Aldo

2.1K 87 2
                                    

Melihatmu bahagia bersamanya, aku ikut bahagia.

-Aldo  Prasetya-

Dikelas Erik, Ryan langsung diserbu pertanyaan oleh para sahabatnya itu.
"Woy Lo jadian sama si Rain?" Tanya Erik. "Lo serius sama tu cewek?" Sambung Aldo. Dan yang terakhir Dimas, "Jadi cewek yang Lo maksut itu Rain?." Tanya Dimas.

Ryan yang diberikan pertanyaan secara bertubi-tubi oleh sahabatnya itu hanya menjawabnya santai. "Iya gue jadian sama si Rain. " Jawab Ryan. Akhirnya mereka pun hanya menganggukkan kepalanya. Setelah itu guru mata pelajaran masuk.

Saat jam istirahat Ryan menjemput kekasihnya itu untuk pergi ke kantin bersama. Setelah itu mereka berjalan bersama menuju kantin.  "Kamu mau makan apa?" Tanya Ryan setelah mereka duduk. setelah berpacaran Ryan dan Rain memutuskan untuk menggunakan aku-kamu. "Aku samain aja kayak kamu." Jawab Rain lembut. Teman teman mereka yang melihat pasangan baru itu hanya mendengus.

"Iya deh yang punya pacar. Makan aja dipesenin." Sindir Lea sambil memainkan HP nya. Yang disindir pun hanya terkikik geli. "Makannya Lo cari pacar dong." Jawab Rain sombong. Lea pun hanya mendengus.
"Lo juga mau gue pesenin Le?" Tanya Erik tiba tiba. Tanpa menunggu jawaban dari Lea, Erik pun langsung menuju stand bakso. Setelah antri akhirnya Erik datang dengan bakso dan minumannya. "Nih, Lo makan." Ucap Erik sambil menempatkan nampannya didepan Lea.

"Eh Lo apaan sih. Gausah. Buat Lo aja." Ucap Lea tak enak sambil menggeser nampannya ke samping. "Pokoknya Lo makan. Buka mulut Lo." Paksa Erik sambil menyuapi Lea, akhirnya mau tak mau Lea membuka mulutnya. Rain yang melihat itu lantas tersenyum kecil. Saat acara suap suapan itu selesai Lea pamit pergi duluan. Ternyata tujuan Lea adalah taman belakang sekolah.

Entahlah Lea juga tak tau kenapa ia bisa sampai disana. Saat ia sedang melamun tiba tiba saja Aldo menghampiri dirinya.
"Hai Le." Sapa Aldo sambil duduk di samping Lea. Merasa ada yang duduk disampingnya Lea pun akhirnya menengok kesamping. Dan betapa kagetnya saat melihat Aldo sudah duduk disampingnya.

"Eh Aldo, ada apa Do?." Tanya Lea sedikit kaget. Aldo yang melihat reaksi dari Lea pun hanya tersenyum.

"Gapapa Le. Gue cuma lagi sedih. Ternyata liat seseorang yang di sayang jadian sama orang lain itu sakit banget ya. Mau marah juga gapunya hak. Jadi serba salah gini." Curcol Aldo sambil terus menatap kedepan dengan senyuman pedih. Lea yang bingung maksut Aldo pun langsung bertanya, "Maksut Lo apa Do? Siapa yang Lo maksut?" Tanya Lea. Aldo pun langsung mengalihkan pandangannya ke Lea.

"Gue suka sama Rain Le. Rain sahabat Lo. Tapi kayaknya gue udah telat. Sekarang dia udah jadi milik orang lain. Dia udah jadi milik sahabat gue sendiri. Gak mungkin juga gue rebut Rain dari Ryan karena itu bisa buat persahabatan kita hancur. Dan sekarang gue cuma bisa ikut seneng liat Rain bahagia sama Ryan." Curhat Aldo. Lea yang mendengarnya pun langsung meneteskan air mata. Ia merasa kasian dengan Aldo.

"Do, gue tau apa yang Lo rasain sekarang. Pasti berat banget ya liat orang yang kita sayang bahagia sama yang lain. Tapi Lo ga boleh sedih gini. Diluar sana masih ada yang nunggu Lo. Gue gatau kalau lo suka sama Rain. Mungkin kalau gue tau, gue bakal bantu kalian buat deket." Jawab Lea sambil menatap Aldo.

Aldo pun hanya tersenyum, "Mungkin Lo bener Le, mungkin Rain bukan jodoh gue. Dan gue bakal usaha buat lupain Rain. Makasih udah dengerin curhatan konyol gue ini." Kata Aldo sambil terkekeh pelan, setelah itu Aldo pamit untuk ke kelas karena sahabatnya udah mencari dia.

***

Saat jam pulang sekolah Lea langsung menuju parkiran, niat awalnya ia akan meminta tolong erik untuk mengantarnya pulang. Karena mobil Lea sekarang sedang mogok. Tapi saat sampai diparkiran Lea melihat pemandangan yang membuat hatinya sesak. Disana terlihat Erik sedang tertawa bersama Nata. Mereka terlihat sangat bahagia. Lalu mereka naik keatas motor Erik dan pergi meninggalkan parkiran sekolah.

Semenjak kejadian Lea meminta Erik untuk mengantarkan Nata pulang, mereka semakin hari semakin dekat. Seperti sekarang mereka pulang bersama.

Lea pun langsung melanjutkan perjalanan ke gerbang sekolah untuk menunggu taksi. Tapi setelah lama menunggu taksinya tidak muncul juga. Sampai suara motor berhenti di dekat Lea. "Loh Le, kok Lo belum pulang." Tanya orang itu sambil melepas helm full face nya. Lea yang ditanya pun kaget, "Eh Aldo, iya nih nunggu taksi ga dateng dateng." Ujar Lea cemberut. Aldo pun langsung menawari Lea pulang bersama. "Bareng gue aja yuk. Rumah kita kan searah. Si Erik pernah ngasih tau alamat Lo sama gue." Ajak Aldo.

Lea yang mendapat tawaran itu pun bingung ingin menerimanya atau tidak. Melihat lea kebingungan, Aldo pun langsung menarik Lea untuk mendekat ke motornya. "Udah ayo. Kelamaan Lo." Paksa Aldo. Akhirnya Aldo pun mengantarkan Lea untuk pulang. Saat sampai dirumahnya Lea langsung turun dan mengucapkan terimakasih. "Makasih ya Do. Lo mau mampir dulu gak?" Tanya Lea basa basi. "Gausah deh. Gue mau langsung pulang aja." Pamit Aldo lalu pergi dari rumah Lea.

Setelah sampai dikamar miliknya,  Lea langsung mandi dan mengenakan pakaian rumahnya. Selesai mandi Lea menulis dibuku diary yang diberikan oleh Erik.

Dear Diary

Hari ini aku melihatmu tertawa bahagia bersamanya. Sungguh sesak saat aku melihatnya. Haruskah aku melupakanmu dan mengikhlaskanmu bersamanya? Atau aku aku harus melanjutkan perjuanganku ini?  Ini terasa sangat sakit melihat kamu bersama sahabatku. Haruskah aku mulai menjauhi mu? Apapun yang akan terjadi, kamu akan tetap menempati posisi tersendiri dihatiku Erik.

Salam sayang
Alea Renata.

Setelah selesai menulis dibuku harian miliknya, Lea langsung merebahkan diri di kasur king size miliknya. Ia pun membuka iseng iseng membuka sosial media. Lalu tak lama sebuah notif masuk.

Erikodewa

Le, jalan jalan sore ke teman yuk

Tumben amat. Emang mau ngapain?

Ya main aja. Pokoknya habis asar gue jemput.

Setelah membaca kalimat paksaan dari Erik, akhirnya Lea bersiap siap. Dan tak lama Erik datang dengan motornya. Lea pun langsung keluar untuk menemuinya.

"Udah siap? Langsung berangkat yuk." Ajak Erik sambil memakai helmnya. Lea pun hanya mengikuti. Selama diperjalanan, mereka menikmati semilir angin sore. Terasa sangat, sejuk dan nyaman. Tak lama Erik memberhentikan motornya. "Loh Rik, ini kan Danau. Katanya mau ke taman?" Tanya Lea bingung. Erik yang mendengar pertanyaan Lea itu hanya cengengesan, "Emang gue tadi bilangnya mau ketaman ya? Hehe lupa. Yaudah sih sama aja " jawab Erik santai sambil berjalan ke tepi danau. Lea yang berada dibelakangnya hanya mendengus lalu mengikuti Erik.

"Le, Lo percaya sama cinta pada pandangan pertama nggak?" Tanya Erik tiba tiba dan membuat Lea bingung.
"Emangnya kenapa kok Lo nanya gitu sih? Lo lagi jatuh cinta?" Tanya balik Lea sambil menatap lurus ke danau. Erik pun yang ditanya balik malah mendengus.

"Iya. Gue lagi jatuh cinta dan gue mau ungkapin semuanya." Jawab Erik sambil menatap Lea. Merasa ditatap Lea pun langsung mengalihkan pandangannya dari danau ke Erik. Dan untuk beberapa saat mata mereka bertemu.

"Oh bagus dong. Ungkapin aja. Keburu diambil orang hehe." Jawab Lea setelah melepaskan tatapannya dari Erik. Sungguh, saat Lea mengatakan itu hatinya benar-benar hancur. Tapi ia yakin semua akan indah pada waktunya.

Setelah selesai berjalan jalan akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.






Halohaaaaa makasih udah baca terus cerita aku. Maaf jika banyak typo. Tetep kasih vote dan komen ya:))))

ALERIK ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang