Aku gaakan ninggalin kamu, kecuali kamu yang minta aku pergi.
-Alea Renata-
Pagi pagi tadi setelah sampai disekolah Lea langsung menuju kamar mandi karena ia merasa sangat kebelet. Setelah selesai dari kamar mandi pun ia berjalan menuju kelasnya. Koridor kelas masih sepi, karena Lea berangkatnya memang terlalu pagi, karena ia berangkat bersama kakaknya yang mendapat jadwal kuliah pagi. Kenapa Lea tidak berangkat bersama Erik? Tadi pagi Erik memberitahu Lea bahwa ia sedang ada urusan dan tidak bisa berangkat bersama.
Saat sedang berjalan tiba-tiba seseorang menarik Lea dan membawanya ke gudang sekolah, lalu orang itu mengunci pintunya. "Heh cewek genit, gue udah kasih peringatan berapa kali sih sama Lo buat jauhin Erik. Eh malah sekarang Lo jadian sama dia. Maksut Lo apa? " Sentak Bella sambil mendorong Lea. Tak siap dengan dorongan dari Bella membuat Lea mundur kebelakang dan punggungnya pun membentur dinding. "Aaaw sakit." Ringis Lea. Mendengar Lea kesakitan membuat Bella dan antek anteknya merasa senang. Lalu Bella pun maju dan..
Plakkkk!!!!!
Bella menampar pipi Lea dengan sangat keras hingga membekas warna merah dipipi gadis itu. "Gue peringatin lagi sama Lo buat jauhin Erik. Atau Lo bakal dapet yang lebih sadis dari ini." Setelah mengatakan itu Bella dan para anteknya pun pergi meninggalkan Lea.
Setelah Bella pergi Lea langsung menekuk kakinya dan menenggelamkan wajahnya dikedua lututnya sambil menangis.
"Hikss kenapa jatuh cinta sama Lo harus sesakit ini Rik. Gue ga bakal lepasin Lo Rik, kecuali Lo yang minta gue pergi." Kata Lea disela tangisnya. Lalu ia keluar dari gudang dan ke kamar mandi untuk membetulkan penampilannya agar orang orang tidak curiga.
Tapi saat dikamar mandi Lea mendengar pembicaraan dua orang siswi disana, "Eh Lo tau gak tadi si Erik berangkat bareng sama si Nata itu?" Kata siswi itu. "Iya tadi gue juga liat mereka, sosweet banget tau" jawab siswi yang satunya. "Tapikan si nata sahabatnya Lea, kalok Lea tau gimana ya" tanya siswi itu kembali sambil berjalan keluar dari toilet. Lea yang mendengar itu pun langsung memegang dadanya, "Kenapa sesesak ini Tuhan" kata Lea pelan sambil meneteskan air matanya. Setelah itu ia membasuh mukanya dan masuk ke kelas.
Sampai dikelas, ia langsung disambut senyum manis dari kedua sahabatnya. "Darimana Le?"tanya nata. Melihat nata, ia jadi teringat pembicaraan dua orang siswi tadi, "emm dari kamar mandi. Tadi gue kebelet banget." Jawab Lea sambil senyum. Dan itu membuat nata ikut tersenyum, tapi tidak dengan Rain. Ia melihat ada yang aneh dari senyum Lea. Tapi ia memendam rasa penasaran itu karena guru mata pelajaran telah datang.
Saat istirahat Lea dan Rain langsung berjalan ke kantin, Nata tadi sudah pamit duluan katanya ia sudah sangat lapar. Saat sampai dikantin lagi lagi Lea melihat pemandangan yang membuat hatinya begitu sesak. Disana terlihat Erik dan Nata sedang tertawa bersama dan Erik mengacak rambut nata, membuat gadis itu cemberut. Melihat sahabatnya sedih, rain langsung mengalihkan pandangannya seperti Lea. Saat melihat semua itu membuat Rain emosi. Ia pun langsung membawa Lea untuk duduk disana.
"Hai, kita boleh gabung disini kan?" Tanya Rain dengan senyum yang dipaksakan. Aldo yang melihat Rain pun langsung tersenyum dan mempersilahkan mereka untuk gabung. Sedangkan Erik hanya diam saja, ia sempat melirik Lea sebentar lalu mengalihkan pandangannya dan bercanda lagi dengan nata. Dan itu membuat Lea sakit. "Le, Lo mau pesen apa?" Tawar Rain lembut. Lea pun langsung menatap Rain, "gue pesen jus jeruk aja Rain. Lagi males makan." Jawab Lea sambil tersenyum tipis. Rain pun hanya mengangguk. Daritadi Erik tak mengajaknya bicara, melihatnya pun tidak. Dimas yang melihat raut sedih dari wajah Lea membuatnya emosi. "Le, Lo nanti pulang sama siapa?" Tanya dimas sambil melirik Erik. Lea yang diajak bicara pun langsung menatap Dimas, "hmm gue kayaknya naik taksi. Soalnya abang gue gabisa jemput." Jawab Lea sambil melirik Erik. Mendengar jawaban Lea membuat Dimas tersenyum, "Kalau gitu ntar Lo baik bareng gue aja." Ajak Dimas. Mendengar ajakan Dimas membuat lea bingung lalu tak lama mengiyakan nya. "Gue duluan ke kelas." Kata Erik ketus lalu langsung pergi ke dari kantin. Lea yang melihat itu pun langsung pamit pergi.
Setelah mengikuti Erik, akhirnya ia sampai ditaman belakang, "Rik." Panggil Lea pelan saat sudah sampai disamping kekasihnya itu. Mendengar suara perempuan membuat Erik mengalihkan pandangannya, "Apa?" Jawab Erik singkat. Mendengar jawaban singkat dari Erik membuat Lea menghela nafas berat, "Kamu kenapa? Aku ada salah sama kamu?" Tanya Lea dengan sangat lembut. Mendengar suara lembut Lea membuat hati Erik pedih, "Gapapa kok. Cuma lagi bdmd aja." Jawab Erik Jujur. Erik juga tak tau mengapa ia moodnya hari ini sangat buruk. Sampai sampai ia mengacuhkan pacarnya sendiri. Setelah itu Erik mengahadap Lea dan menarik gadis itu kedalam pelukannya, "Maafin aku ya, hari ini aku udah ngacuhin kamu. Tiba tiba aja mood aku hancur. Nanti kamu gaboleh pulang sama Dimas. Nanti kamu harus pulang sama Aku. Titik." Kata Erik posesif. Mendengar kata posesif dari erik membuat Lea tersenyum, eriknya telah kembali. "Ya kamu ngomong dong sama Dimas. Kan dimas yang ngajak." Jawab lea.
"Gausah pake bilang, ntar kamu aku jemput ke kelas." Jawab Erik paksa. Lea pun hanya mendengus mendengarkan jawaban Erik. "Kamu tadi berangkat sama Nata ya?" Tanya Lea pelan. Mendengar pertanyaan kekasihnya itu membuat Erik bingung, "Iya. Emang kenapa?" Balas Erik. Mendengar Jawaban Erik membuat Lea cemberut dipelukkannya. "Gpp. Kok bisa bareng kenapa?" Tanya Lea sedikit ketus.
Mendengar nada ketus dari Lea membuat Erik tersenyum, Aih pacar gue cemburu. Batin Erik. Melihat Lea cemburu membuat erik gemas, dan ia pun berniat menggodanya. "Tadi tu mobil Nata mogok dijalan, yaudah aku tolongin. Kan sayang kalau cewek cantik dijalan sendirian." Jawab Erik dengan nada yang menyebalkan.
Mendengar jawaban Erik membuat Lea tambah cemberut dan menarik dirinya dari pelukan Erik lalu ia mengalihkan pandangannya. Melihat pacarnya benar benar marah membuat Erik meringis. "Sayang, hei. Kamu marah ya sama aku. Maafin aku ya. Nanti kita beli es krim deh." Bujuk Erik. Mendengar kata es krim membuat Lea langsung berbinar, tetapi ia menahannya karena ia masih marah sama Erik. Tak mendapat respon dari pacarnya membuat Erik menggaruk kepalanya tanda ia bingung, "Aku traktir es krim sepuasnya." Kata Erik berusaha bujuk Lea. Mendengar kata sepuasnya membuat Lea langsung menatap Erik, "Bener sepuasnya?" Tanya Lea memastikan. Erik pun hanya mengangguk. Dan Lea pun sangat senang sampai ia memeluk Erik tak sadar.
Melihat pacarnya yang sudah tak marah membuat Erik tersenyum dan membalas pelukan gadisnya itu sambil mengelus rambut panjangnya.
Gue sayang banget sama Lo Le. Gue janji gabakal lepasin Lo. Apapun yang terjadi. Batin Erik sambil mencium puncak kepala Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALERIK ( COMPLETED )
Teen FictionIni memang kisah yang sangat klise. Tetapi ini bukan kisah tentang seorang gadis yang berjuang untuk mendapatkan seseorang yang dia impikan. Bukan juga tentang Si Bad Boy berwajah dingin atau pun tentang Bad Girl. Tetapi ini tentang gadis yang b...