🦄37

2.6K 117 12
                                    

Sorry typo
Happy reading guys🌸

***
Kami menuju halaman belakang, tepatnya tempat Louis. Louis duduk di sofa yang meghadap ke arah kolam renang.

Kami bergabung dengannya.
"Kak Lou?" ucapku sambil memeluknya dari samping.
"Sayang?" ucap Louis.
"Kak Lou, apakah kau menerima perjodohan ini?" tanya Liam.
"Tentu tidak.., aku masih ingin sekolah, aku masih ingin membuat album bersama kalian." ucap Louis mengeluarkan air mata.

Kami semua langsung memeluk Louis.
"Stay strong, kak Lou." ucapku.
"Terimakasih." balas Louis.

Tiba tiba ada yang berdehem. Kami langsung melepaskan pelukan kami. Aku menoleh ke belakang, ternyata Cla.

"Aku ingin berduaan dengan Louis." ucap Cla. Louis melebarkan matanya.
"Tidak." tolak Louis.
"Kenapa?" tanya Cla.
"Aku tidak mau." ucap Louis lagi.
"Why? Kita sudah dijodohkan." ucap Cla.

Louis beranjak dari sofa.
"Bahkan aku belum menerima perjodohan murahan ini kan?" tanya Louis.
"Memang, tapi aku sangat mencintaimu." ucap Cla.

Aku langsung meleraikan Louis dan Cla.
"Emm Cla? Sebaiknya kau jangan paksa kak Lou dulu." ucapku.
"KENAPA? APA URUSANMU DENGAN HAL INI, HAH?!!" teriak Cla di hadapanku.
"Jangan berteriak di depan adikku!!" ucap Zayn santai tapi penuh penekanan.
"Anyway, Aura denganku masih cantikkan aku. Aura yang tidak fashionable. Terlihat biasa saja jika di pandang." ucap Cla meremehkanku.

Hati ku mencelos, saat Cla mengataiku seperti itu.
"STOP!!" teriak Louis.
"Jangan pernah mengatai adikku, bukankah kau yang tidak fashionabel? Cobalah lihat di cermin dengan pakaianmu itu." ucap Louis meremehkan Cla.
"Lou, seharusnya kau membelaku!" ucap Cla.
"Tidak akan pernah." ucap Lou.

Lalu ada terdengar suara mom yang memanggil kami.
"CEPAT MASUK!!" teriak mom.

Kami langsung kembali menuju ruang keluarga.
"Louis, uncle Drew pamit dulu ya. Kapan kau ajak Cla jalan jalan?" tanya uncle Drew.
"Lain kali saja, uncle." jawab Louis malas.
"Baiklah, kami pamit pulang dulu. Terimakasih atas semua ini." final uncle Drew.
"Sama sama." jawab dad dan mom.

Dad dan mom mengantarkan keluarga uncle Drew sampai ke depan rumah. Lalu, tak lama kembali.

"Ada apa dengan dad? Kenapa dad menjodohkanku dengan gadis murahan itu?" tanya Louis.
"Jaga kata katamu Lou, Cla gadis yang bai--." ucapan dad terpotong karena Zayn.

"Gadis yang baik? Hebat, dad saja belum melihat sifat aslinya bagaimana. Kenapa dad sudah bisa menyimpulkan gadis baik. Dari fashionnya? Dari parasnya? Atau dari cara berbicaranya?" tanya Zayn.
"Jaga bicara kalian, Cla memang gadis bai--." ini yang kedua kalinya omongan dad terpotong.

"DIA MENGHINA ADIKKU, DAD!!" teriak Louis.
"Apa maksud kalian?" tanya dad yang masih tenang.
"Cla menghina Aura. Apakah itu yang disebut gadis baik baik?" tanya Harry.
"Dia menghina dan berteriak di depan Aura dad." ucap Niall.
"Cla mengatai Aura gadis biasa saja, tidak cantik, dan juga tidak fashionabel." ucap Liam.

"Itu mungkin salah paham, dear." ucap mom.
"Salah paham apa mom. Kami sendiri yang melihatnya langsung." ucap Louis.

"Baiklah kalau tidak percaya. Aku bertanya dengan dad, kenapa dad menjodohkanku dengan gadis yang tak pernah ku cintai?" tanya Lou lagi.
"Kalau kalian bertunangan, otomatis perusahaan dad semakin besar dan maju." ucap dad enteng.

Aku melongo dibuat dad. Dad menjodohkan Louis karena perusahaan?!

"Dad menjodohkanku demi perusahaan dad semakin maju?" tanya Louis tidak percaya. Sekarang Lou mengeluarkan air matanya.
"Bukan itu maksud dad, in--." ucapan dad terpotong lagi.
"Sampai kapanpun dan demi apapun, aku tidak akan menerima perjodohan ini!" ucap Lou penuh dengan penekanan di setiap kalimatnya.

Lalu Louis pergi ke kamarnya.
"Kami ingin ke kamar dulu." ucapku.
"Baiklah, good night honey." ucap mom.

Kami langsung menaiki tangga untuk menuju kamar masing masing. Aku tak habis pikir dengan jalan pikiran dad. Kenapa Louis yang harus menjadi korban untuk perusahaan dad supaya bisa maju?

Aku yakin, pasti Louis sakit hati dan kecewa. Ya, aku yakin itu. Lihat saja, tadi Lou sampai menangis.

Tadi pagi kami sudah kembali bersekolah, tapi Louis tidak. Kalian tahu pasti kenapa?

Aku mengganti bajuku menjadi piyama. Membersihkan mukaku, dan pergi tidur.

***
Pagi.

Aku terbangun dari tidurku karena alarm sudah berbunyi. Teman yang baik atau teman yang sialan ya? Kalau punya alarm, kalian anggap apa?

Aku mengambil air minum di meja samping kasurku. Melakukan streching sebentar, lalu pergi mandi.

Selesai mandi, memakai seragamku. Setelah rapih, aku menuju meja rias, menyisir dan mengkepang rambutku. Memberikan polesan bedak dan lipbalm.

Selesai. Aku langsung menuju ke bawah. Di bawah sudah ada boys, mom dan dad.
"Morning all." sapaku.
"Morning." jawab mereka.

Aku langsung menyantap sarapanku. Aku melirik Louis. Kenapa dia terlihat murung? Tidak seperti biasanya.
"Apakah kalian sudah selesai sarapan?" tanya Louis.
"Sudah." jawab kami
"Ayo berangkat." ucap Louis.

Aku langsung pamit dengan mom dan dad, lalu naik ke mobil untuk menuju ke sekolah. Di perjalanan hanya hening yang menyelimuti kami.

Sampai di sekolah, aku langsung menuju kelas, pada saat aku dan Hazza melewati ruang musik, aku mendengar nama Louis dipanggil.
"Kak Harry duluan saja." ucapku.
"Kenapa?" tanya Harry.
"Ada perlu sebentar." balasku. Harry mengangguk lalu pergi.

Aku mengintip ruang musik. Membuka sedikit pintunya supaya aku bisa mendengar percakapannya. Tak lupa juga memasang perekam suara. Untuk jaga jaga saja.

Aku melihat ada 3 orang berada di dalam ruang musik. God! Aku terkejut, orang yang berada di sana adalah Cla, Cameron, dan Alex.

"Cla, apakah dadmu jadi menjodohkanmu dengan Louis?" tanya Alex

"Tentu, kalau tidak jadi bisa bisa rencana keluarga kami gagal." jawab Cla.

"Rencana apa, maksudmu?" tanya Cameron.

"Keluargaku mempunyai rencana untuk keluarga Louis. Dengan perjodohan ini, dadku bisa mengambil sedikit demi sedikit saham atau perusahaan yang keluarga Louis miliki. Jadi dengan cara itu, keluarga Louis akan bangkrut." jelas Cla sambil tertawa.

Aku melebarkan mataku. Kenapa keluarga Cla bisa sejahat itu? Aku harus memberitahukan ini kepada boys, mom dan dad.

"Wah wah..., rencana keluargamu sangat bagus Cla. Semoga berhasil." ucap Alex.

"Tentu, terimakasih." balas Cla.

Aku langsung mematikan perekam suaranya, dan pergi dari ruang musik. Tiba tiba, ada yang memanggil namaku.
"AURA?" teriak seseorang.

God! Apakah aku ketahuan? Bagaimana Cla tahu kalau aku merekam semua pembicaraan mereka tadi?

Aku menoleh ke belakang. Aku bisa bernafas lega, ternyata Zayn.
"Ada apa, kak?" tanyaku.
"Kau ngapain berdiri dan bersandar di depan pintu ruang musik?" tanya Zayn.
"Kakak akan tahu istirahat nanti. Tolong bilang ke boys, istirahat kumpul di foodcourt." ucapku.
"Baiklah."

Aku kembali menuju kelasku. Di kelas, Harry bergabung dengan teman temannya. Sementara aku masih memikirkan perkataan Cla tadi.

~~~~
Hai...
Up lagi nih :))
Gimana ceritanya?
Jangan lupa vote dan komen ya...
Terimakasih❤🤗

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang