?
Melihat Donghyuk yang merubah raut wajahnya, membuat Lisa ingin sekali menangis saat itu juga.
Bodoh! Kenapa tidak berkata jujur saja?
"Aku tahu, aku tahu."
Dan berhasil, ucapan Donghyuk berhasil meruntuhkan pertahanannya.
***
"Kalau boleh aku berpendapat, kau sungguh manusia terbodoh di dunia ini yang pernah aku temui." Ucap Bobby yang langsung saja mendapat pelototan dari Donghyuk.
Sehabis acara repsesi pernikahan Chanwoo dan Dahyun. Mereka memutuskan untuk pergi ke bar terdekat.
Menikmati kebersamaan yang sudah jarang terjalin karena kesibukan masing-masing dan tanpa adanya gangguan dari para isteri."Serius, untung saja June sedang tidak ikut. Kalau dia tahu, bisa habis kau!" lagi-lagi Bobby berucap.
Lelaki bergigi kelinci itu kemudian menoleh pada lelaki tampan yang sedari tadi hanya duduk dengan wajah kakunya.
"Kau pasti setuju denganku bukan?" tanya Bobby pada Jinyoung.
Jinyoung menjawab dengan mengangguk sekilas. Matanya berkali-kali melirik arloji ditangan kirinya. Dirinya harus segera kembali ke hotel, Jisoo pasti menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
At That Time | Jenbin
Fanfiction[completed] Hanbin bertemu kembali dengan mantan terakhirnya, Kim Jennie setelah hampir 10 tahun sejak kali terakhir. Ambisinya untuk melupakan Jennie kian memudar. Hanbin meragu, apakah ia sudah benar-benar melupakan-atau tidak sama sekali melupaka...