🦄57

2.2K 87 5
                                    

Sekarang aku sedang makan siang. Beruntung tidak ada yang menganggu acara makan siangku, karena boys sudah duluan menuju studio uncle Raka.

Aku selesai makan baru ke studio di antar oleh dad.

Selesai makan siang, aku langsung menuju kamarku untuk bersiap. Mengganti bajuku menjadi hotpants jeans dan sweater champion berwarna putih.

Menuju meja rias, menyisir dan mengikat rambutku, memberikan polesan lipstik.

Setelah selesai semua, aku langsung menuju kamar dad.

Tok...tok...tok...

Tak lama pintunya terbuka dan menampilkan mom di sana.
"Hai mom." sapaku.
"Hai, sudah siap?" tanya mom. Aku mengangguk.
"Ayo kita tunggu dad di bawah." ajak mom.

Aku dan mom menunggu dad di bawah. Tak lama dad muncul, dan langsung berangkat menuju studio.

***
Sampai di studio, aku langsung menemui uncle Raka. Ternyata boys sudah selesai dari tadi, sekarang giliranku.

*Louis POV
Sepulang sekolah tadi, kami berlima langsung berangkat menuju studio, sedangkan Aura pulang dulu ke rumah.

Kami sudah selesai untuk rekaman, sekarang giliran Aura.

Hari ini tanggal 8 September. Ahh! 5 hari lagi Niall ulang tahun. Aku tak tahu Niall ulang tahun di London atau di Berlin.

Aku berpindah duduk menjadi di sebelah Liam.
"Li, kita kapan berangkat ke Berlin?" tanyaku.
"Entahlah, mungkin minggu depan." balas Liam.

Minggu depan? Berarti sempat saja Niall ulang tahun di sini.

"Memang kenapa?" tanya Liam.
"Kau lupa? Sekitar lima hari lagi ulang tahun adikmu." ucapku.

Liam terlihat seperti berfikir sambil menghitung dengan jarinya. Entah menghitung apa.

"Niall?" tebak Liam.
"Hmm..." tanggapku.
"Ahh, benar. Aku lupa, syukur kau ingatkan." sambung Liam. Aku menggeleng.

Sebuah informasi. Liam sudah tua, pelupa.

Setelah itu kami sibuk dengan ponsel masing masing. Kami menunggu Aura selesai dulu, baru pulang.

Tak lama, Aura keluar dari ruang rekaman.
"Sudah?" tanyaku. Aura mengangguk.
"Ayo boys, pulang!" suruhku.
"Hmm..." tanggap mereka.

Sebelum itu aku menemui uncle Raka terlebih dahulu.
"Uncle, kami pulang." pamitku.
"Baiklah, hati hati." ucap uncle Raka.
"Terimakasih, uncle." jawabku.
"Sama sama."

Setelah semua selesai, kami langsung bergegas pulang.

*Aura POV
Aku dan boys sudah sampai di rumah. Aku langsung menuju kamarku. Aku sangat bosan sekarang.

Aku memutuskan untuk ke kamar Zayn.

Tok...tok...tok...

"Masuk!" teriaknya. Dasar Zayn!

Aku membuka pintu kamar Zayn. Terlihat ia yang sedang berpacaran dengan laptopnya. Pantas saja orang mengetuk pintu, ia hanya bisa teriak saja.

Aku duduk di kasur Zayn.
"Kak Zayn?" panggilku.
"Ada apa?" tanya Zayn.

Aku menghempaskan tubuhku ke kasur Zayn.
"Bosan!" ucapku.
"Lalu mau ngapain?" tanya Zayn.
"Entah." jawabku.

Moodku hari ini benar benar hancur. Ada apa denganku hari ini? Menyebalkan!

"Mau jalan?" tanya Zayn.
"Kemana?" tanyaku balik.
"Terserah." jawab Zayn.

Argh!

Tiba tiba ponselku berbunyi. Tertera nama di layar 'Niall'. Aku langsung mengangkatnya.

"Halo!"

"Apa benar ini Aura?"

"Ya, benar. Ini siapa, bukan kak Niall?"

