"Dad, konser Aura bagaimana?" tanyaku.
"Konser? Aura maunya kapan?" tanya dad.
"Terserah saja." jawabku.
"Baiklah, nanti dad akan berbicara dengan uncle Raka." ucap dad. Aku mengangguk.Tak lama, mom datang dengan membawa piring yang berisi makanan, untuk Niall.
"Ini Niall." ucap mom.
"Terimakasih mom." jawab Niall. Mom mengangguk.Niall sedang asyik memakan makanannya, sedangkan aku, mom, dad, dan boys sibuk dengan ponsel.
Niall sudah menyelesaikan acara makan malamnya.
"Kalian tidur, besok sekolah." ucap dad.
"Baiklah." jawab kami.Aku dan boys langsung memeluk mom dan dad, lalu pergi tidur. Biasalah rutinitas malam.
***
Aku terbangun dari tidurku karena mendengar alarm berbunyi. Menggangu saja!Aku mengubah posisi tidurku menjadi duduk, mengambil air minum di meja samping kasur, lalu pergi ke kamar mandi.
Selesai mandi, memakai seragamku. Menuju meja rias, menyisir dan mengikat rambutku, memberikan polesan bedak dan lipgloss.
Setelah semua selesai, aku langsung menuju ke bawah untuk sarapan. Di bawa sudah ada mom, dad dan boys.
"Good morning!" sapaku.
"Morning." jawab mereka.Aku menarik kursi di samping Zayn, lalu memakan sarapanku.
"Aura, dad sudah berbicara dengan uncle Raka soal konsermu." ucap dad.
"Apa katanya?" tanyaku.
"Konsermu bulan depan, soalnya D-Aur baru bisa bulan depan." ucap dad."Bulan depan bukannya boys juga konser di Berlin?" tanyaku. Dad mengangguk.
"Itu dad juga yang menyuruh uncle Raka untuk bulan depan, supaya Aura tidak kesepian di tinggal boys ke Eropa." jelas dad."Tunggu dad, berarti kita di tinggal sama anak anak?" tanya mom. Kami semua tertawa.
"Jadi, minggu depan boys dan Aura sudah mulai sibuk?" tanya mom. Kami mengangguk."Kami study tour tidak ikut, dad?" tanya Louis.
"Ya tidaklah, sayang." ucap dad. Louis mengangguk."Baiklah dad, terimakasih." ucapku.
"Sama sama." jawab dad.Setelah aku dan boys menyelesaikan sarapan kami. Kami langsung berangkat ke sekolah.
Sampai di sekolah, aku dan Harry langsung menuju ke kelas. Tak lama bel pembelajaran pertama berbunyi.
***
"Kak Niall, itu punyaku!" gerutku.
"Kongsi." ucap Niall.
"Tapi, kak Niall sudah memakannya tadi." protesku.Dasar si Niall, seenaknya mengambil makananku. Aku kan juga ingin makan, menyebalkan.
Kami sudah di rumah sejak tadi, sekarang kami sedang makan siang. Dan makan siangku di rusak dengan Niall.
"Niall, jangan menganggu adikmu." ucap mom.
"Hanya sedikit mom." ucap Niall.
"Yasudahlah." ucap mom.Selesai makan siang, kami berkumpul di ruang keluarga. Hari ini mom dan dad tidak ke kantor, entah mengapa.
Aku memainkan ponselku, begitu pun dengan yang lain.
"Aura?" panggil dad.
"Yes dad." balasku.
"Lusa, kau sudah mulai ke studio, sama halnya dengan boys. Dad tadi sudah konfirmasi dengan uncle Raka dan yang lainnya." ucap dad.
"Baiklah." jawab kami.Aku dan boys sama sama di urus dengan uncle Raka, uncle Ben, dan uncle lainnya.
Jadi mereka semua sudah tahu apa saja yang harus aku dan boys lakukan. Mungkin saat di studio, konser, maupun tour.
Setelah itu aku langsung menuju ke kamarku dan memainkan latopku.
Tiba tiba ada yang membuka pintu kamarku, aku menoleh ke belakang. Ternyata boys.
"Boys?" ucapku.
"Kami boleh main disini?" tanya Harry.
"Silahkan saja." jawabku.Boys pun langsung duduk di kasurku, sebagian di kasur, sebagian di sofa, sebagian lagi di balkon.
Aku menghampiri Liam yang duduk di sofa, sambil membaca buku.
"Ada apa?" tanyaku.
"Kami hanya bosan di kamar, jadi ke sini." ucap Liam. Aku mengangguk.
"Ohh iya, kemarin berbicara tentang apa dengan mom?" tanya Liam.
"Tidak apa kok." jawabku.
"Baiklah."Aku hanya ingin mom dan Zayn saja yang tahu tentang Kevan. Entahlah, menurutku itu sudah tepat.
Aku berjalan menuju balkon, di sana hanya ada Zayn dan Niall. Tapi Niall duduk di kursi sambil memainkan gitar.
Persiapan konser mungkin.
Aku menghampiri Zayn yang sedang memandang negaranya sendiri.
"Kak Zayn." sapaku.
"Haii." jawab Zayn.
"Bagaimana soal Kevan?" tanya Zayn pelan.Aku menggeleng, "Entahlah, aku tidak mau memikirkannya lagi." jawabku.
"Kau benar, lupakan saja Kevan itu. Buang buang waktu saja untuk memikirkannya." ucap Zayn. Aku tertawa.Lalu aku bergabung dengan Niall.
"Hai kak Niall." sapaku.
"Hmm..." tanggapnya.Begitu seriusnya dia memainkan gitar, sampai sampai aku sapa hanya berdehem saja.
Aku kembali masuk ke dalam, di luar panas. Saat aku masuk kembali ke dalam, terlihatlah seperti kapal pecah.
Aku memutar bola mataku malas.
"Boys, kalian ngapain?" tanyaku.
"Nonton film." jawab Louis.
"Iya, tapi kenapa sampai seperti ini?" tanyaku lagi.
"Tadi kami main perang bantal." jawab Liam.Tidak mudah untuk membereskan kamar se luas ini, sendirian. Dasar boys, menyebalkan.
Aku keluar dari kamarku, dan menuju ke bawah. Di bawah, terlihat mom dan dad yang sedang bersantai di ruang keluarga.
"Hai sayang." sapa mom.
"Hai mom, dad." jawabku.
"Ada apa denganmu?" tanya dad.
"Boys menyebalkan, mereka menghamburkan kamar Aura." ucapku.Mom dan dad malah tertawa, memang ada yang lucu?
"Mom dan dad kenapa tertawa?" gerutku.
"Biarkanlah mereka, minggu depan kalian tidak bisa lagi seperti itu." ucap mom.Benar juga. Mulai minggu depan kami tidak bisa seperti itu lagi, kami pasti akan sibuk dengan persiapan konser.
"Baiklah mom." finalku.
Aku kembali lagi ke kamarku.
"Boys, Aura bosan." ucapku.
"Sama." jawab mereka kompak.
"Jalan yuk." ajakku.
"Ayo, kita ke mall. Sekalian kami ada yang di cari." ucap Louis. Aku mengangguk.Boys langsung keluar dari kamarku untuk bersiap. Dan apalah kabar dari kamarku ini. Sudahlah, nanti biar aku bersihkan.
Aku masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajahku. Setelah itu, memakai baju, hanya hotpants jeans dan tshirt putih bertuliskan FILA.
Menuju meja rias, menyisir dan mengikat rambutku, memberikan polesan bedak dan lipgloss.
Setelah selesai, aku langsung menuju ke bawah, di bawah boys sudah siap.
"Mau pada kemana ini?" tanya dad.
"Jalan dad." jawab Zayn.
"Baiklah, hati hati, jaga adik adik kalian Lou." ucap dad ke Louis.
"Pasti dad." jawab Louis.Kami langsung pamit dengan mom dan dad. Setelah itu kami langsung bergegas menuju mall.
~~~~
Haiii....
Up lagi nih :))
Maaf banget baru up🙏
Jangan lupa vote dan komen.
Terimakasih🌸💜
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE FAMILY
Fiksi RemajaSeorang yang paling dimanjakan oleh keluarganya. Seorang yang paling disayang oleh keluarganya. Seorang yang paling diperhatikan oleh keluarganya. Kakak, mom, dan dadnya sangat menyayanginya. Kenapa ia diperlakukan begitu? Karena ia satu satunya ana...