Kami sudah sampai di rumah. Tadi, pulangnya kami pisah. Entahlah Aura pulangnya dengan siapa? Naik apa? Aku tidak tahu.
Yang jelas, kami sampai rumah, Aura sudah di rumah juga.
Sebenarnya, tadi aku sempat khawatir dengan Aura yang hilang. Aku dan boys sempat mencarinya ke seluruh tempat di sekolah.
Tapi, kata Liam 'bisa saja Aura sudah pulang duluan' jadi kami langsung pulang saat itu juga. Dan perkataan Liam sangat benar.
Saudara bijak dan pintar. Tidak salah, mom melahirkan Liam. Ehh...
Sekarang aku berada di kamar, berganti baju dan yang lainnya. Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamarku.
"Masuk!"
Ternyata Liam yang mengetuk pintu kamarku.
"Kak Lou?" panggil Liam.
"Ada apa?" tanyaku.
"Apakah kita minta maaf sekarang?" tanya Liam.
"Entahlah, aku masih takut." jawabku lesu."Takut?" tanya Liam bingung.
"Iya, takut. Takut kalau nanti Aura marah lagi. Hatiku sudah sakit saat Aura meneriaki kata kecewa di sekolah tadi." jelasku.Kenapa aku tidak mengejar Aura tadi? Karena aku tahu, di situ ia sedang marah sekali dengan kami. Jadi aku biarkan saja dulu.
"Me too. It's hurts." ucap Liam.
"Lalu bagaimana?" tanya Liam lagi.
"Biarkan saja dulu. Tunggu waktu yang tepat." jawabku. Liam mengangguk lalu pergi.Setelah itu, aku langsung tidur siang. Sangat tidak biasa aku tidur siang seperti ini. Biarlah, aku ingin menenangkan pikiranku.
Lagi pula, aku malas makan. Jadi aku tidur. Bye...
*Aura POV
Aku sudah sampai dirumah. Tanpa boys. Aku pulang sendiri, tapi naik taxi. Tak masalah aku pulang sendiri. Yang penting tidak bersama boys.Setelah aku bersih bersih, aku langsung naik ke kasurku dan tidur siang. Sebenarnya aku jarang sekali tidur siang, kalau kecapekan baru tidur siang.
Tapi ini?
Biarlah, aku ingin menenangkan pikiranku. Semoga saja saat bangun nanti, seolah tidak terjadi apa apa. Semoga!
***
Aku terbangun dari tidurku. Entahlah ini sudah sore apa belum?Aku melihat jam yang ada di meja samping kasurku. Jam 05.19pm
Aku langsung bangkit dari kasur menuju kamar mandi. Mencuci wajahku. Setelah itu, aku turun ke bawah untuk mencari makanan.
Tapi, sebelum turun ke bawah langkahku terhenti karena aku melihat mom, dad dan boys yang sedang berbicara di ruang keluarga.
Aku bersembunyi di balik guci yang besar, seraya bisa menutupi tubuhku ini.
Aku masih bisa mendengar jelas apa yang dibicarakan mereka.
"Bagaimana dad?"
"Entahlah, dad juga bingung. Secara, Aura sudah sangat marah."
Oh! Sedang membicarakanku.
"Begini saja. Kalian coba minta maaf terlebih dahulu. Mom tahu, mom dan dad juga salah. Tapi, sebaiknya kalian dulu yang meminta maaf padanya."
"Tapi, kalau Aura meminta Cindy di masukkan lagi ke sekolah bagaimana? Lou tidak ingin kejadian semula terulang lagi."
"Kalian coba jelaskan dulu. Mungkin ia bisa mengerti."
I'm truly understtand that! But, i'm already disappointed with them!
"Baiklah. Nanti kami akan coba itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE FAMILY
Teen FictionSeorang yang paling dimanjakan oleh keluarganya. Seorang yang paling disayang oleh keluarganya. Seorang yang paling diperhatikan oleh keluarganya. Kakak, mom, dan dadnya sangat menyayanginya. Kenapa ia diperlakukan begitu? Karena ia satu satunya ana...