*Liam POV
Aku terbangun dari tidurku karena mendengar alarm yang menyesatkan ini. Aku merubah posisiku dari berbaring menjadi duduk, sedari mengumpulkan nyawaku.Setelah aku merasa nyawaku sudah terkumpul, aku menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku.
Setelah selesai, aku memakai seragam sekolahku. Menuju meja rias, sekedar merapihkan rambutku.
Selesai. Aku langsung menuju ke bawah untuk sarapan. Sampai di bawah aku tidak melihat adikku.
"Good morning all..." sapaku.
"Morning." balas mereka.
"Aura mana?" tanyaku sambil duduk di sebelah Zayn.
"Mungkin masih di kamarnya." jawab Harry.
"Biar aku yang menemuinya." timpal Louis.Lou pun langsung berdiri dari tempat duduknya dan menuju ke atas.
*Louis POV
Kami semua sedang menunggu Aura di meja makan. Tapi ia tidak muncul juga, sampai Liam keluar pun, Aura tak kunjung datang.Aku pun langsung menyusulnya ke kamar.
Tok...tok...tok...
Aku mengetuk pintu terlebih dahulu. Kalau aku langsung membuka dan masuk tanpa permisi dulu, bisa bisa aku harus melihat apa yang aku harus tidak lihat.
Tak lama, pintu kamar pun terbuka.
"Kak Lou?" ucap Aura. Aku tersenyum.
"Kenapa belum siap siap, ini sudah jam 06.35." tanyaku.
Aura menggeleng "Takut." ucapnya.
Aku menyeritkan dahiku "Takut kenapa?" tanyaku heran.
"Apa kata orang nanti kalau Aura ada di sekolah, nanti orang malah ngomong 'orang yang sudah tiada, bisa hidup lagi'." jawab Aura.Aku tertawa mendengarnya, ada ada saja adikku ini.
"Heyy...." panggilku sambil mengelus rambutnya.
"Kau tidak perlu takut untuk soal itu, kami merahasiakan tentangmu kalau kau sudah tiada. Dengan alasan 'Aura sedang menjalankan tour di New York.', jadi tak perlu takut." jelasku.Memang, aku dan boys merahasiakan tentang kejadian tempo lalu. Kalau kami menceritakan semua ini, dan Aura kembali seperti sekarang. Bisa bisa semua warga sekolah kabur. Hahahaha.
"Jadi, Aura bersekolah kembali bersama kalian?" tanya Aura bingung.
"Iyaa adikku, bersikaplah kayak dulu. Jangan canggung." ucapku.
"Baiklah, Aura siap siap dulu." ucapnya.
"Jangan lama lama!"Setelah itu, aku turun kembali ke bawah dan memakan sarapanku.
"Bagaimana?" tanya Niall. Aku mengangguk.
"Syukurlah." ucap Zayn.Tak lama, Aura turun dengan pakaian lengkap dan rapih. God!! Ini adikku nyata kan? Setelah sebulan tanpa Aura, rasanya berbeda.
"Sudah siap?" tanyaku. Dia mengangguk.
"Sarapan dulu, sayang." ucap Zayn yang menahan Aura untuk pergi.
"Gak lapar." jawab Aura.
"Yasudah, nanti makan di food court saja." timpal Niall. Aura mengangguk.Kami pun langsung naik ke mobil dan bergegas menuju ke sekolah. Di perjakanan hanya hening yang menyelimuti kami.
*Aura POV
Aku senang sekali karena bisa kembali sekolah. Aku tadi di suruh Zayn untuk sarapan, tapi aku tidak lapar. Karena tadi malam, aku makan keripik.Sampai di sekolah, aku turun dari mobil dan langsung menuju ke kelas bersama Harry.
Sudah lama aku tidak melihat sekolah ini. Sepertinya, jam pembelajaran telah dimulai, karena koridor dan lapangan sepi.
Sampai di depan kelas, Harry mengetuk pintu, sontak semua murid yang ada di kelasku menoleh ke arah kami berdua.
"Permisi." ucap Harry.
"Harry, Aura?" ucap Miss Lauren.
"Maaf, kami terlambat." kata Harry.
"Sudah, tak apa. Aura, kau sudah kembali dari tourmu?" tanya Miss Lauren.Aku menoleh ke arah Harry, dan Harry cuma menjawab dengan anggukan.
"Iya, sudah." jawabku tersenyum.
"Yasudah, kalian boleh masuk." suruh Miss Lauren.Aku dan Harry pun masuk ke dalam kelas, dan mengikuti pembelajaran dengan baik.
***
Kring...kring...kring...Bel tanda pulang sudah berbunyi, semua murid yang ada di kelasku langsung membereskan buku bukunya dan keluar dari kelas. Sama dengan aku dan Harry.
"Ayo!" ajak Harry. Aku mengangguk.
"Yang lain dimana?" tanyaku, saat aku keluar kelas, tidak ada tanda tanda keberadaan boys.
"Mereka di gerbang sekolah." jawab Harry sambil merangkulku. Aku mengangguk.Sampai di gerbang, aku tidak melihat mereka juga.
"Kemana mer-." ucapanku terpotong karena ada yang berteriak.
"AURA, HARRY KAMI DI MOBIL, CEPAT!!" teriak Louis.Dasar Lou, teriak teriak di depan umum. Aku dan Harry menyusul mereka ke mobil.
"Kita langsung ke rumah sakit." ucap Niall.
"Baiklah." jawabku.Kami pun langsung bergegas ke rumah sakit. Mudahan saja keadaan mom bertambah baik. Jadi kami bisa berkumpul bersama lagi di rumah.
~~~~
Hallo....
Maaf ya di part ini pendek :v
Ini terakhir aku up untuk minggu ini. Istirahat dulu, yang nulis juga mau lomba :)Jangan lupa vote dan komen.
Makasih❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE FAMILY
Fiksi RemajaSeorang yang paling dimanjakan oleh keluarganya. Seorang yang paling disayang oleh keluarganya. Seorang yang paling diperhatikan oleh keluarganya. Kakak, mom, dan dadnya sangat menyayanginya. Kenapa ia diperlakukan begitu? Karena ia satu satunya ana...