Hari ini Ayra harus mengikuti bimbingan setelah bel pulang sekolah berbunyi. Kira kira sekitar lima menit lagi pelajaran akan berakhir. Kebetulan jam terakhir ini, kelas 11 IPA 1 tidak ada guru. Seluruh siswa mulai membereskan buku masing masing. Tepat setelah Ayra selesai mengemasi buku bukunya, bel berbunyi. Awalnya Ayra ingin langsung menuju perpustakaan, tetapi ia baru teringat sesuatu. Ayra harus mengumpulkan tugas dulu ke ruang guru. Ia pun mengeluarkan tugas makalah untuk dikumpulkan dan segera melangkah ke ruang guru.
Kali ini Ayra benar benar terlambat, ia mempercepat langkahnya setelah dari ruang guru. Dalam tiga menit, ia sampai di perpustakaan. Terlihat Angga yang fokus terhadap laptop didepannya. Kedatangan Ayra membuat Angga langsung menutup laptopnya. "Darimana aja?" tanya Angga dengan nada sedatar mungkin.
"Maaf Kak, tadi saya keruang guru dulu. Ngumpulin tugas."
"Hari ini Bu Dewi nggak masuk, lagi sakit. Lo bisa belajar sendiri?"Ayra kemudian mengangguk.
"Bagus."
Angga kembali pada laptopnya. Sepulangnya dari Seoul kemarin, pekerjaannya semakin bertambah untuk menjalankan proyek baru. Terlebih, kesibukannya di sekolah membuatnya harus pandai dalam membagi waktu.
Ayra kini sedang membaca beberapa buku, suasana di perpustakaan menjadi senyap. Memang ada beberapa murid yang masih di sekolah dan berada di perpustakaan. Tetapi mereka hanyalah siswa siswi kutu buku yang irit dalam berbicara. Hampir setengah jam, mungkin terasa membosankan bagi orang lain. Ayra masih setia pada buku buku di depannya. Tak ada percakapan antara Ayra dan Angga sejak tadi.
Kini perpustakaan mulai kosong, murid murid yang tadi sudah pulang. Hanyalah tersisa Ayra dan Angga.
"Hai," sapa seseorang yang mencairkan suasana di perpustakaan. Seorang cowok memasuki perpustakaan. Cowok itu berjalan menghampiri Angga dan Ayra. Saat sampai di dekat Angga, cowok itu seperti membisikkan sesuatu pada Angga. Setelahnya ia duduk di dekat Angga dan tepat berada di depan Ayra.
"Ayra ya?" tanya pemuda yang sepertinya adalah kakak kelas Ayra itu.
"Iya,"
"Gue Chandra. Boleh gabung di sini kan?"
"Boleh kok, Kak."
"Jangan Kak, panggil Chandra aja. Lagian gue juga yakin umur lo sama gue cuma beda tipis."
"Iya, Chandra." Chandra tersenyum lalu mengeluarkan laptopnya dari tas. Ayra tak tau apa yang sedang kedua kakak kelasnya ini lakukan sekarang. Namun sepertinya, mereka mengerjakan tugas.
Ayra lanjut membaca halaman berikutnya, ada hal yang tak ia pahami. Ekspresi wajahnya memperlihatkan bahwa ia sedang bingung. "Ga, mending lo ngajarin Ayra dulu deh. Dia keliatan bingung tuh, biar kerjaan lo nanti gue kerjain," ucap Chandra pada Angga.
"Nggak papa kok, Kak. Saya bisa pelajari sendiri."
"Chandra." Entah kenapa Chandra tak suka dipanggil 'Kak' dengan adik kelasnya yang usianya hampir sama.
"Serius lo bisa?" tanya Angga pada Ayra.
Ayra mengangguk dan melanjutkan kegiatannya. Ia memang membutuhkan waktu untuk memahami materi didepannya. Sementara itu Chandra dan Angga juga berlanjut dengan kegiatan mereka.
Chandra seperti mengeluarkan sebuah berkas dari tasnya. Ayra tak sengaja melihat berkas itu. Ayra bingung, itu seperti berkas berkas yang sering ia lihat di meja kerja ayahnya. Ia yakin jika itu bukan merupakan tugas sekolah. Sebenarnya Ayra penasaran, namun ia tak berani bertanya pada Chandra. Lagipula Ayra juga bukan tipe orang yang terlalu kepo dengan urusan orang lain. Hanya di saat tertentu saja rasa ingin tahunya muncul.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Itu adalah saatnya mereka pulang. "Lo pulang duluan aja, gue sama Angga di sini dulu," ucap Chandra pada Ayra.
"Iya, mending lo pulang." Angga menambahkan.
"Yaudah, Kak, Ndra. Saya pulang dulu,"
"Perlu di anter?" tanya Chandra.
"Nggak usah kok, udah dijemput juga soalnya."
"Ya udah, hati hati ya." Ayra kemudian berjalan keluar dari perpustakaan. Tepat di depan pintu gerbang sekolah, Kai sudah menunggu. Hari ini Ayra sengaja dijemput Kai. Ayroz akhir akhir ini sibuk dengan kuliahnya. Ayra masuk ke dalam mobil Kai. Setelah itu, mereka langsung meninggalkan area sekolah.
[ My Ice Prince]
______________________________________________________
A/N
Maaf banget part yang ini cuma pendek. Tapi nanti di part selanjutnya diusahain agak panjang panjang.
See you next part.....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince [ Completed ]
Teen FictionDewangga Mavin Wirasatya, cowok paling dingin di SMA Harapan Bangsa. Meskipun begitu, ia paling dikejar oleh siswi - siswi di sekolah, selain tampan ia juga jago taekwondo. Posisinya juga sebagai kapten tim basket sekolah ditambah dia ketua ekskul P...