My Ice Prince 11

12.4K 457 0
                                    

Seperti yang dibahas kemarin, Ayra dan Kai akan nonton pulang sekolah ini. Kemarin Ayroz mengizinkan Ayra karena ada Vania, jadi ia bisa percaya. Saat ini Ayra dan juga Vania tengah menunggu Kai dan temannya di parkiran. Dari kejauhan terlihat Kai sedang melangkah menuju mereka bersama dengan Farez.

"Hai semua," sapa Farez.

"Hai juga." Vania membalas sapaan Farez.

Kai langsung berdiri di samping Ayra. Ia lalu membisikkan sesuatu pada Ayra. Farez dan juga Vania menjadi penasaran dengan apa yang mereka omongkan. "Kalian berdua ngomongin apa sih?" tanya Vania.

"Enggak kok, Van. Kepo aja lo," jawab Ayra.

"Oh iya, ini sekarang gimana? Mau pake mobil gue apa mobilnya Kai aja?" tanya Farez.

"Bawa sendiri sendiri aja gimana? Gue sama Ayra, Farez sama Vania?" usul Kai.

"Iya deh yang nggak mau diganggu. Yuk Kak, daripada jadi nyamuk kalo kita di sini," ucap Vania dan mengajak Farez.

"Ayo, biarin yang baru jadian seneng dulu," ucap Farez menimpali Vania.

Mereka kemudian berjalan ke mobil masing-masing. Ayra bersama dengan Kai dan Vania bersama dengan Farez. Mereka langsung menuju tempat yang sudah mereka sepakati. Namun sebelumnya mereka mampir terlebih dahulu ke sebuah restoran untuk makan siang.

Di dalam mobil, Ayra dan juga Kai asik bercanda. Sesekali mereka tertawa lepas. Jauh berbeda saat mereka masih sebatas sahabat. Dulu mereka sangat kaku untuk bercanda seperti ini. "Eh, Ra. Menurut kamu Vania sama Farez gimana?" tanya Kai.

Ayra merasa jika Kai sengaja untuk mengajak Vania dan juga Farez. Alasannya adalah untuk membuat mereka kenal lebih dekat. "Kayaknya kamu sengaja deh bikin mereka berdua deket."

"Enggak gitu. Maksud aku ngajak Farez sama Vania biar abang kamu ngizinin. Sekalian juga bikin mereka saling kenal. Kalo mereka saling suka kedepannya ya kenapa enggak? Aku rasa mereka juga cocok."

"Tergantung merekanya aja sih."

"Eh iya, aku lupa bilang sama Vania kalo kita makan siang dulu. Kamu udah bilang ke Kak Farez belum?" tanya Ayra.

"Belum, aku kira kamu udah bilang sama Vania."

"Ya udah deh. Aku kasih tau Vania dulu."

Sementara itu di mobil Farez, suasana begitu sunyi. Tak ada yang membuka pembicaraan dari tadi. Farez juga fokus menyetir. Sementara Vania asik dengan ponselnya untuk mencari kabar ter-update mengenai idolanya. Sebuah pesan masuk ke ponsel Vania yang merupakan pesan dari Ayra.


Ayra


Van, nanti makan siang dulu.
Bilang sama Farez buat langsung
ke Sunny Resto. Cuma deket sini kok

Vania menoleh pada Farez, sebenarnya ia merasa canggung jika berbicara dengan Farez. Tanpa Vania sadari, Farez juga menoleh ke arah Vania. "Kenapa?" tanya Farez.

"Emmm, ini Ayra bilang kita makan dulu. Di Sunny Resto," jawab Vania.

"Ya udah." Itu saja reaksi Farez. Kalo dilihat-lihat si Farez sama saja seperti Angga, irit dalam berbicara.Selanjutnya suasana kembali beku. Tak ada yang berbicara satupun, bahkan semua sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Hanya sekitar lima belas menit, mereka sampai di resto itu. Ayra dan juga Kai samapai terlebih dulu. Tak berselang lama, Vania dan juga Farez sampai dan menghampiri mereka.

"Kai, kok di sini sih? Setau gue di sini sering di pake buat meeting," tanya Farez pada Kai.

"Kita cari yang deket, kalo yang lain nanti kita kesorean pulangnya," jawab Kai.

"Ya udah, masuk yuk!" ajak Ayra yang diikuti anggukan semuanya.

Mereka semua masuk ke resto itu, satu hal yang membuat Ayra terkejut. Di dalam ada Shea yang sedang bersama dengan cowok yang beberapa waktu lalu ada di taman.

Tak hanya itu, ia juga tengah bersama dua orang lainnya yang Ayra ketahui adalah Nindi dan Alfin yang merupakan salah satu pasangan di SMA Harapan Bangsa. Nindi juga sahabatnya Shea, jadi mungkin mereka juga lagi double date. Tapi mengapa Shea bukan bersama dengan Evan? Itu yang membuat Ayra penasaran. Evan sendiri juga tak pernah bercerita pada Ayra jika ia dan Shea sudah putus.

Menyadari itu, Kai bingung dengan ekspresi yang Ayra tunjukkan saat ini. "Ra. Kenapa?" tanya Kai.

"Eh,,,emmm, enggak kok. Ya udah cari tempat yuk!" Ayra mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Kayaknya jangan di sana deh, lagi buat meeting kayaknya. Sana aja yuk!" ucap Farez sambil menunjuk sebuah tempat.

Ayra memperhatikan tempat yang ditunjuk Farez yang digunakan untuk meeting. Ada dua orang yang baru saja datang. Ayra merasa tak asing dengan kedua orang itu.

"Ayra!" seru Vania, "lo ngapain sih bengong di sini. Kesambet lo ntar."

"Eh. Apaan sih." Setelah itu mereka melanjutkan untuk makan lalu pergi ke bioskop. Sama seperyi tadi, Kai dengan Ayra dan Farez dengan Vania.

❄❄❄

Ayra pulang sekitar jam setengah enam sore. Untung saja Ayroz masih pulang jam setengah tujuh, jadi dia tidak akan dimarahi. Tadi Kai langsung pulang dikarenakan sudah terlalu sore. Ayra membuka pintu rumahnya dan kemudian masuk.

"Bagus ya!" Suara itu sontak mengejutkan Ayra.

Calvin yang merupakan kakak dari Evan rupanya ada di rumah Ayra. Ia pasti disuruh Ayroz untuk mengawasi Ayra selama Ayroz pergi. Dan parahnya, si Calvin orangnya galak.

Ini abangnya Evan ngapain pake nongol segala, kan jadi ribet urusannya.- ucap Ayra dalam hati.

"Bang Calvin, please banget Ayra pagi capek. Gue naik dulu ya," bujuk gadis itu.

"Enak aja, kenapa pulang sampe jam segini?" tanya Calvin.

"Nunggu taksi nggak ada," ucap Ayra.

"Pacar lo sekarang jadi supir taksi?" Yah, malah dibilang gitu. Tapi mau gimana lagi, namanya juga alasan. Pasti, Ayroz sudah cerita pada Calvin kalau hari ini Ayra jalan sama Kai.

"Macet di jalan, ada kecelakaan tadi," jawab Ayra.

"Yaudah deh, lain kali jangan pulang sape jam segini lagi. Lo cewek, ya kali lo mau pulang sampe malem."

"Iya, tapi jangan bilangin Ayroz." Minta Ayra pada Calvin.

"Iya-iya." Entah kesambet apa Calvin hari ini, biasanya ngomel kalo belum sejam nggak selesai. Lah ini dibiarin gitu aja. Habis kepentok kali ya?

Setelahnya, Ayra langsung pergi ke kamarnya di lantai atas. Ia segera untuk mandi dan berganti pakaian karena jika Ayroz melihatnya masih memakai seragam sekolah, dia pasti marah.

[My Ice Prince]

My Ice Prince [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang