Happy reading guys🌈
Maaf typo***
Aku terbangun dari tidurku karena merasakan ada yang mengelus rambutku.Membuka mata perlahan, saat pandangan sudah jelas, mom yang berada di hadapanku.
"Good afternoon, princess." sapa mom.
"Mom?" ucapku sambil mengubah posisi tidurku menjadi duduk.Mom tersenyum ke arahku.
"Kalian bertengkar?" tanya mom.
Aku menyeritkan dahiku, "Kalian siapa mom?" tanyaku.
"Aura dan kakak kakak." ucap mom.Aku terdiam.
"Jawab saja, sayang." ucap mom.
"Tadi pagi Blue mengirimkan pesan kalau dia ingin ke mall tapi tidak ada teman, Aura ingin ikut, Aura bosan di rumah. Lalu Aura minta izin sama boys, tapi tidak di izinkan. Aura kesal, jadi ya kayak gini." jelasku.Mom mengambil tanganku dan mengelusnya.
"Aura tahu, kenapa boys melakukan itu?" tanya mom.
Aku mengangguk, "Kata ka Lou, boys khawatir kalau Aura jalan jalan sendiri." jawabku.
"Nah, sekarang tahu kan?" tanya mom. Aku mengangguk.
"Tap-." ucapanku terpotong karena dad masuk ke dalam kamarku."Hey ada apa ini? Mom sama anaknya berdua?" tanya dad.
"Mereka bertengkar." ucap mom.
"Kenapa?" tanya dad.Akhirnya mom menceritakan semuanya kepada dad.
"Kakak kakakmu benar, sayang." kata dad.
"Tapi, Aura juga ingin jalan jalan. Aura bosan di rumah." ucapku.
"Nanti, kita jalan jalan bareng ya." ucap dad mengelus rambutku.
"Baiklah." jawabku pelan.Setelah itu, mom dan dad keluar dari kamarku, sedangkan aku menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku.
Selesai mandi, memakai baju, hotpants jeans dan crop hoodie berwarna kuning.
Menuju meja rias, menyisir dan mengikat rambutku. Memberikan polesan lipbalm. Selesai.
Segera aku turun ke bawah. Di bawah ada boys, mom dan dad. Aku melirik jam yang tergantung di dinding.
Jam 18.37pm. Lama sekali aku tertidur.
Aku bergabung bersama dad dan boys, sedangkan mom di dapur untuk memasak makan malam.
Tak lama, mom memanggil kami untuk menuju meja makan. Kami makan bersama malam ini. Akhirnya...
"Dad ingin berbicara serius dengan Lou." ucap dad yang sudah menyelesaikan makan malamnya.
"Katakanlah." jawab Louis.
"Karena kau putra dad tertua. Besok dad ingin kau menemani dad untuk bertemu dengan rekan kerja dad. Dad ingin kau sudah mulai belajar berbisnis." ucap dad.Aku tercengang. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa sama dengan khayalanku tadi sore?
"Ta..tapi, aku masih sekolah dad." ucap Louis.
"Ya, kau tetap bersekolah. Tapi kau harus belajar berbisnis sedikit demi sedikit." ucap dad.God!! Benar benar sama?!
"Tapi, kenapa sangat mendadak?" tanya mom.
"Apakah tidak terlalu cepat? Dad baru memberitahuku hari ini dan besok, besok aku ada ujian praktek di sekolah." ucap Louis.
"Lou, kau putra tertua di keluarga ini. Sudah cukup dewasa untuk terjun ke dunia seperti dad." jelas dad.
"Tap-." ucapan Louis terpotong.
"Tidak ada penolakan!" tegas dad, lalu pergi.Louis berdecak pelan. Kami semua melirik ke arah Louis yang sedang menunjukkan wajah kesalnya.
"Honey, are you okay?" tanya mom.
"Entahlah mom." jawab Louis. Lalu pergi menuju kamar.Mom menghela nafasnya.
"Kalian sudah selesai?" tanya mom.
"Sudah mom." jawab kami.
"Kalau sudah, kalian kembali ke kamar kalian masing masing ya.." ucap mom. Kami mengangguk.Aku langsung menaiki tangga untuk menuju kamarku kembali.
Di kamar, aku memikirkan perkataan dad tadi. Kenapa bisa? Kenapa bisa perkataan dad sama dengan khayalanku tadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE FAMILY
Teen FictionSeorang yang paling dimanjakan oleh keluarganya. Seorang yang paling disayang oleh keluarganya. Seorang yang paling diperhatikan oleh keluarganya. Kakak, mom, dan dadnya sangat menyayanginya. Kenapa ia diperlakukan begitu? Karena ia satu satunya ana...