Lisa melangkahkan kaki dengan mantap memasuki gedung didepannya. Matanya sempat melirik beberapa karyawan yang menatapnya dengan pandangan penasaran. Tanpa mempedulikan tatapan itu, Lisa masuk kedalam lift dan menekan angka dua belas.
"Jadi berita itu benar? Perselingkuhan Dapyeonim?!"
"Wah! Aku tidak menyangka kalau Dapyeonim sebejat itu,"
"Aku malah turut prihatin dengan keluarganya,"
Lisa sempat beberapa kali mencuri pendengaran terhadap tiga wanita yang ia ketahui karyawan itu menggosipkan atasannya.
Lift berdenting, dan secara otomatis pintu itu terbuka. Lisa melangkah keluar yang diikuti ketiga wanita tadi. Lisa menuju ruangan yang bertuliskan CEO.
Meja tempat sekretaris itu kosong. Lisa berniat menunggunya. Namun sampai lima belas menit lamanya, Sang Sekretaris tak menampakkan kemunculannya. Lisa memutuskan mengetuk pintu itu, cukup lama untuk mendengar sebuah balasan. Dengan memberanikan diri, Lisa membuka kenop itu perlahan.
Dan matanya sukses dibuat terbelak saat mendapati pemandangan didepannya. Pria paruh baya yang Lisa ketahui sebagai pemilik perusahaan Gyuri Group, Jung Gyuri sedang memangku seorang wanita yang kini pakaiannya sudah terkoyak tak karuan. Kedua pasangan itu masih asik mencumbu, ditambah si wanita mengeluarkan lenguhan yang membuat Lisa bergedik ngeri. Matanya masih tak mempercayai, ia menutup mulutnya lantaran terkejut dan mundur perlahan. Saat sedang melangkah mundur, ia kemudian tidak sengaja menabrak dada seseorang yang membuat Lisa refleks berteriak.
Kontan aktifitas panas itu terhenti saat mendengar teriakkan seseorang. Tuan Jung buru-buru menurunkan wanita yang masih terengah-engah akibat dicumbu itu. Lalu merapikan jasnya yang sedikit lusuh. Kemudian ia melempakan tatapan tajam kearah pintu dimana Lisa yang kini menutup matanya rapat, karena ketakutan.
"Kau sedang apa disana?!" teriakkan marah Tuan Jung menggema di ruangan itu.
Lisa yang menyadari kemarahan lelaki itu menundukkan tubuhnya,meminta maaf. "Maafkan aku-maafkan—"
"Lancang sekali dirimu!" Tuan Jung masih berteriak. Kemudian ia melemparkan tatapannya kepada Hwang Minhyun
—sekretarisnya yang berwajah datar itu. "Kau! Kenapa mengizinkannya masuk?"Minhyun—lelaki itu masih bergeming. Menatap datar pada atasannya yang hampir meledak. "Saya tidak ada ditempat tadi karena Anda memerintah saya untuk tidak menganggu."
"Dan untuk apa kau kemari?!"
"Saya hendak memberitahu Anda bahwa Anda mempunyai pertemuan dengan perwakilan Kim Corp." tukasnya.
Lisa menatap lelaki yang ia tubruk dadanya masih memasang wajah datar. Sedangkan Tuan Jung masih mengatur emosinya. Kemudian wanita yang sedari tadi diam memperhatikan saja berjalan menghampiri Tuan Jung dan tanpa disangka mendaratkan kecupan singkat dibibir Tuan Jung.
"Kita bisa lanjutkan lagi ditempatku, aku tunggu seperti biasa," ucap wanita itu seraya mengambil tasnya dan berjalan keluar. Lisa sempat bergeser memberikan jalan pada wanita yang sekiranya seusia Ibundanya.
"Kau, Minhyun urus dulu perempuan itu. Aku mau merapihkan diri," perintah Tuan Jung. Minhyun mengangguk mengerti dan menarik tangan Lisa pergi.
Lisa masih terlalu bingung saat tangannya ditarik oleh pemuda berwajah datar seperti tembok itu sampai pada meja kantornya dan mendudukkan tubuhnya pada sofa.
"Ak—aku membuat kekacauan," cicit Lisa dengan terbata-bata.
Minhyun melirik sekilas wanita bersurai hitam itu. Lalu ia pergi meninggalkan Lisa. Perempuan itu menatap tidak percaya, dan mengumpat sebagai reaksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
At That Time | Jenbin
Fanfiction[completed] Hanbin bertemu kembali dengan mantan terakhirnya, Kim Jennie setelah hampir 10 tahun sejak kali terakhir. Ambisinya untuk melupakan Jennie kian memudar. Hanbin meragu, apakah ia sudah benar-benar melupakan-atau tidak sama sekali melupaka...