"Saya dari Royal Hospital, ingin memberitahukan bahwa yang mempunyai ponsel ini kecelakaan."

Apa?! Maksudnya?

"Maksudnya, kak Niall?"

Jantungku tidak bisa berdetak dengan benar sekarang!

"Iya. Saya menelepon anda, karena nama terakhir panggilan adalah Aura."

"Baiklah, terimakasih. Saya akan segera ke sana."

"Sama sama."

Aku langsung berlari menuju ke bawah, sampai sampai Zayn meneriaki namaku, aku hiraukan.

Mom dan dad, kemana?

Aku berlari lagi menaiki tangga, menuju kamar mom dan dad. Aku mengetuk pintu, tidak ada jawaban.

Apa di kantor?

Aku berlari lagi menuju kamar Louis.
"Kak Lou!!" teriakku sambil mengetuk pintu.
"Kak Lou!" teriakku lagi.

Tak peduli berisik. Ini sangat penting! Tiba tiba boys datang.

"Hey ada apa, jadi teriak teriak?" tanya Liam.
"Kak Niall kemana tadi?" tanyaku.
"Katanya ingin jalan jalan, bosan di rumah." jawab Harry.

Pintu kamar Louis terbuka.
"Maaf babe, kakak ada di kamar mandi tadi. Ada apa?" tanya Louis.
"Sekarang ke rumah sakit!" suruhku.

Mereka mengubah ekspresi wajahnya menjadi bingung.
"Untuk apa?" tanya Liam.
"Kak Niall. Ayo cepat!" ucapku sambil menarik Louis turun ke bawah.
"Hey sabar dulu, ada apa dengan Niall?" tanya Louis yang mulai gusar.

"Ambil kunci mobil!" suruhku.
"Iya iya." jawab Louis.

Mungkin boys bingung denganku. Tapi biarlah, ini sangat gawat.

*Louis POV
Aura teriak teriak memanggil namaku, sedangkan aku di kamar mandi.

Selesai, aku segera membukakan pintunya. Sudah terlihat Liam, Zayn, Harry dan Aura di sana. Ada apa ini?

"Maaf babe, kakak tadi ada di kamar mandi. Ada apa?" tanyaku.
"Sekarang ke rumah sakit!" suruh Aura.

Aku dan yang lainnya memasang ekspresi bingung.
"Untuk apa?" tanya Liam.
"Kak Niall. Ayo cepat!" ucap Aura sambil menarikku turun ke bawah.

Niall? Maksudnya apa?

"Hey sabar dulu, ada apa dengan Niall?" tanyaku yang sudah mulai panik.
"Ambil kunci mobil!" suruh Aura.

Oke oke, mungkin aku akan tanya di mobil saja.
"Iya iya." finalku.

Aku segera mengambil kunci mobil yang terletak di meja ruang keluarga. Lalu menyalakan mobil dan bergegas ke rumah sakit.

"Sekarang ceritakan." ucapku. Aura mengangguk.
"Kak Niall..., kecelakaan." ucap Aura pelan.

Hah! Apa? Tidak mungkin!

"APA?" teriak kami berempat.
"Tadi, waktu Aura di kamar kak Zayn, ponsel Aura berbunyi. Nama yang tertera kak Niall, waktu di angkat bukan suara kak Niall, melainkan suara perempuan." jelas Aura.

"Lalu?" tanya Zayn.
"Ternyata itu suster yang ada di Royal Hospital. Katanya kak Niall kecelakaan, jadi Aura langsung lari ke bawah mencari mom dan dad, tidak ada. Jadinya teriak ke kamar kak Lou." jelas Aura.

Kenapa bisa?

"Niall ada apa denganmu?"

"Baiklah. Royal Hospital?" tanyaku. Aura mengangguk.

Aku langsung melajukan gasnya menuju rumah sakit. Semoga saja Niall tidak kenapa napa.

~~~~
Halooo....
Up lagi nih :))
Maaf banget yaa, baru up :(
Jangan lupa vote dan komen :)
Terimakasih💗❤

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang