Kami sudah sampai di rumah sakit, dan kami langsung menuju kamar mom.
"Hai mom, dad." sapaku saat masuk ke dalam kamar.
"Halo sayang, bagaimana sekolahnya?" tanya mom.
"Seperti biasa mom." balasku.
"Tidak ada yang curiga kan?" tanya dad.
"Tidak mom, kami sudah memberitahu guru guru, bahwa Aura menjalankan tour, jadi tidak ada yang curiga." ucap Liam.
"Syukurlah." kami mengangguk.Selanjutnya, boys sibuk dengan ponsel masing masing, termasuk mom. Mom aneh aneh saja, masih sakit malah main ponsel.
Kenapa aku tidak bermain ponsel, karena aku tidak punya ponsel, ponsel lamaku mungkin berada di boys.
"Boys?" panggilku.
"Ada apa, babe?" sahut Louis.
"Emm..." gumamku ragu ragu.
"Hey, ada apa?" tanya Liam sambil mengelus punggungku.
"Apakah kalian masih menyimpan ponselku?" tanyaku.
Mereka tersenyum "Kak Lou menyimpanya." ucap Niall. Aku mengangguk.
"Nanti di kembalikan." ucap Louis, aku mengangguk.Aku pun meminjam ponsel Zayn untuk bermain. Zayn menyimpan permainan untukku.
Tak terasa, mungkin aku sudah memainkan ponselnya Zayn selama 30 menit, lalu aku mengembalikan ponselnya.
"Kalian pulang saja, istirahat." ucap dad. Kami mengangguk menurut.
"Mom, Aura pulang yaa.." pamitku dengan mom.
"Baiklah hati hati, boys jaga adik kalian." ucap mom.
"Aye aye captain." balas boys.Kami keluar dari rumah sakit, dan langsung menancapkan gas menuju ke rumah.
Sampai di rumah, aku langsung menuju kamar untuk membersihkan tubuhku yang terbasahi oleh keringat.
Setelah selesai mandi, aku memakai bajuku, cukup memakai hotpants jeans hitam dan tshirt biru bertuliskan 'smile and happy'.
Menuju meja rias, menyisir dan mengikat rambutku, lalu menuju ke bawah.
Di bawah, kelihatannya sepi. Aku beranjak menuju kamar Zayn.
Sampai di depan kamar Zayn, aku mengetuk pintu terlebih dahulu, kalau tidak, aku tidak mau melihat apa yang seharusnya belum aku lihat.
Tok...tok...tok...
"Wait 5 minutes." teriak orang yang berada di dalam sana.
Menyebalkan, aku di suruh menunggu selama 5 menit, lama sekali!!
Aku tahu, pasti Zayn lagi membuat jambul khatulistiwanya itu.
Sudah lebih 5 menit, tapi si manusia jambul itu belum juga keluar.
"Kak Zayn?" panggilku.
"Tunggu 3 menit lagi!!" balas Zayn.
Menyebalkan, menyebalkan, menyebalkan.Tiba tiba ada yang memanggilku.
"Sayang?" aku menoleh ke arah sber suara itu. Ternyata Liam.
"Leeyum?" panggilku balik.
"Ngapain di depan kamar Zayn?" tanya Liam.
"Lagi nunggu kak Zayn keluar dari kamarnya, teriaknya 5 menit, tapi ini sudah lebih 5 menit." jelasku.
"Yasudah, sama kak Liam saja. Mau makan kan?" ucap Liam. Aku mengangguk.
"Ayo kita pesan makan." ajak Liam.Aku pun menuju ruang keluarga atas bersama liam dan memesan makanan.
"Mau apa?" tanya Liam.
"Nandos saja, pesankan juga yang lain." ucapku. Liam mengangguk.Tak lama, boys datang dan bergabung bersama kami.
"Babe, maaf ya." ucap Zayn.
"Ya, tak apa." balasku.Setelah itu, makanan yang Liam pesan tadi datang. Kami makan bersama sama di meja makan.
Selesai makan, kami berkumpul kembali di ruang keluarga. Setelah, kurang lebih 30 menit, kami menuju ke kamar masing masing untuk istirahat.
***
'Baby you don't have to worry
I'll be coming back for you, back for you, back for you, you.
Lately i've been going carzy
So i'm coming back gor you, back for you, back for you, you.'
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE FAMILY
Teen FictionSeorang yang paling dimanjakan oleh keluarganya. Seorang yang paling disayang oleh keluarganya. Seorang yang paling diperhatikan oleh keluarganya. Kakak, mom, dan dadnya sangat menyayanginya. Kenapa ia diperlakukan begitu? Karena ia satu satunya ana...