🦄28

4.6K 145 10
                                    

Ini tidak mungkin!!

Aku pasti bermimpi!!

Aku mencoba mencubit tanganku.
"Aww..." ringisku. Terasa sakit.
Berarti ini benar benar Aura, adikku.

"Itu beneran Aura, atau kau menggali makamnya?" tanyaku seolah tidak percaya.

Mana mungkin orang yang sudah tiada hidup kembali!!?

"Aura." aku menoleh ke arah sumber suara yang memanggil Aura. Ternyata mom.
"Mom." ucap Aura dan langsung berhambur ke dalam pelukan mom.

Ku rasa, kami semua menangis disini. Merasakan kebahagiaan yang sangat besar. Keluarga Madison lengkap kembali.

Tapi, bagaimana ini bisa terjadi??

"Ini Aura kan. Anak dad?" ucap dad tak percaya. Aura mengangguk.
Dad langsung memeluk Aura dengan erat.

"Tapi bagaimana bisa?" tanyaku.
"Biar aku ceritakan." ucap Zayn.

Zayn pun menjelaskan dari awal hingga akhir. Tapi ada satu yang belum terjawabkan.

Kenapa dokter itu bisa salah menyampaikan hasil??

"Untuk dokter itu, biar dad yang mengurusnya." ucap dad dan langsung keluar.

"Ini beneran Aura kan?" tanyaku.
"Iya benar." balasnya.
Perempuan ini yang sangat aku rindukan. Perempuan ini yang mengambil separuh hidup kami sebulan ini. Dan ia sudah kembali.

Aku dan boys langsung memeluk Aura.
"Hug brother back!!" teriak Niall. Kami tertawa mendengarnya.

"Aura, sini sayang." ucap mom. Aura mengangguk.
"Mom sangat merindukanmu. Saat dokter menyatakan kau tidak selamat, mom dad dan juga kakakmu sangat terpukul. Kami berharap agar princess keluarga Madison kembali, dan tuhan mengabulkannya." ucap mom sambil memeluk Aura.
"Ya mom, setelah Aura koma, Aura kehilangan sedikit ingatan. Aura lupa alamat rumah, Aura lupa nomor telepon. Tapi Aura ingat kalian." ucap Aura.

Aku pun berjalan menuju Aura dan memeluknya. Adikku, yaa adikku telah kembali. Aku tidak akan pernah membiarkan ia pergi lagi.
"Jangan pergi lagi ya." ucapku.
"Iya kak Lou." balasnya.

Aku sangat bersyukur sekarang, keluarga Madison lengkap kembali. Terimakasih tuhan!!

Lalu tak lama dad datang.
"Semuanya sudah selesai, yang kemarin tinggal di evaluasi. Ternyata dokter salah dalam mengambil orang, di sebelah Aura ada orang kecelakaan dan tidak selamat, sementara Aura koma. Mungkin dokter itu keliru dalam menyebutkan nama." jelas dad.
"Baiklah." ucapku.

"Lebih baik kalian pulang, kasihan Aura." ucap dad.
"Ayo." ucapku.
"Tunggu dulu, pekerjaan sama flat Aura, bagaimana?" tanya Aura.
"Itu urusan gampang, biar dad yang mengurusnya." timpal dad. Aura mengangguk.

Aura berjalan ke arah mom.
"Mom, Aura pulang dulu yaa." ucap Aura.
"Hati hati sayang." ucap mom.

Kami pun keluar dari rumah sakit dan langsung menancapkan gas menuju ke rumah.

Aku masih tidak percaya dengan ini. Kami menjadi saudara yang lengkap kembali. Tidak tahu bagaimana rasanya saat ini.

*Aura POV
Aku sangat merindukan boys. Sudah lama rasanya aku tidak seperti ini. Dokter menyebalkan, bisa bisanya dia menyimpulkan aku tidak selamat.

Akhirnya kami sampai di rumah. Oh god!! Aku sangat merindukan rumah ini.

Kami turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah.
"I miss my house!!" ucapku. Boys malah tertawa.

