🦄38

2.6K 123 11
                                    

Happy reading semua🌴
Maaf typo

***
Kring...kring...kring...

Akhirnya waktu istirahat pun tiba. Aku segera membawa Harry menuju foodcourt. Ini adalah hal yang sangat penting.

Aku dan Harry sudah sampai di foodcourt,tinggal menunggu yang lain saja. Tak lama Lou, Liam, Zayn dan Niall datang.
"Ada apa babe. Sepertinya serius?" tanya Niall.
"Kalian harus mendengarkan ini." ucapku.

Aku mengeluarkan ponsel dari kantong bajuku. Segera membuka perekam suara yang tadi sudah aku dapatkan.

"Ini, dengarkan." ucapku.

"Cla, apakah dadmu jadi menjodohkanmu dengan Louis?"
"Tentu, kalau tidak bisa bisa rencana keluarga kami gagal."
"Rencana apa, maksudmu?"

"Keluargaku mempunyai rencana untuk keluarga Louis. Dengan perjodohan ini, dadku bisa mengambil sedikit demi sediki saham atau perusahaan yang keluarga Louis miliki. Dengan ini keluarga Louis bisa bangkrut."

"Wah wah..., rencana keluargamu sangat bagus. Semoga berhasil, Cla."
"Tentu, terimakasih."

Seketika boys langsung mengepalkan tangannya, rahangnya jadi mengeras, dan tatapan tajamnya keluar.
"Damn!!" umpat Louis.
"Kalian tenang dulu." ucapku.
"Bagaimana bisa tenang, siang ini dad akan menandatangani permintaan kerja sama uncle Drew." ucap Louis.

God!! Aku melihat jam yang tertera di layar ponselku. Jam 09.45am. Tak apa, masih ada waktu.

"Aku punya rencana." ucap Liam tiba tiba.
"Rencana apa?" tanyaku.
"Lou, kira kira dad dan uncle Drew bertemu pukul berapa?" tanya Liam.
"Sepertinya pukul 02.00pm." balas Louis.
"Baiklah, nanti kita ajak Cla bersama kita untuk menuju kantor dad. Lalu kita buat mereka supaya jujur." saran Liam.
"Bagaimana caranya?" tanya Zayn.

"Kita umumkan saja di depan orang orang, kalau keluarga Cla licik." ucap Liam.
"Bisa jadi, kita sudah mempunyai bukti rekaman suara ini." ucapku.
"Jadi, kita bawa Cla ke kantor dad. Lalu Niall suruh semua karyawan yang ada di kantor berkumpul di ruang khusus karyawan, yang ada di lantai 7, buatlah berita yang bisa memuncak, sehingga semua karyawan bisa berkumpul. Sebelum itu, kau harus memberi tahu supervisor terlebih dahulu kalau kita merencanakan ini. Di situ kita mulai rencana kita. Aura, nanti mengambil mic dan menyalakan speaker suara untuk bisa memperjelas rekamannya. Sementara kak Lou, kau bersikap seolah baik di depannya, jadi seperti menghipnotisnya. Harry dan aku akan memanggil polisi kepercayaannya dad untuk datang ke kantor. Tapi, kalian harus bersembunyi, setelah rekaman itu selesai di putar, kalian baru keluar. Kita berpisah, aku dan Harry naik mobilku, sedangkan kalian naik mobil kak Lou." jelas Liam.

"God!! Sepertinya rencana ini akan berhasil, dan sepertinya juga ini akan seru!!" ucap Louis tajam.
"Sekarang, kak Lou cari Cla, lalu bawa ke mobil bersama Aura, Zayn dan Niall."
"Baiklah." ucapku.
"Satu lagi, sampai di kantor, kak Lou bawa Cla ke ruangan dad. Sedangkan Aura dan Niall, kerjakan apa yang aku suruh tadi." ucap Liam. Kami mengangguk.
"Zayn, kau temani Aura. Aku takut kalau terjadi apa apa dengannya." ucap Louis.
"Baiklah kak Lou." jawab Zayn.

Sekarang Louis sedang mencari Cla, sedangkan aku dan Zayn meminta izin dengan pengawas harian.

"Permisi miss. Apakah kami boleh izin?" tanyaku.
"Mau kemana?" tanya miss Keira.
"Ingin ke kantornya dad. Ada urusan penting." ucap Zayn.
"Baiklah, hati hati." ucap miss Keira.
"Terimakasih miss, jangan lupa izinkan Cla juga." ucapku.
"Cla, siapa?" tanya miss Keira.
"Clarin Hayes, miss." jawabku.
"Baiklah, baiklah." final miss Keira.

Setelah itu, aku dan Zayn segera menyusul Louis ke parkiran mobil.
"Hai Cla." sapaku saat sudah berada di dalam mobil.
"Ya?" jawab Cla.
"Sudah kan?" tanya Louis.
"Sudah kak Lou." ucapku.

Kami langsung berangkat menuju kantor dad. Di perjalanan, Cla banyak sekali bercerita.
"Apakah kau benar benar mencintai kak Lou, Cla?" tanyaku.
"Tentu, aku sangat mencintainya." balas Cla girang.

Aku melihat Zayn yang tersenyum miring sekaligus licik.
"Secepat itukah kau mencintai kak Lou?" tanya Zayn, dan Cla langsung salah tingkah.
"Ya..ya begitulah, cinta pandangan memang seperti itu." balas Cla. Aku tersenyum.

*Louis POV
Rasanya aku ingin tertawa sepuas puasnya setelah mendengar apa yang Cla katakan. Pintar sekali ia bersandiwara.

Tapi, sebentar lagi semuanya akan terbongkar. Tidak hanya di depan dad dan uncle Drew saja, tetapi oleh semua karyawan yang bekerja di kantor dad.

Uncle Drew adalah kepercayaannya dad. Walaupun beda kantor, tetapi dad dengan uncle Drew sangatlah dekat. Sampai sampai semua karyawan yang bekerja di kantor dad, tahu akan uncle Drew.

Sampai di kantor dad, aku langsung membawa Cla ke ruang kerja dad. Sedangkan Aura dan Zayn sedang mengerjakan tugasnya. Aku merasa sangat risih ketika aku harus memeluk pinggangnya.

Awas kau Liam!!

Aku dan Cla sudah sampai di ruang kerja dad. Tapi, terlebih dahulu aku mengetuk pintunya.

Tok...tok...tok...

"Masuk!" ucap dad dari dalam sana.

Aku langsung membuka pintunya dan masuk ke dalam.
"Louis, Cla?" panggil dad bingung.
"Hai dad." sapaku.
"Hallo uncle." sapa Cla.
"Ada apa kalian ke sini?" tanya dad.
"Kami ingin melihat langsung dad menandatangani kerja sama dengan uncle Drew. Dengan itu, aku dan Cla bisa semakin dekat." ucapku.

Demi Niall si pemakan segalanya. Aku sangat terpaksa mengeluarkan kata kata itu. Huft....

"Baiklah, dad senang mendengarnya." jawab dad.

Tiba tiba ada seseorang yang membuka pintu ruang kerja dad.
"Drew? Ayo masuk, lihatlah ada siapa di sini." ajak dad.
"Cla, Lou?" panggil uncle Drew bingung.
"Kenapa mereka ada di sini, Zer?" tanya uncle Drew ke dad.
"Mereka ingin melihat aku menandatangani kerja sama. Dengan itu, mereka berdua akan lebih dekat, ucap Louis tadi." jelas dad.
"Baiklah." ucap uncle Drew sambil tertawa.

Lalu, ada Arka yang masuk ke dalam ruang kerja dad.
"Ada apa, Arka?" tanya dad.
"Anda bisa ke ruangan karyawan?" tanya Arka.

"Pasti ini suruhan Niall." batinku.

"Untuk apa?" tanya dad.
"Saya tidak tahu, semua karyawan sudah berkumpul di sana." ucap Arka.
"Baiklah, tetimakasih." ucap dad.

Kami langsung menuju ruang khusus karyawan, sesuai apa yang dikatakan Arka tadi. Lagi lagi, aku harus memeluk pinggan Cla. Menyebalkan orang yang bernama LIAM itu!!

Sampai di ruangannya, ternyata rencana Liam berhasil. Aku melihat ada beberapa karyawan bertengkar. Dad langsung mengambil alih.

"ADA APA INI?" teriak dad. Seketika semua menjadi hening.
"Maaf pak, ada pertengkaran antara karyawan, dikarenakan kesalah pahaman." ucap salah satu karaywan.
"Kalau bisa tahu, kesalah pahaman apa?" tanyaku.
"David dituduh oleh Kenan, kalau Davidlah yang mengambil berkas berkas yang berada di laptopnya." jelas karyawan itu.
"Baiklah, terimakasih." jawab dad.

Ternyata, Niall pintar dalam memberi berita palsu. Hahah...

Kami langsung berjalan menuju ke depan.
"David dan Kenan, maju ke depan!" perintah dad.

Akhirnya David dan Kenan maju ke depan.
"Apakah benar, kau David mengambil berkas Kenan yang berada di laptopnya." tanya dad.
"Itu tidak benar, pak." celah David.

Memang itu tidak benar...

"Lalu?" tanya uncle Drew.

~~~~
Hallow...
Gimana ceritanya? Jelas gak.
Jangan lupa vote dan komen.
Terimakasih❤

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang