🦄67

1.7K 81 0
                                    

Aku sedang makan di meja makan. Sendiri. Sehabis membuatkanku makanan, mom dan dad mendadak ingin ke kantor. Padahal ini sudah sore.

Tiba tiba boys datang. Dengan santai, aku melanjutkan makanku.

Mereka duduk bersamaku.

"Kau meminta mom dan dad mengembalikan Cindy ke sekolah?" tanya Louis.

Seketika aksi makanku terhenti. Mengapa mereka bisa tahu?

*Louis POV
Pasti Aura bingung, mengapa aku tahu dia meminta Cindy dikembalikan ke sekolah.

Flashback on

Sehabis aku mandi, aku ingin mencari makanan, aku sangat lapar. Mungkin aku bisa mengambil chips Niall di lemari.

Sebelum aku turun, aku melihat mom, dad, dan Aura yang sedang entahlah.

Aku bersembunyi di balik guci besar, seraya bisa menutupi tubuhku. Dari sini, aku sangat dengar apa yang di bicarakan mereka.

"Dad tahu itu. Kami terpaksa melakukan ini, karena kami tidak in--."

"Tidak mau menyakitiku lagi. I know that! Mom dan dad tahu kenapa Aura mempermasalahkan ini? Karena Aura tidak ingin masuk rumah sakit lagi. Aura tahu, pasti Cindy dan teman temannya akan mencari Aura seperti Shila dan teman temannya. Mom dan dad ingat apa yang dilakukan mereka? Aura tidak ingin merasakan itu lagi."

Hatiku langsung mencelos mendengar ini semua. Jadi itu alasannya Aura mempermasalahkan ini?

Sungguh, aku tidak terfikir sampai situ.

Di situ, mom langsung memeluk Aura. Aku sangat ingin memeluknya sekarang.

"Aura tidak ingin merasakannya lagi."

Aku mati matian menahan air mataku untuk jatuh.

Lalu mom melepaskan pelukannya.

"Aura ingin Cindy di kembalikan ke sekolah?" tanya mom dan Aura mengangguk.

Apa? Apa apaan ini?

"Baiklah, tapi ada syaratnya. Cindy tidak boleh mendekatimu, dad akan bilang dengan guru guru di sana termasuk kepala sekolah, supaya mencegah Cindy mendekatimu." jelas dad.

Apa ini? Dad menyetujui itu?

Aku langsung menyuruh boys berkumpul di studio, dan aku akan menceritakan ini semua.

Flashback off

"Tahu dari mana?" tanyaku.
"Kakak dengar semuanya. Kau, mom dan dad pada saat itu."

Aku melebarkan mataku. Apa? Jadi Louis mendengar semua ceritaku pada saat itu?

Tapi, baguslah. Supaya mereka tahu, kenapa aku mempermasalahkan ini.

"Ya. Memangnya kenapa?" jawabku.
"Kenapa kau tidak memberitahu kami juga?" tanya Liam.
"Toh, kalau Aura memberitahu kalian, kalian tidak bakal mengembalikan Cindy ke sekolah." ucapku.

Boys langsung duduk di hadapanku.
"Kalau kau cerita semua, kami akan mengerti itu. Tapi, kau langsung marah kepada kami, tidak mengizinkan kami bercerita juga." ucap Louis.

Memang, aku memang salah juga di sini.

"Ya, Aura akui Aura salah. Tapi, sekarang kalian sudah tahu kan apa alasannya?" ucapku, dan air mataku meleleh saat itu juga.

Liam mendekatiku dan langsung memelukku erat. Sangat erat. Air mataku semakin deras untuk keluar.

Liam mengusap punggungku seraya menenangkanku.
"Maafkan kami." bisik Liam tepat di telingaku. Aku yakin, hanya aku yang dapat mendengarnya, dan aku mengangguk.

Lalu, Liam melepaskan pelukannya. Menangkupkan telapak tangannya ke pipiku. Ibu jarinya bergerak mengusap air mataku.

"Maafkan kami. Kami salah, dan kami menyesal. Kami menyetujui kalau Cindy di kembalikan ke sekolah. Dengan satu sayarat, Cindy tidak boleh mendekatimu." ucap Liam.

Aku mengangguk, "Terimakasih. Aura juga minta maaf."
"Sama sama." jawab boys.

Kami langsung berpelukan.

Dari masalah ini, aku bisa belajar. Bahwa menyelesaikan masalah tidak perlu dengan marah marah. Tetapi, di jelaskan dan di bicarakan baik baik pasti akan selesai.

***
Pagi.

Aku terbangun dari tidurku karena alarm sudah berbunyi. Aku mengambil air minum terlebih dahulu. Setelah itu aku berjalan menuju kamar mandi.

Saat mandi, aku teringat sesuatu. Bukannya hari ini ulang tahu Niall?

Ohh! Benar. Hari ini ulang tahun Niall. Tunggu? Apakah tidak dirayakan? Biasanya tepat jam 12.00am ulang tahun siapapun itu, selalu dirayakan. Tapi ini? Ah sudahlah.

Selesai mandi, aku memakai seragam sekolahku. Menuju meja rias, menyisir dan mengikat rambutku, memberikan polesan bedak dan lipbalm.

Setelah itu, aku langsung menuju ke bawah.

*Niall POV
Aku terbangun dari tidurku, karena alarm menganggu tidurku.

Yeeyyy...., hari ini aku berulangtahun. Happy birthday to me.

Tapi, mengapa mereka tidak mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Biasanya juga, mereka akan memberi kejutan kepadaku.

Tapi sekarang? Apa mungkin mereka lupa dengan ulang tahunku?

Ah sudahlah, nanti saja di pikirkannya.

Aku menuju kamar mandi untuk memulai rutinitas pagiku. Selesai mandi, memakai seragam sekolahku.

Menuju meja rias, sekedar merapihkan rambutku yang berantakan ini karena habis mandi.

Setelah itu, aku ke bawah untuk sarapan.

Di bawah, sudah ada mom, dad, boys dan Aura. Tumben sekali aku yang terakhir? Mungkin tadi aku kebanyakan melamun.

"Good morning." sapaku.
"Morning."

Lalu aku duduk di sebelah Aura, dan memakan sarapanku.

Apakah mereka benar benar tidak ingat, kalau aku hari ini ulang tahun? Uhh.., poor me!

Selesai sarapan. Aku langsung berangkat ke sekolah bersama boys dan Aura. Sebelum itu, kami berpamitan dulu dengan mom dan dad.

~~~~
Haii...
I'm back :))
Maaf banget baru bisa up :(

Gimana ceritanya? Komen dong, supaya aku tau dimana kurangnya dll.

Klo uda komen, jangan lupa vote yaa.
Terimakasih🖤

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang