My Ice Prince 9

13.5K 524 14
                                    

Pagi ini sinar matahari mulai memasuki celah kamar Ayra. Namun sang pemilik kamar malah masih tertidur dengan pulasnya. Padahal, ini sudah pukul setengah tujuh pagi.

"Ayra!" teriak Ayroz dari luar. Ia mengetuk pintu kamar Ayra berulang kali namun tak ada respon dari pemilik kamar.

"Ayra! Bagun!" Ayroz mulai tak sabar dengan Ayra. Tiap hari minggu, Ayra pasti bangun siang. Penyebabnya udah jelas,  nonton K-drama sampai larut malam.

"Woy, Bangun! Udah jam setengah tujuh nih!" teriak Ayroz. Padahal kemarin Ayra bilang ingin bangun pagi. Tapi sudah jam setengah tujuh masih saja molor. Merasa kesal Ayroz pun kepikiran untuk mendobrak pintu kamar Ayra. Masa bodoh kalo nanti pintunya rusak, yang penting Ayra bangun.

Ayroz melangkah mundur beberapa langkah. Baru saja ia akan mendobrak pintu itu, sang pemilik kamar akhirnya keluar. Dengan rambut yang masih berantakan khas orang bangun tidur, Ayra masih malas-malasan. Bahkan mungkin dia belum sepenuhnya bangun.

"Roz, lo ngapain sih pagi-pagi teriak gak jelas?" ucap Ayra yang masih mengantuk.

"Dih, perasaan kemarin lo yang bilang mau bangun pagi? Ini udah setengah tujuh Ayra sayang."

"Ih, najis."

"Lo ada najisin, buruan mandi sana! Bau tau lo. Kalo udah cantik baru turun ke bawah buat sarapan, udah disiapin tuh."

Tiba tiba Ayra malah berjalan melewati Ayroz. "Heh, mandi dulu sana! Enak aja mau langsung sarapan."

"Iya iya, bawel deh lo."

"Jangan lupa, nanti jemput mama sama papa di bandara. Lo ikut nggak?"

"Ikut lah. Nanti kalo gue nggak ikut, oleh oleh dari papa sama mama buat lo semua lagi."

"Ya udah, cepetan mandi sana, bau tau." Ayra pun kembali masuk ke kamarnya. Sedangkan Ayroz, ia kembali turun ke bawah dan menunggu Ayra.

Rencananya hari ini orang tua Ayra dan Ayroz pulang dari Queensland. Orang tua mereka jarang berada di rumah, paling lama hanyalah satu minggu saja. Kali ini saja, orang tua mereka hanya sekedar untuk melihat keadaan Ayra dan Ayroz.

Nanti malam, papa dan mama Ayra akan kembali pergi ke Surabaya untuk proyek baru mereka. Sudah sejak Ayroz kelas 12 SMA, orang tua mereka sering keluar kota bahkan luar negeri untuk urusan bisnis. Waktu itu Ayra masih SMP. Setelah lulus Ayra memutuskan untuk ikut dengan orang tuanya di L.A.

Namun, Ayra dan Ayroz bisa mengerti mereka. Orang tua mereka bekerja untuk mencukupi kebutuhan mereka selama ini, memang awalnya  Ayra tak setuju. Namun lama-lama ia paham jika orang tuanya bekerja juga untuk masa depannya nanti.

❄❄❄

Selesai sarapan pagi, Ayra dan Ayroz langsung berangkat menuju bandara. Waktu masih menunjukkan pukul setengah sembilan. Sementara itu, orang tua mereka datang sekitar jam sebelas.

"Bang, masih jam segini nih. Katanya mama sama papa sampai jam sebelas, masih ada waktu. Jalan jalan dulu yuk!" ajak Ayra. Ayroz yang tadinya fokus menyetir, melirik ke arah jam tangannya.

"Mau kemana emangnya?" tanya Ayroz.

"Kemana aja deh, yang deket sini aja."

"Di depan ada taman bagus, lo mau mampir nggak?" usul Ayroz.

"Oke deh nggak papa." Ayra menyetujui usulan Ayroz.

Tak lama, hanya sekitar lima menit Ayroz menghentikan mobilnya. Taman ini lumayan ramai hari ini. Wajar sih, hari ini hari libur jadi banyak orang yang menghabiskan waktunya di taman ini. Ditambah lagi pemandangan hijau di sekeliling taman.

Ayroz segera memarkirkan mobilnya. Saat di area parkir, Ayra melihat seseorang yang sepertinya ia kenali. "Loh, itu bukannya Kak Shea?" gumamnya lirih namun masih dapat di dengar oleh Ayroz.

"Hah? Siapa?" tanya Ayroz.

"Itu, Kak Shea pacarnya Evan," ucap Ayra sambil menunjuk seorang gadis yang tengah duduk di bangku taman bersama seorang pemuda yang sepertinya seumuran dengan Ayroz.

"Eh, tunggu deh. Itu kan Eric," ucap Ayroz.

"Lo kenal sama cowok itu?" Giliran Ayra yang bertanya.

"Dia temen gue, emang sih katanya dia punya cewek baru. Tapi gue baru tau kalo ceweknya itu pacarnya Evan."

"Bilang sama Evan nggak sih? Gue takutnya si Evan cuma buat mainan dia aja." Ayra ragu untuk memberi tau Evan. Takutnya, mereka bukan pacaran tapi punya hubungan saudara.

Seperti halnya Ayra dan Ayroz, mungkin mereka juga kakak adek. Jadi wajar jika mereka jalan bersama. "Jangan dulu deh Ra, mungkin aja mereka cuma temenan. Atau malah kakak adek kaya kita, kita nggak tau yang sebenernya. Jadi jangan terlalu berpendapat dulu." Ayroz memiliki pikiran yang senada dengan Ayra.

Mereka memilih untuk menjauh dari tempat itu dan mencari tempat yang lain. Setelah sekitar satu jam, mereka kembali ke mobil lalu menuju bandara.

Sesampainya di bandara ternyata masih pukul setengah sebelas, padahal pesawat yang ditumpangi orang tua mereka masih datang tiga puluh menit lagi. "Bang, gue ke toilet bentar ya." Ayra meminta izin pada Ayroz.

"Iya, jangan lama-lama."

Ayra berjalan menuju toilet, di bandara banyak sekali orang yang berlalu lalang. Setelah keluar dari toilet Ayra tanpa sengaja menabrak seseorang.

"Maaf." Refleks Ayra meninta maaf pada orang yang tak sengaja di tabraknya itu.

"Nggak papa," ucap pemuda yang lebih tinggi dari Ayra itu. Pemuda itu langsung pergi dan terlihat terburu-buru. Sementara itu Ayra masih diam di tempat. Ia menatap punggung pemuda tadi yang semakin menjauh. Ayra rasanya mengenali seseorang itu.

Namun semua mustahil seperti apa yang ada di pikirannya.Tapi pemuda itu sepertinya tak mengenali Ayra dan bisa di pastikan, semua yang ada di pikiran Ayra adalah salah. "Ayra!" seru seseorang yang membuat Ayra menoleh.Terlihat Ayroz tengah berjalan menghampiri Ayra.

"Lama banget sih ke toilet, dicariin juga," omel Ayroz.

"Ya maaf," ucap Ayra

"Ya udah yuk, mama sama papa udah nunggu di mobil."

"Ya udah yuk!" Ayra mengikuti Ayroz menuju mobil. Sebenarnya, ia masih penasaran dengan pemuda tadi.

[My Ice Prince]

A/N

Hai, lumayan panjang nih daripada yang kemarin. Ya walaupun masih termasuk pendek juga.

Oh iya,,,,,

Yang nggak sengaja tabrakan sama Ayra tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang nggak sengaja tabrakan sama Ayra tadi. Btw, ada yang bisa nebak nggak?

See you next part....

My Ice Prince [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang