66. Abai Berujung Badai

464 35 18
                                    

MAAF JIKA ADA TIPO

🌸

"Dari cemburu kita tahu, perasaan yang kita miliki sejatinya asli."

🌸🌸🌸

Maora
SERIUS LOOOOOOOOO, DEMI APA?!
GILA GILA GILAAA
Itu bisa aja si Raga kayak gitu karena Mamanya

Kyana
Ya kali Nyokapnya
Kalau karena Nyokapnya, Jiwa pasti juga dikasih tau. Padahal, kata Echa si Jiwa kayak nggak tahu apa-apa
Ya kan, Cha? Hello?? Ada orang kah selain bidadari di sini?

Maora
Nyinyinyi
Serah lo bidadari nyasar:v

Kyana
Kibas rambut

Maora
Sok cantik

Kyana
Emang cantik

Maora
Diem lo😈
Echa?? Where are you? Tadi lo curhat ke kite kite pas kite nggak on, sekarang lo-nya kemanoy?
Yuhuuuuuuu
Echaaaaa
Berasa pc gue:v

Kyana
Berisik lo alay, kemanoy kemanoy, mau magang jadi banci?
Si Echa pasti lagi tidur lah, menjernihkan pikiran dan perasaan

Maora
Sok tahu lu pantat panci

Kyana
Emang tahu

Maora
Dahlah bay, mau bobok ucul
Lo, gue, end

    Echa mendengus kesal. Semalam, mana sempat dia membuka ponsel. Yang ada, dia meringkuk di atas kasur dan bergelung bersama selimut sambil mendengarkan lagu galau.

    Echa Menatap Pak Ali yang fokus menyetir. "Pak, kita mampir toko aksesoris dulu, ya."

     Pak Ali mengeryit. "Emang ada yang buka jam segini, Non?"

     "Iya juga ya, Pak," Echa mengangkat bahu, "coba ke yang deket Taman Kota, siapa tahu buka."

     Pak Ali mengangguk. Memutar arah mobilnya menuju toko aksesoris.

     "Non mau beli apa?"

     Echa mengerjapkan matanya. "Kacamata."

🌸🌸🌸

      Pakai kacamata fantasi ternyata bukan solusi yang benar. Memang manjur, kacamata itu membuat matanya yang merah tersamarkan. Tapi, karena Echa sudah terbiasa tidak memakai kacamata, banyak siswa menatapnya heran. Ini semua karena dia mampir ke toko aksesoris terlalu lama, akhirnya Echa berangkat sekolah kesiangan dan harus berpapasan dengan banyak siswa yang menatapnya terang-terangan.

Emangnya Echa seaneh itu? Kata Mbak-Mbak kasir cantik kok.

     "Busettttt, makin bening aja lo Cha pake kacamata."

     Echa menoleh, terkejut melihat Jaki yang berada di sampingnya. "Ngagetin aja, Kak."

    Galih yang berdiri di samping Jaki tertawa. "Kayak setan ya, Cha?"

     Echa tertawa. "Bukan."

     "Noh dengerin, Echa mana terima gue dikatain setan. Muka ganteng gini, ya, Cha?" Jaki menaik-turunkan alisnya smabil berlagak sok tampan.

Jiwa Raga (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang