Hmm.
Aku bosan yang daritadi hanya rebahan di kasur sambil menonton tv. Entahlah, dari datang sampai saat ini tidak Ada kabar dari mom ataupun dad.
Aku ingin menelpon boys, tapi takut ketahuan. Lagipula mereka pasti sibuk, Karena besok adalah hari konser mereka. Jadi, tidak mungkin aku menelpon mereka sekarang.
Sungguh, aku sangat bosan!
Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamar hotelku. Aku membukanya, dan ternyata mom.
"Mom?" Ucapku.
"Sekarang Aura siap siap ya, kita akan keluar pergi makan. Sekalian ke tempat konser Boys untuk melihat mereka latihan.""Benarkah?" Tanyaku dengan mata berbinar.
"Iya sayang." Balas mom.Mom kembali masuk ke kamar mom sendiri, dan aku langsung bersih bersih. Aku sudah tidak sabar melihat boys. Aku rindu mereka!
Setelah aku bersih bersih, hanya mencuci mukaku saja. Aku memakai baju, hanya sebuah dress selutut berwarna hijau bermotif.
Lalu aku menyisir rambutku, memberikan polesan bedak dan lipbalm. Setelah itu memakai sepatu dan tasku.
Aku keluar kamar dan menuju kamar mom. Mengetuk pintu terlebih dahulu, tak lama dad yang membuka pintunya.
"Sudah siap?" Tanya dad, aku mengangguk.
"Ayo kita berangkat." Ucap mom tiba tiba. Aku terkekeh, sedangkan dad terlihat bingung.Kami berjalan saja dari hotel menuju tempat makan. Nanti, ke tempat konser baru menaiki taxi.
Sesampainya di restoran, memilih tempat duduk lalu memesan makanan. Aku sedang tidak mau makan yang berat berat, jadi aku memutuskan untuk makan waffel saja.
"Aura yakin hanya makan itu?" Tanya dad.
"Iya dad, aku sedang tidak mau makan yang berat berat." Balasku. Dad mengangguk.Hanya menunggu sebentar saja, makanan kami sudah tersajikan. Aku segera memakan makananku.
Setelah beberapa menit, kami sudah menyelesaikan acara makan kami. Segera saja kami mencari taxi untuk menuju lokasi konser boys. Tak lupa juga, mom membelikan makanan untuk boys.
Entahlah, mengapa di Berlin dad tidak mempunyai mobil tersendiri? Biasanya di setiap Negara dad mempunyai mobil tersendiri, yang entah aku tidak tahu di mana dad menyimpannya.
Tak lama, kami mendapatkan taxi dan langsung menuju lokasi konser. Aku sudah sangat tidak sabar.
Di sepanjang jalan, aku hanya memainkan ponselku. Hanya perlu waktu beberapa menit saja untuk menuju lokasi konser.
Setelah dad membayar taxi itu, kami langsung masuk ke dalam. Dari luar stadium sudah ada bodyguard untuk menjaga keamanan tempat ini.
Di dalam, sangat terlihat jelas boys yang sedang duduk berkumpul. Entah apa yang mereka bicarakan. Mungkin lagi beristirahat.
Kami berjalan menuju mereka, tapi terlebih dahulu Harry berteriak karena melihat kami.
"MOM, DAD, AURA!!"
Boys langsung berbalik arah untuk melihat kami, apakah benar apa yang diteriaki oleh Harry atau hanya sebuah candaa.
Setelah boys melamun sebentar, mereka langsung berlari ke arah kami. Terlebih dahulu, boys memeluk mom dan dad. Aku hanya tersenyum, mereka terlihat sangat merindukan mom dan dad.
"Hallo jagoan mom dan dad." Ucap dad.
"Hai mom, dad. Kami sangat merindukanmu." Balas Louis.
"Sama sama, ini mom bawakan makanan." Timpal mom.
"Terimakasih mom." Ucap Zayn.Setelah itu, boys mendekat ke arahku. Dan apa yang terjadi? Aku langsung diserbu oleh boys.
Hufftt..., apakah mereka tidak bisa memelukku satu per satu?
Aku membalas pelukan mereka. Lalu aku melepaskan pelukannya, sangat sesak.
Louis menciumku, "I Miss you to much baby girl." Ucap Louis.
"Aura juga rindu dengan kak Lou." Balasku.Yang lain mengikuti Louis, yaitu menciumku dan mengucapkan kata kata rindu.
Aku sangat bahagia bertemu dengan boys. Kami duduk di kursi yang sudah disiapkan di dalam stadium ini. Sedangkan mom dan dad, entah kemana.
Boys sedang memakan makanan ringan yang dibawa mom tadi.
"Bagaimana harimu, hm?" Tanya Louis sambil mengelus rambutku.
"Biasa saja, tidak ada yang berbeda. Hanya lebih bosan saja tidak ada kalian." Ucapku, boys terkekeh."Tenanglah, habis konser ini kami langsung pulang ke London." Ucap Liam. Boys mengangguk.
"Kita akan pulang sama sama kan?" Tanyaku.
"Entahlah, sesuai kemauan mom dan dad." Balas Louis.Setelah itu, kami bercanda ria seperti biasanya. Akhirnya terbayarkan juga rasa rinduku dengan boys. Terimakasih mom dan dad!
Tak lama, mom dan dad datang menghampiri kami.
"Sedang apa ini, anak anak mom?" Tanya mom.
"Tidak ada mom, hanya bercanda." Ucap Niall."Kalian sudah selesai latihannya?" Tanya dad ke boys.
"Sudah lama selesainya, sebelum kalian datang ke sini." Balas Louis. Dad mengangguk."Bagaimana kabar kalian?" Tanya mom.
"Baik mom, sangat baik." Ucap Harry.
"Dad, kami pulang bersama kalian kan?" Tanya Zayn.Dad mengangguk, "Iya, kalian pulang bersama kami. Dan kami akan menonton kalian juga besok." Ucap dad.
Boys terkejut mendengarnya, terlihat sekali perubahan ekspresi wajah mereka.
"Benarkah?" Tanya Louis ragu.
"Ya." Jawabku.
"Tapi, bagai.." ucapan Liam terpotong karena dad.
"Tenanglah, dad sudah menyuruh crew di sini untuk menyiapkan tempat untuk mom, dad dan Aura." Timpal dad."VIP kan dad?" Tanya Zayn.
"Tentu saja." Balas mom.
"Syukurlah.." gumam boys.Lama kami berkumpul di stadium, dan tidak terasa hari sudah malam.
"Baiklah, sudah cukup waktu kita berkumpul." Tegur dad.
"Ini sudah malam, kalian harus istirahat. Aura juga." Ucap dad ke boys dan aku. Kami mengangguk.Setelah itu, kami berpamitan dengan boys untuk kembali ke hotel. Sedangkan boys juga kembali ke hotel mereka sendiri.
Kami berjalan saja untuk sampai ke hotel. Karena jarak stadium dengan hotel cukup dekat.
Hanya perlu waktu 20 menit berjalan, kami sampai di hotel. Menaiki lift untuk menuju kamar. Setelah sampai kamar, aku membersihkan tubuhku lalu menaiki kasur untuk menjelajah alam mimpi.
I'm so tired for today!
~~~~
Hallo...
Maafkan ya atas keterlambatan upnya.
Gimana ceritanya, masih seru aja kan?Makasih ya, yang sudah mengikuti cerita ini dari awal. Semoga gada yang bosan ya :)
Jangan lupa vote dan komen.
Makasih🌺
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE FAMILY
Ficção AdolescenteSeorang yang paling dimanjakan oleh keluarganya. Seorang yang paling disayang oleh keluarganya. Seorang yang paling diperhatikan oleh keluarganya. Kakak, mom, dan dadnya sangat menyayanginya. Kenapa ia diperlakukan begitu? Karena ia satu satunya ana...