🦄42

2.6K 104 5
                                    

Happy reading all🌴
Maaf typo

***
Aku terbangun dari tidurku karena aku merasa di sebelahku kosong. Aku membuka mataku perlahan, di belakangku ada Zayn.

Ohh, Aura?!!

Aura tidak ada!! kemana dia? Aku melihat jam yang berada di dinding. Jam 04.38am.

Ada suara di kamar mandi, mungkin saja itu Aura. Aku mengecek ke kamar mandi.
"Sayang?" panggilku.
"Ya?" balas Aura. Pelan sekali suaranya.

Aku langsung mebuka pintunya. Terlihat Aura berdiri di depan wastafel.
"Hey, ada apa?" tanyaku. Ia menggeleng.

Tiba tiba Aura langsung mengeluarkan semua isi perutnya. God!!

Aku mengelus punggungnya.
"Keluarkan semua, kalau masih kuat." ucapkku.

Aku tidak tega denganya. Aku memegang tubuhnya, masih sama dengan tadi malam.

Aku membawanya keluar, dan duduk di sofa. Aku mengambil air minum untuknya.
"Minum dulu." ucapku.
"Terimakasih kak Lou." balasnya. Aku mengangguk.
"Sudah lebih baik?" tanyaku. Aura mengangguk.
"Ayo, kau kembali tidur." ucapku.

Aku membawa kembali Aura ke kasur, menarik selimut untuknya. Tak lupa menciumnya.

Setelah Aura terlelap, aku pun tidur kembali.

***
Aku terbangun dari tidurku karena merasakan ada yang menggerakkan tubuhku.

Membuka mata perlahan, dan terlihat seorang Liam Payne di depanku.
"What?" ucapku.
"Wakeup kak Lou." balas Liam.
"Aku masih mengantuk, bangunkan saja adik adikmu." ucapku sambil menarik selimut lebih dalam.

Argh.., aku tidak bisa tidur kembali. Dasar Liam fucking Payne!!

Aku mengubah posisi tidurku menjadi duduk. Aku melihat Aura yang masih tertidur. Aku mencium puncak kepalanya.

Aku menempelkan telapak tanganku ke dahi Aura. Tidak ada perubahan, masih sama.

"Liam?" panggilku.
"Ada apa?" balas Liam.
"Kau sudah mandi?" tanyaku.
"Sudah tadi." jawabnya.
"Bangunkan yang lain, aku mau mandi dulu. Kita bawa Aura ke dokter." ucapku. Liam mengangguk.

Aku langsung mengambil baju dari dalam tasku, lalu masuk kamar mandi.

Selesai mandi, aku membangunkan Aura.
"Sayang." ucapku.

Tak lama ia terbangun.
"Good morning." sapaku. Aura tersenyum.
"Sekarang Aura mandi, lalu sarapan." ucapku. Aura mengangguk.

Aku membantunya berdiri. Ia mengambil bajunya dan masuk ke kamar mandi.
"Boys?" panggilku.
"Hmm.." tanggap mereka.
"Tadi pagi, sekitar jam 4 Aura muntah." ucapku.
"Apa? Kenapa?" tanya Liam.
"Entahlah." jawabku.
"Selesai sarapan nanti, kita bawa Aura ke dokter." ucap Zayn. Kami mengangguk.

*Aura POV
Setelah di bangunkan oleh Louis, aku segera mandi. Ya tuhan..., kepalaku sangat sakit.

Tadi pagi aku merasakan perutku berputar putar, maka dari itu aku ke kamar mandi mengeluarkan semua isi perutku. Huft...

Bagaimana caranya latihan kalau aku seperti ini? Aku juga ingin latihan dengan D-Aur, kami lama tidak berkumpul seperti ini. Ahh.., menyebalkan!!

Setelah selesai mandi, aku memakai baju. Aku tadi mengambil crop tshirt berwarna putih dan skinny jeans hitam.

Aku menyisir dan mengikat rambutku. Memberikan polesan lipbalm. Lalu keluar dari kamar mandi.
"Sudah selesai?" tanya Niall sambil menciumku.
"Sudah." jawabku.

Kami langsung menuju ke bawah untuk sarapan. Di bawah, Zayn mengambilkanku sup jagung. Aku langsung memakannya.

Menelan sup saja terasa sekali sakit di tenggorokan, bagaimana kalau roti? Huft...

Lalu boys bergabung bersamaku.
"Habis sarapan, kita ke dokter." ucap Louis.
Mati aku!!

Aku menggeleng cepat.
"Tidak, jangan ke rumah sakit yaa." mohonku.
"Mau sembuh kan?" tanya Harry.
"Kan bisa minum obat, tapi jangan ke rumah sakit." ucapku.
"Tidak ada penolakan." tegas Louis.

Aku menghembuskan nafasku berat. Mengapa harus ke rumah sakit? Menyebalkan...

Kami sudah menyelesaikan sarapan kami. Lalu Louis meminta izin dengan uncle Raka dan lainnya. Setelah sudah, kami langsung menuju rumah sakit.

*Liam POV
Kami sudah sampai di rumah sakit, bukan dokter Kay. Mana mungkin kami ke rumah sakit tempat dokter Kay bekerja. Bisa bisa kami sampainya kembali besok pagi.

Di sekitar karantina, dad ada kenalan dokter, namanya dokter Stefan. Kami juga dekat dengan dokternya, jadi tidak susah lagi mencari dokter.

Kami langsung menuju ruangan dokter Stefan.
"Permisi?" ucap Louis.
"Louis? Ayo masuk." ajak dokter Stefan.

Kami masuk ke dalam.
"Ada apa ini, rame rame?" tanya dokter Stefan.
"Aura sakit." ucapku.
"Baiklah, sekarang kita periksa." ucap dokter Stefan.

Aura langsung berbaring di kasur, lalu dokter Stefan memeriksa keadaan Aura.
"Bagaimana?" tanyaku.
"Dia tidak apa apa, tapi demamnya sangat tinggi." jelas dokter Stefan.
"Jadi bagaimana?" tanya Niall.
"Jangan banyak bergerak dulu. Dan jangan lupa minum obat." ucap dokter Stefan.
"Baiklah." jawab Niall.

Lalu kami kembali ke depan.
"Ini daftar obat untuk Aura. Semoga cepat sembuh." ucap dokter Stefan.
"Terimakasih." jawab Aura.

Kami keluar dari ruangan dokter Stefan, dan langsung menebus obat untuk Aura.

Setelah selesai, kami kembali ke karantina.

*Aura POV
Sampai di karantina, aku langsung menuju tempat latihan. Di sana D-Aur sedang latihan formasi formasi.

Aku ingin bergabung bersama mereka, tiba tiba ada yang menahanku.
"Jangan dulu." ucap Louis.
"Kak Lou, aku ingin bergabung." balasku. Louis menggeleng.
"Please!!" mohonku.
"Okay, sebentar saja." ucap Louis. Aku mengangguk.

Aku langsung bergabung bersama mereka.
"Hallo." sapaku.
"Hai Aura, bagaimana keadaanmu?" tanya Tiara.
"Ya seperti ini." jawabku.

Tiara memutar bola matanya. Aku tertawa, "Masih sama dengan kemarin."
"Baiklah." jawab Tiara.

Aku mulai latihan dengan D-Aur, hari ini kami berlatih formasi masuk dan formasi keluar. Tapi formasi keluar khusus untuk D-Aur. Aku cuman belajar formasi masuk.

Setelah formasi masuk-keluar selesai, kami lanjut formasi di dalam gerakan dance.

Syukur saja hari ini latihannya tidak yang berat. Kalau hari ini latihan dance, otomatis aku tidak bisa ikut. Kalian tahu sendiri boys bagaimana?

Akhirnya latihannya selesai, habis ini aku menuju studio yang ada di karantina.

Tidak di rumah, tidak di karantina tetap saja aku di suruh ke studio.

Di studio, aku cuman mencek suara saja. Ternyata suaraku tidak maksimal, karena aku masih sakit dan tenggorokanku juga.

Jadi untuk studio, menunggu aku sampai sembuh terlebih dahulu.

Aku dan boys memilih kembali ke kamar, aku ingin istirahat. Sampai di kamar, aku langsung bergelut dengan kasur.

~~~~
Haloo...

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.😊🙏

Gimana ceritanya??
Jangan lupa vote dan komen :))
Terimakasih🏐🖤

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang