MAAF JIKA ADA TIPO
🌸
"Terkadang, aku berpikir. Kenapa kamu terlihat peduli, tetapi kenyataannya hanya merusuhi?"
🌸🌸🌸
"Mama tenang aja. Papa nggak mungkin bersalah...." Kyana menenangkan Karin yang menangis tersedu-sedu karena suaminya dibawa oleh polisi. Papa Kyana terjerat kasus korupsi. Tapi, entahlah, itu tuduhan atau kenyataan. Hal itu masih menjadi tanda tanya.
"Iya, Mama tahu.... Tapi Mama takut kalau pelaku sesungguhnya benar-benar ingin jatuhin papa. Mama takut itu, sayang.... Takut malah papa yang dijatuhi hukuman." Kyana mengusap air mata di pipi Karin perlahan. Mengusap-usap punggung Karin yang ada di pelukannya.
"Terus kita mau ke mana, Ma?" tanya Kyana. Tadi, mereka sudah masuk ke kantor polosi. Namun, Stevan menyuruh mereka untuk pulang saja karena sudah ada Ardan, pengacara yang sudah sering menangani kasus di keluarga Stevannold.
"Pulang aja, itu perintah papa kamu," Karin menghapus air matanya kasar. Mencoba tegar, "ayo. Mama tahu kamu capek, Sayang." Digandengnya tangan Kyana dan dituntunnya menuju mobil.
Kyana tersenyum miris. "Papa pasti pulang kok, Ma. Kyana janji."
🌸🌸🌸
Echa mendengar jelas apa yang sedang orang-orang bicarakan. Semuanya sama, Kyana. Echa juga baru tahu semua itu tadi pagi, saat papanya bertanya kepada Echa.
Hatinya terasa sesak saat sahabatnya itu menjadi bahan gosip orang-orang padahal apa yang mereka gosipkan belum tentu benar. Dan Echa yakin kalau Stevan tidak bersalah sama sekali bahkan tidak terlibat dalam kasus korupsi itu.
Echa merasa amarahnya sampai ke ubun-ubun saat mendapati kakak kelasnya, geng Checan sedang mengeroyok Kyana di kelas dengan gosip murahan itu.
"Guys! Gue peringatin buat kalian untuk jauh-jauh sama anak koruptor, ntar hidupnya jadi ikut-ikut makan uang haram." Chea menatap sinis Kyana yang menunduk dalam, menahan amarah dan rasa malunya.
"Kalian tahu nggak, sih? Jangan-jangan anaknya juga suka korupsi?" Casa menatap seisi kelas yang sepertinya berpihak padanya. Disayangkan Maora tak ada, kalau ada sudah dihujat mulut sialan itu.
Brakk
Seisi kelas menatap Echa yang mendorong keras pintu, termasuk Chea dan gengnya. Gadis itu berdiri di ambang pintu sambil melempar tatapan permusuhan. Kejahatan memang sebaiknya tidak boleh dibalas dengan kejahatan. Namun, kalau sudah keterlaluan, ada baiknya jangan dibiarkan. Kalau bisa, basmi tuntas sampai ke akar-akarnya.
"Maaf sebelumnya. Mulut Kakak bisa dijaga nggak kalau ngomong?! Difilter. Jangan asal ceplos," geram Echa penuh amarah.
"Lo ngatur gue? Lo berani sama gue?!" Chea tersulut amarah karena berani-beraninya adik kelasnya itu mengaturnya. Ditambah, dia mengingat jelas siapa Echa. Dia adik kelas yang sudah membuat baju dia basah dan dijewer Miss Glen sampai ruang BK. Mengingatnya, membuat Chea bertambah marah.
"Buat apa takut sama kakak kelas yang nggak punya hati kayak kalian? Ini bisa jadi pencemaran nama baik dan pembullyan, ya, Kak!" Echa maju beberapa langkah mendekati Chea. Membuat nyali Chea sedikit menciut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Raga (✔)
أدب المراهقين[ S E L E S A I ] ⚠Tersedia juga di Dreame⚠ Judul awal: Badboy and Coolboy • Echa tidak pernah menyangka, bahwa pertemuannya dengan Jiwa dan Raga akan membawanya kembali mengingat apa yang sempat dia lupakan--segala kenangan di masa lalu yang hi...