Happy reading guys🐣
Sorry typo :v***
Aku terbangun dari tidurku karena aku merasakan ada yang menggerakkan tubuhku.Aku membuka mataku perlahan, ternyata Niall sudah ada di hadapanku.
Aku mengubah posisi tidurku menjadi duduk sambil mengusap mukaku.
"Ada apa, kak Niall?" tanyaku.
"Bangun, sayang." jawab Niall sambil menciumku.
"Aku masih mengantuk." rengekku.
"Tidak bisa, kau harus bangun. Kau sudah tidur lebih dari 8 jam." ucap Niall.
"Baiklah, Aura mandi dulu." ucapku. Niall mengangguk lalu keluar dari kamarku.Streching terlebih dahulu, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.
Selesai mandi, memakai baju, sweatpants abu abu dan tshirt champion berwarna hitam.
Menuju meja rias, menyisir dan mengikat rambutku, memberi polesan lipbalm. Lalu menuju ke bawah.
Di bawah cuman ada boys yang sedang bersantai di ruang keluarga. Louis dan Zayn bermain play station, Liam dan Harry bermain ponsel, sedangkan Niall memakan keripiknya.
Aku pun ikut bergabung bersama mereka.
"Hai boys." sapaku.
"Hallo babe, bagaimana keadaanmu?" tanya Liam.
"Sudah membaik kok." balasku. Liam tersenyum.Aku melirik ke arah samping kanan, tepatnya arah Niall. Aku pun langsung mengambil isi kripik punya Niall.
"Auraa!!" seru Niall.
"Kongsi sedikit kak Niall." ucapku.
"Tapi it-." ucapan Niall terpotong.
"Sudahlah Niall, kongsi makananmu dengan adikmu. Jangan pelit." tegur Louis.
"Tapi kak Lou-." ucapan Niall terpotong lagi.
"Kau masih punya banyak makanan di lemari." ingat Louis lagi.
"Ok well received!" ucap Niall.Kami kembali sibuk sendiri, sekarang Harry dan Liam bermain play station, sedangkan Louis dan Zayn bermain ponsel.
Aku bingung sendiri dengan boys. Kenapa mereka bisa tahan berjam jam kalau main ponsel atau play station. Entahlah....
Aku berpindah posisi menjadi di sebelah Louis.
"Kak Lou." bisikku.
"Hmm?" jawab Louis.
"Aura lapar." ucapku.
"Kau pesan makanan saja." ucap Louis.
"Aura bosan makan MCd terus." ucapku.Kalian bayangkan saja, setiap saat menyuruh pesan makanan. Pasti yang di pesan MCd atau pizza. Huft....
"Aura mau apa, hmm?" tanya Louis.
"Aura ma-."Baru ingin menjawab, tiba tiba ada yang memutuskan omonganku.
"Hey, kenapa kalian berbisik bisik?" tanya Liam yang dibalas cengiran olehku dan Louis.
"Aura lapar." bilang Louis.
"Baiklah, kalau kalian lapar biar aku masakkan sesuatu." ucap Liam.
"Benarkah?" yakinku. Liam mengangguk lalu pergi menuju dapur.Aku mengikuti Liam, karena aku ingin membantunya. Masa aku yang ingin makan, malah Liam yang masak.
"Kak Liam, Aura bantu ya?" tawarku.
"Tidak usah, kau bergabung bersama yang lain saja." tolak Liam.
"Tidak mau." elakku.
"Baiklah adik kecilku." ucap Liam sambil mencubit pipiku.Liam mengeluarkan beberapa sayuran seperti wortel dan jagung, serta ayam, tepung, kentang dan bumbu bumbu lainnya.
"Kakak ingin masak apa?" tanyaku.
"Kau suka chicken steak, kan?" ucap Liam. Aku mengangguk.
"Kak Liam ingin masak itu?" tebakku. Liam mengangguk.
"Aura bisa bantu apa?" tanyaku lagi.
"Tolong potongkan wortel menjadi bentuk dadu." ucap Liam. Aku mengangguk.Aku pun langsung mengambil alas untuk memotong wortel dan pisau.
"Hati hati ya." ingat Liam.
"Iya." jawabku.Aku memulai memotong motong 3 buah wortel menjadi bentuk dadu. Sebenarnya seru memasak di dapur. Yang menjadi aku benci dapur ialah karena aku pernah terkena cipratan minyak panas. Itu menyebalkan.
Finally, akhirnya aku bisa menyelesaikan wortel wortel ini.
"Kak Liam, ini sudah." ucapku.
"Baiklah, biarkan saja di situ. Sekarang cuci tanganmu dan bergabunglah bersama kaka kakakmu." balas Liam. Aku mengangguk.Aku pun berjalan keluar dari dapur, dan bergabung kembali bersama boys.
"Kak Liam masak apa?" tanya Harry.
"Chicken steak." balasku. Harry mengangguk.Aku pun bermain ponsel sambil menunggu Liam selesai memasak untuk kami. Aku lihat jam yang tertera di layar ponselku.
Jam 19.45pm
Ok, ini sudah malam. Tapi kenapa mom dan dad belum juga pulang? Mungkin sebentar lagi.
Tiba tiba Liam berteriak.
"CEPAT KE MEJA MAKAN!!"
"Daddy negara sudah berteriak, ayo!" ucap Louis. Kami tertawa.Kami pun menuju meja makan. Kami makan malam bersama sama, chicken steak yang dimasak Liam benar benar enak.
Sehabis makan, kami langsung menuju kamar untuk istirahat. Karena ini sudah larut.
Aku sudah menyelesaikan makan malamku, begitu juga dengan yang lain. Aku langsung menuju ke kamar, sebelum itu aku dapat ciuman dari boys.
Aku masuk ke dalam kamar, mengganti bajuku dengan piyama, cuci muka dan lain sebagainya. Lalu naik ke atas kasur.
Memainkan ponsel sebentar. Tiba tiba ponselku berbunyi, tertera nama di layar 'mom'. Aku langsung mengangkatnya.
"Hallo mom?"
"Sayang, kalian sudah tidur ya?"
"Iya mom ini mau tidur, tadi main handphone sebentar."
"Sudah makan malam?"
"Sudah mom, kak Liam tadi masak chicken steak dan itu enak sekali."
"Benarkah?"
"Benar mom. Emm, mom sudah pulang?"
"Maaf, mom tidak bisa pulang. Pekerjaan masih banyak, jadi mom tidur di hotel."
"Baiklah, kira kira kapan mom pulang?"
"Besok sayang."
"Oke mom."
"Sekarang Aura tidur, minum air putih dulu. Good night honey."
"Good night too mom. Bye!"
"Bye!"
Setelah itu sambungan telepon terputus. Aku mengambil air putih yang ada di meja samping kasurku, lalu tidur.
~~~~
Haii....
Up lagi nih :))
Gimana ceritanya? Jelas aja kan?
Don't forget to vote and comment.
Enjoy the story :)Thank youu❤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE FAMILY
Teen FictionSeorang yang paling dimanjakan oleh keluarganya. Seorang yang paling disayang oleh keluarganya. Seorang yang paling diperhatikan oleh keluarganya. Kakak, mom, dan dadnya sangat menyayanginya. Kenapa ia diperlakukan begitu? Karena ia satu satunya ana...