MAAF JIKA ADA TIPO
🌸
"Jangan terlalu banyak berharap, apalagi pada sesuatu yang jelas-jelas tak bisa diharapkan."
🌸🌸🌸
Kaus putih pendek bertuliskan "OSPRANAT" di dada, celana sepan di bawah lutut, dan kain batik yang membalut bawahannya. Semua panitia acara yang perempuan mengenakan pakaian seperti itu, termasuk Echa. Gadis itu mematut diri di depan cermin yang berada di ruang Osis.
"Seksi absensi habis ini keliling bagiin buku absen, ya?"
"Siap!!" jawab Echa, Ayumi, dan Joy secara bersamaan.
"Sini, Cha. rambut lo biar gue rapiin."
Echa menoleh, menatap Ayumi yang menggoyang-goyangkan sebuah ikat rambut berbandul panda, lucu.
Echa mengangguk, beranjak dari tempatnya beridiri menuju tempat duduk Ayumi.
"Nanti gue jamin kita semua bakal panas-panasan. Daripada ntar lo sumpek, mending diiket aja rambutnya," terang Ayumi sambil mengikat rambut Echa.
"Gue cepol aja, ya?"
Echa mengangguk. "Terserah Ayumi mau diapain."
"Oke. Gue dandanin sekalian, ya?"
Echa lagi-lagi mengangguk. "Jangan menor-menor tapi."
Ayumi tertawa renyah. "Dah, selesai," gadis yang mengikat rambutnya rendah itu menepuk bahu Echa, "lo tenang aja, semua cewek yang gue dandanin nggak pernah ada yang kecewa sama hasilnya."
Echa tertawa kecil. "Iya, percaya."
Ayumi mengambil alat make up-nya dan mulai merombak wajah Echa yang tadinya hanya dipoles pelembab. Diam-diam Ayumi mengulum senyum. Dia tidak menyangka, orang yang tadi memberi ikat rambut untuk Echa kepadanya secara diam-diam, ternyata sangat perhatian dengan gadis itu.
🌸🌸🌸
Riuh tepuk tangan selalu terdengar setiap anak Pranata selesai menampilkan pertunjukan. Echa tersenyum lebar. Tiga hari ini acara berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Malahan, kata Bu Harliza, Festival Tahun ini lebih meriah daripada Tahun Lalu yang jelas acaranya lebih besar dan "wah". Mungkin, saat evaluasi nanti anak OSIS akan mendapatkan hadiah karena kerja keras mereka yang membuahkan hasil maksimal.
Termangu di depan teras
Menanti pujaan hati
Menatap siluet berbadan ramping
Sedang berkaca di dalam sana
Dia tau kita dekat, tapi tidak peka
....Atau mungkin, kemeriahan ini terjadi juga karena Band Dua Dunia merilis lagu baru mereka yang berjudul Pujaan Hati.
Echa menatap Maora yang terkikik geli. "Kenapa, sih?"
Maora mengerling jail. "Lo tahu yang nyiptain lagu siapa?"
Echa menggeleng. "Emang siapa?"
"Denger-dengernya sih Kak Aldi yang nyiptain."
Kyana mendengus kesal. "Sok-sokan banget."
Maora tertawa devil. "Kenapa? Kesindir kan lo. Makanya, buruan kasih kepastian. Lo tu harus bisa milih, Kak Aldi apa Kak Vino."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Raga (✔)
Fiksi Remaja[ S E L E S A I ] ⚠Tersedia juga di Dreame⚠ Judul awal: Badboy and Coolboy • Echa tidak pernah menyangka, bahwa pertemuannya dengan Jiwa dan Raga akan membawanya kembali mengingat apa yang sempat dia lupakan--segala kenangan di masa lalu yang hi...