Didalam mobil terjadi keheningan dikeduanya. Hanbin fokus dengan jalan didepannya, sedangkan Jennie sibuk memandangi pemandangan malam kota Seoul.
Hanbin terlihat beberapa kali menengok kearah Jennie, hendak membuka pembicaraan namun urung karna rasa tak berani.
Sampai akhirnya mobil itu berhenti dekat dengan Apartemen Jennie. Hanbin membuka seatbeltnya, dilihatnya Jennie masih dengan tatapan kosong.
"Kau mau tidur di mobil saja?" sindir Hanbin, Jennie pun tersentak, menyadari kalau sudah sampai.
"ng—terimakasih, sampai na-"
"Tunggu sebentar," Hanbin menahan tangan Jennie yang berniat membuka pintu mobil.
"Aku tahu kita punya pengalaman yang kurang baik, tapi bukankah yang lalu biarlah berlalu? Bagaimana kalau kita—mencoba berteman?" Hanbin mengutarakan yang sedari tadi ada di pikirannya.
Jennie tak mengerti maksud Hanbin, "maksudmu?"
"Ya—kita, kembali berteman? Bukankah rasanya aneh jika kita melabeli masing-masing dengan sebutan mantan kekasih? Aku pikir itu sedikit canggung."
"Aku mengerti maksudmu, baiklah teman. Sampai jumpa" Jennie pun membuka pintu mobil, meninggalkan Hanbin yang terbengong didalamnya.
Serius? Secepat itu?
***
"Jelaskan padaku, siapa itu Jennie" Lisa bertanya dengan Donghyuk saat mereka sudah berada didalam mobil. Lisa akhirnya mau tak mau pulang diantar dengan Donghyuk.
Lisa bukannya membenci Donghyuk, sungguh rasanya setiap Donghyuk memberikan perhatian kepadanya, Lisa ingin sekali meminta Tuhan untuk merubah siapa orang yang disukainya. Donghyuk terlampau baik untuk Lisa yang selalu menyakitinya.
Lisa adalah tipe manusia yang kalau sudah menyukai sesuatu ia akan fokus dan mengejar apa yang ia sukai sampai dapat. Tipikal manusia keras kepala.
Sementara Donghyuk, ia pria yang tampan,baik hati,perhatian,dan sayang kepada anak kecil. Lisa rasa banyak wanita yang menyukai Donghyuk.
Donghyuk melirik Lisa sekilas, wajahnya menyiratkan ketegasan bahwa pertanyaannya harus dijawab detik itu juga. Donghyuk menimbang sebentar, kalau ia beritahu siapa itu Jennie pasti itu akan membuat hati Lisa terluka.
Bukankah itu bagus untukmu? Kamu bisa mendekati Lisa dengan alasan itu, batin Donghyuk membeo.
Tidak—tidak, Donghyuk tak mau membuat Lisa terluka meskipun bukan dia yang melakukannya. Ia memang menyukai Lisa, dan berniat menjadikan Lisa teman hidupnya. Tapi rasa sayang Donghyuk terhadap Lisa lebih besar daripada ambisinya menjadikan Lisa sebagai pasangannya.
Cinta tak harus memiliki, itu kata Donghyuk.
Benarkah? Sudah bertahun-tahun ia menunggu Lisa. Bohong jika ia tidak berharap ada sebuah keajaiban kecil yang membuat Lisa membalas perasaannya. Tiap doa yang ia panjatkan, selalu terselip nama Lisa. Ia ingin hidup bahagia, begitupun Lisa yang harus merasakan bahagia juga.
"Kenapa diam saja?" suara Lisa membuyarkan lamunan Donghyuk.
"Kalau aku jawab, kamu janji tidak akan patah hati?"
"Memangnya siapa sih dia?"
"Mantan Hanbin," Jelas Donghyuk, wajahnya memperhatikan ekspresi Lisa.
Satu, Dua, Tiga detik...
Biasa saja
"Cuma mantan, kenapa harus patah hati? Seharusnya dia yang bersiap untuk patah hati, karna aku—calon pacar Kim Hanbin" Jelas Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
At That Time | Jenbin
Fanfiction[completed] Hanbin bertemu kembali dengan mantan terakhirnya, Kim Jennie setelah hampir 10 tahun sejak kali terakhir. Ambisinya untuk melupakan Jennie kian memudar. Hanbin meragu, apakah ia sudah benar-benar melupakan-atau tidak sama sekali melupaka...