🦄59

2K 103 8
                                    

Dad membawa kami ke salah satu mall yang ada di London. Sampai di mall, kami turun dari mobil dan masuk ke dalam.

Terlebih dahulu, kami mencari restoran untuk makan malam.
"Mau apa?" tanya mom.
"Terserah saja." jawabku.
"Tapi Aura gak mau makan makanan berat." ucapku.

Aku masih kenyang, mengingat tadi sore aku makan spageti.
"Lalu, mau apa?" tanya dad.
"Pancake." jawabku.
"Makan pancake malam malan?" protes Harry.
"Biarlah." ketusku.

"Jadi bagaimana?" tanya Louis.
"Aura saja cari pancake sendiri. Mom, dad dan boys cari makanan yang lain." usulku.
"Jangan pergi sendiri! Kakak akan ikut denganmu." tegas Louis. Aku mengangguk.

Lalu kami berpisah. Aku dan Louis mencari pancake untukku, sedangkan mom, dad dan boys mencari tempat untuk makan malam.

Aku tahu, Louis pasti tidak akan mengizinkan aku sendiri. Entah kenapa? Maka dari itu ia tadi langsung menyambar

"Kau mau pancake yang dimana?" tanya Louis.
"Yang enak, dimana?" tanyaku balik.
"Disana aja tuh." balas Louis sambil menunjuk tempat dimana menjual pancake.

Aku dan Louis langsung berjalan mendekat ke arah toko pancake.
"Permisi. Pancake blueberry dengan eskrim vanilla satu. Take it home" ucap Louis.

Tahu saja dia, pancake ke sukaanku itu. Kakak jenius. Hahaha

Tak lama Louis kembali dengan satu kotak pancake di tangannya.
"Nih."
"Terimakasih." ucapku.

Setelah itu, kami kembali ke tempat di mana mom, dad dan boys makan malam. Kata Louis mereka makan pizza.

Pasti Niall yang ingin makan pizza. Siapa lagi kalau bukan Niall yang suka sekali dengan makanan yang bernama pizza.

Dasar Niall. Entah mengapa Niall suka sekali makan, tapi anehnya dia itu tidak gendut gendut. Aku hanya heran saja. Ada yang tau mengapa?

Atau di dalam perut Niall itu bukan cacing, melainkan naga. Hahahaha....

***
Pagi

Aku terbangun dari tidurku karena alarm membangunkanku. Uhh.., aku malas sekali untuk pergi ke sekolah, hari ini ada pembelajaran olahraga dan aku malas sekali untuk gerak.

Tanpa berlama lama, aku segera bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

Selesai mandi, langsung memakai pakaian olahraga, karena hari ini olahraga, kalian ingat?

Menuju meja rias, mengikat rambutku, memberikan polesan bedak dan lipbalm. Selesai

Aku langsung turun ke bawah untuk sarapan. Kalau tidak sarapan, bisa bisa aku pingsan saat pembelajaran olahraga nanti. Huft...

"Good morning!" sapaku.
"Morning." balas mom, dad dan boys.

Setelah itu aku langsung memakan sarapanku.

"Hari ini kau ada pembelajaran olahraga?" tanya Louis.
"Hmm.., ya." jawabku.

Perasaanku berkata, kalau hari ini ada yang terjadi olehku. Entah apa, tapi aku harus berjaga jaga. Semoga saja tidak benar.

Selesai sarapan, aku dan boys segera berangkat menuju sekolah.

Sampai di sekolah, aku dan Harry memasuki kelas. Pembelajaran olahraga adalah yang pertama. Sehabis bel berbunyi kami langsung menuju lapangan nantinya.

Sambil menunggu bel berbunyi, aku bergabung dengan para sahabatku.

"Hai, lagi pada ngapain?" tanyaku.
"Tau nih, si Blue kerjaannya gosip mulu." jawab Karina.

Aku melebarkan mataku ke arah Blue, dia hanya terkekeh.

"Hehehe..., maaf." ucap Blue.
Dasar Blue si tukang gosip

"Mana Selena?" tanyaku.
"Ke kantin, katanya dia lapar." jawab Karina. Aku mengangguk

"Aura, duduk deh." ucap Karina sambil menepuk nepuk bangku yang kosong.

Aku langsung duduk di sebelah Karina.

"Ada apa?" tanyaku.
"Kau harus berhati hati dengan Cindy dan kedua temannya." ucap Selena.
"Benar tuh." sambar Blue.

Aku mengerutkan dahiku, "Memang kenapa?"

"Dia dan teman temannya tidak tahu kalau kau yang punya sekolahan ini, dan mereka juga tidak tahu kalau kau adik dari One Direction." jelas Karina.

Blue mengangguk mantap, "Mereka hanya tau, kalau kau itu murid kesayangan guru guru di sini."

"Kalian tidak bercanda kan?" tanyaku.
"Sumpah demi Blue tukang gosip. Aku gak bohong." balas Karina. Blue hanya mengerucutkan bibirnya, sementara aku terkekeh.

"Hati hati saja ya. Karena kami tidak mau kau kenapa napa lagi. Sudah cukup kau di sakiti sama Shila dan teman temannya." jelas Blue.

Aku mengangguk, "Terimakasih ya. Kalian baik sekali."
"Sama sama."

Tiba tiba...

BRRAKK....!!

"Woy, lagi pada ngapain?!" teriak Selena.
"Dasar toa." sindir Karina.
"Dihh, biarin." acuh Selena.

"Ihhh... Selena yang baik, cantik, imut kayak bebek. Kami kaget!!" ucap Blue gemas.

"Sembarangan kalau ngomong. Aku ini HUMAN, bukan bebek. Enak aja di sama samain sama bebek." protes Selena.
"Whatever!!" gerut Blue.
Aku dan Karina hanya terkekeh melihat mereka.

Memang kalau Blue sama Selena ketemu, ya seperti itulah mereka. Adu mulut terus.

"Sudah apa. Betah banget ngomong." lerai Karina. Akhirnya dua bocah itu berhenti.

"Memang kalian ngomongin apasih?" tanya Selena.
"Ituloh, Cindy sama teman temannya. Aku bilang ke Aura hati hati." jelas Karina.

"Hmm.., iya benar tuh. Itu orang yaa, ngeselin ba--" ucapan Selena terpotong.
"Kayak lo kan, ngeselin." ucap Blue.
"Lo kali yang ngeselin." balas Selena.

"Udah deh, kalian ini." gerutku.
"Yaudah yuk, kita ke lapangan." ajak Karina. Kami mengangguk.

Aku, Karin, Blue dan Selena beranjak dari kelas menuju lapangan, karena sebentar lagi pembelajaran olahraga akan dimulai.

Aku melirik kelas. Mana Harry? Ahh! Mungkin sudah di lapangan.

Sampai di lapangan, teman teman sekelasku masih banyak yang berhamburan. Berarti Mr. Brian belum datang.

Aku memilih untuk duduk dulu di taman. Aku kembali memikirkan omongan Karina tadi.

Siapa sih mereka?

Cindy dan teman temannya?

Aku belum pernah mendengar namanya?

~~~~
Haiiii...
Ada yang kangen sama cerita ini, kangen author gak? Hehehe

Up lagi nihhh :))
Maaf banget yaaa, lamaaaa baru up.

Sekarang udah up nih
Jangan lupa vote dan komen yaa ;)
Terimakasihh🖤

Maaf typo


POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang