Pagi.
Aku terbangun dari tidurku. Aku merasakan kalau ada orang yang membangunkanku. Ternyata, saat aku membuka mataku, tidak ada orang sama sekali. Entahlah.
Aku melirik ke arah jam yang terdapat di meja sampaing kasurku. Jam 08.45am.
Aku pun langsung bergegas menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku. Selesai mandi, memakai baju, simpel saja. Hanya memakai celana jeans merah dan tshirt putih bergaris garis.
Menuju meja rias, merapihkan rambutku seperti biasanya. Setelah selesai, aku mengambil tasku dan memasukkan barang barangku. Lalu menuju ke bawah dengan membawa koper.
Hari ini aku dan boys akan berangkat ke Eropa. Aku harus bangkit lagi, benar kata Liam. Aku mau menangis beribu ribu kali, tetap saja Aura tidak bisa kembali.
Aku yakin, Aura disana sudah tenang dan bahagia. Mulai sekarang aku dan boys lainnya harus terbiasa tanpa adanya Aura.
We have to start now. We can do it.
*Niall POV
Aku siap. Kami sekarang sedang sarapan bersama. Tiba tiba Louis datang.
"Morning everyone." sapanya.
"Good morning." jawab kami.
Setelah itu kami melanjutkan sarapan kami.Hari ini kami berangkat ke Eropa untuk konser di sana. Semoga saja konsernya berjalan dengan sempurna.
Selesai sarapan, kami langsung berangkat ke bandara, tentunya bersama mom dan dad.
Sampai di bandara, kami tinggal menunggu panggilan saja. Tak lama panggilan untuk kami pun terdengar.
Kami berpamitan dulu dengan mom dan dad.
"Hati hati ya boys, ingat jaga kesehatan kalian. Kalau ada yang sakit diantara kalian berlima, lihat saja." ancam mom.
"Aye aye captain." ucap kami.
"Kalau sudah sampai disana, kasih kabar ya. Good luck boys." ucap dad.Kami pun berpelukan. Setelah itu kami pun masuk ke dalam.
***
Akhirnya kami sampai di Eropa. Kami sangat lelah sekali. Kami di jemput dengan orang suruhannya dad. Jadi kami tidak perlu lagi naik taxi.Kami bergegas ke hotel dulu untuk menaruh barang barang dan bersih bersih.
Sampai di hotel, mengambil kartu di lobby hotel, lalu menuju kamar. Sampai kamar, kami langsung bersih bersih, tubuh kami terasa lengket.
Setelah semua selesai, kami langsung berangkat ke studio untuk membicarakan soal konser nanti.
Sampai di studio, kami santai santai saja dulu. Aku mengambil jadwal kami yang berada di tangan Zayn.
"Niall, aku belum selesai melihatnya." seru Zayn.
"Sebentar." ucapku.Aku melihat jadwal kami di sini.
-Jadwal The Boys di Eropa-
1. Studio
2. ke lokasi konser
3. check sound
4. Konser dimulai
5. Day off
6. Makan malam bersama.
7. Meet and greet fans.
8. Pulang.Tidak terlalu padat, tapi aku yakin ini bakal capek.
Setelah bersantai, kami langsung membicarakan untuk konser nanti. Kami berdiskusi tentang lagu lagu yang akan kami bawakan nanti.
Selesai berdiskusi, kami sepakat untuk membawakan 12 lagu pada saat konser nanti.
-lagu yang di bawakan the boys-
1. Up all night
2. One thing
3. She's not afraid
4. Live while were young
5. Teenage dirtbag
6. Little things
7. C'mon c'mon
8. Change my mind
9. One way or another
10. Over again
11. Kiss you
12. What make you beautifulItulah lagu lagu yang akan kami bawakan pada konser nanti. Setelah semua selesai, kami langsung kembali ke hotel karena kami amat sangat lelah.
*Liam POV
Urusan kami di studio sudah selesai. Sekarang, saatnya kami kembali ke hotel, karena hari hari besok kami pasti akan sangat lelah.Sampai di hotel, kami langsung menuju ke kamar. Sampai di kamar, kami bersih bersih dahulu.
Untung saja manusia blonde itu tidak kelaparan. Dia tadi sudah makan 5 kali. Dasar Niall Horan. Adik siapa dia? Liam Paynee...!! Itu adikmu.
Setelah selesai bersih bersih, kami langsung tidur, karena ini sudah malam.
"Good night, boys." ucapku.
"Good night..." balas mereka yang hampir bersamaan.~~~~
Hollaa..
Gimana ceritanya? Kalau ada yg kurang bilang yaa :))
Vote dan komen.
Maaf klo pendek :)Typo bertebaran
Makasihh💛🦄
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE FAMILY
Teen FictionSeorang yang paling dimanjakan oleh keluarganya. Seorang yang paling disayang oleh keluarganya. Seorang yang paling diperhatikan oleh keluarganya. Kakak, mom, dan dadnya sangat menyayanginya. Kenapa ia diperlakukan begitu? Karena ia satu satunya ana...