Lalu Liam berjongkok di depanku sambil memegang tanganku.
"Welcome to the house Madison family, Aura." ucap Liam.
"Kak Liam!!" geramku. Mereka tertawa saja.
"Kami mohon, jangan tinggalkan kami lagi untuk ke dua kalinya. Kami sangat terpukul akan kepergianmu saat dokter menyatakan pendapat bodoh itu." ucap Liam. Aku mengangguk.
"Aura tidak akan meninggalkan keluarga Aura lagi." ucapku tersenyum.

Mereka langsung memelukku.
"You promise?" tanya Harry.
"I'm promise." jawabku.
"Yasudah, ayo masuk." ajak Louis.

Kami masuk ke dalam rumah. Rumahnya tidak berbeda, masih sama seperti dulu.

Aku naik ke atas menuju kamarku. Aku membuka pintunya. Kamarku masih sama, tidak berubah.
"Saat itu, kami berlima sepakat bahwa kamarmu tidak boleh di ganggu gugat." ucap Niall tiba tiba.
"Terimakasih." balasku. Mereka mengangguk.

Aku masuk ke dalam kamarku, mencoba membuka lemari. Pakaianku masih lengkap. Aku berjalan ke arah meja rias, masih penuh dengan barang barangku. Bahkan laptop dan kamera pun masih tersimpan dengan baik di meja.

"Bagaimana cara kalian merawat ini?" tanyaku.
"Kami mengunci kamarmu. Jadi hanya kami saja yang boleh masuk." ucap Zayn. Aku mengangguk.
"Kau istirahat saja dulu. Kami akan kembali ke kamar." ucap Louis.
"Oke."

Setelah boys kembali ke kamar masing masing. Aku langsung membersihkan tubuhku.

Selesai mandi, memakai piyama, lalu tidur. Aku merindukan kasurku.

*Harry POV
Aku sangat bersyukur karena tuhan bisa mengembalikan Aura, adikku. Rasanya sangat senang bahwa yang gadis yang di bawa Zayn tadi itu adalah Aura nyata.

Sekarang kami kembali lengkap, menjadi enam bersaudara, kakak beradik.

Aura sekarang lagi istirahat di kamarnya. Aura memang kehilangan sedikit ingatannya, tapi hanya alamat rumah, nomor telepon atau sebagainya saja yang ia lupa. Sedangkan kami, kami sangat bersyukur karena Aura masih mengingat kami.

Tiba tiba ponselku bergetar.
Pesan dari grup '5 idiot man.'

Louis:

- Turun ke bawah sekarang, kumpul di ruang keluarga.

Liam:

- Baiklah.

Zayn:

- Hmm...

Niall:

- Ganggu orang lagi makan saja, huh!!

Me:

- Aye aye captain :)

Aku pun langsung keluar kamar dan turun ke bawah. Di bawah sudah terkumpul semua ternyata.

Aku langsung bergabung dengan yang lain.
"Ada apa?" tanyaku.
"Kalian percaya semua ini?" tanya Louis. Kami menggeleng.
"Aku sangat bersyukur sekali, kalau Aura bisa kembali bersama kita lagi di sini." ucap Louis.
"Ya, kau benar kak Lou." balas Niall.
"Entahlah, ku kira ini hanya khayalan saat kita melamun saja. Tapi pada saat aku mencubit tanganku, terasa sakit." timpal Liam.
"Mimpi apa kita semalam?" tanya Zayn.
"I don't know." jawabku.
"Yasudah, mulai sekarang kita harus jaga Aura, kita harus bisa buat penyait Aura sembuh. Aku tidak mau kehilangan Aura untuk kedua kalinya." jelas Louis.
"Oke." jawab kami.

Setelah Louis selesai berbicara, kami langsung kembali ke kamar masing masing untuk istirahat. Ini sudah pukul 10.25pm.

~~~~
Hallo....
Maaf ya upnya lama. Capek habis latihan, heheh...
Jangan lupa vote dan komen.
Makasih❤❤🦄

*kayaknya ini terakhir up deh. Maksudnya untuk minggu ini. Maaf yaa...
Karena minggu ini authornya lomba. Jadi harus fokus latihan. Tapi kalau sempat up kok😊

Minta doanya yaa, supaya lombanya sukses dan menang😊❤🙏

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang