Jaewon menyentuh bahu Mamanya, yang membuat wanita itu terbangun. Mata bengkak Mamanya menyadarkan Jaewon, bahwa wanita yang melahirkannya itu sudah terlalu banyak membuang air matanya untuk lelaki seperti Papanya.
"Ma..." Jaewon memeluk Mamanya dan menumpahkan tangisnya disana. Ia menangis tersedu-sedu. Jaewon tidak ingin menjadi cengeng. Lelaki tidak seharusnya menangis. Tapi untuk Mamanya—wanita yang dicintai Jaewon seumur hidupnya, yang telah berulang kali disakiti. Jaewon rela kehilangan seluruh air matanya untuk menggantikan air mata Mamanya yang terbuang. Mamanya yang mulanya bingung dengan apa yang telah terjadi hanya mengelus punggung anaknya, menenangkan.
"Ma," Jaewon menatap Mamanya. Kedua tangannya ia gunakan untuk menggenggam tangan Mamanya. "Kali ini, biarkan Jaewon yang membahagiakan Mama. Biarkan Jaewon yang menjaga Mama. Hanya Jaewon, tidak yang lain." Ucap Jaewon dengan yakin.
Mamanya yang mulai mengerti arah pembicaraan Jaewon pun ikut menangis. Ia memeluk Jaewon sekali lagi. "Kau anak baik, kau anak yang baik."
***
"Mama sudah mengetahuinya sejak lama, tapi Mama tetap merahasiakannya?!" Suara Jaewon meninggi untuk beberapa saat. Jaewon memandang Mamanya tak percaya. Bagaiamana wanita itu bisa menyembunyikan kebusukkan suaminya selama belasan tahun?
Dari cerita Mamanya pun Jaewon tahu awal percikan hubungan itu berasal. Nichole—Mama Jane adalah cinta pertama Papanya. Seperti Nichole, Papanya juga adalah cinta pertama Nichole. Mereka dulu adalah sepasang pasangan yang sedang di mabuk cinta. Jung Gyuri hendak melamar Nichole saat itu, namun berita bahwa ia harus dijodohkan dengan salah satu anak rekan bisnis Ayahnya membuatnya batal melamar Nichole. Gyuri yang merupakan anak penurut, mengikuti semua perintah Ayahnya. Ia menikah dengan Park Chae Yeon—Mama Jaewon. Berita pernikahan pewaris utama Jung Corporation memang tersebar luas, dan sampai di telinga Nichole. Lalu karena patah hati, dan tidak menerima, Nichole pergi diam-diam meninggalkan Jung Gyuri. Kabar hilangnya Nichole membuat Jung Gyuri kalap, ia tak menyangka Nichole meninggalkannya. Jung Gyuri berusaha mengerahkan usahanya mencari Nichole. Tapi tidak ketemu. Entah dimana Nichole berada.
Semenjak kepergian Nichole, Jung Gyuri mulai memerankan tugasnya sebagai suami sejati. Perlahan sosok Nichole tergantikan oleh peran Istrinya. Istrinya luar biasa lembut, membuat hati Gyuri perlahan menerima wanita itu. Ditambah satu tahun kemudian, Chae Yeon hamil anak pertama mereka. Gyuri berubah menjadi suami yang mencintai istrinya. Saat Jaewon berusia dua tahun, tanpa disangka sosok Nichole muncul kembali dengan keluarga baru mereka. Nichole yang mempunyai suami dan anak perempuan yang cantik.
Status mereka yang sudah menjadi milik orang lain. Membuat mereka harus memadamkan api cinta mereka. Maka dari itu, karena alasan teman lama. Membuat Chae Yeon dan suami Nichole setuju untuk menjodohkan anak-anaknya kelak.
Jaewon beranjak remaja dan juga putri Nichole—Ruby Jane yang sudah menjadi gadis remaja yang cantik. Membuat Gyuri tergoda menjalani hubungan gelap bersama Nichole kembali. Hubungan mereka awalnya tidak terendus oleh pasangan masing-masing. Namun mungkin sebuah kesialan, siang itu di dalam ruangan kantor Gyuri, Chae Yeon menangkap basah Gyuri yang sedang mencumbu Nichole. Chae Yeon tak lebih dulu marah dan mejambak Nichole, ia menanyakan alasan mereka. Gyuri pun mengakui bahwa Nichole adalah cinta pertamanya, dan meminta maaf pada Chae Yeon. Berjanji tidak akan mengulanginya.
Namun janji itu hanyalah sebatas sebuah omongan belaka. Hubungan mereka terus berjalan sampai suami Nichole meninggal karena penyakit jantungnya. Tragis, sampai akhir hidupnya, suami Nichole tidak tahu perbuatan busuk istrinya. Menjadi seorang ibu tunggal tidak membuat Chae Yeon kelihangan kasih sayang, ia masih menerima itu semua dari Gyuri—kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
At That Time | Jenbin
Fanfiction[completed] Hanbin bertemu kembali dengan mantan terakhirnya, Kim Jennie setelah hampir 10 tahun sejak kali terakhir. Ambisinya untuk melupakan Jennie kian memudar. Hanbin meragu, apakah ia sudah benar-benar melupakan-atau tidak sama sekali melupaka...