Tertawa Bersama

2.7K 90 0
                                    

Melihat tawamu itu menjadi candu untukku, entah apa yang berada pada tawamu hingga aku suka melihatnya.

-Alerik-

Keesokan harinya Lea terbangun dengan wajah segar. Lalu gadis itu mandi dan bersiap siap untuk ke sekolah. Selesai bersiap siap Lea turun untuk sarapan bersama.

"Pagi Ma." Sapa Lea sambil mengecup pipi kanan mamanya yang sedang menyiapkan sarapan untuknya. Mamanya pun hanya tersenyum manis dan membalas sapaan Lea. "Pagi juga sayang. Yuk sarapan dulu." Kata mama lea sambil mengambilkan nasi goreng untuknya. Lea pun menerimanya dengan senang hati. "Makasih ma, oiya papa pulang dari Singapura kapan Ma? Tanya Lea disela sela makannya. "Mungkin Minggu depan sayang." Kata mama lea. Gadis itu pun hanya mengangguk kan kepalanya.

"Ma, Lea udah selesai makan. Lea berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Pamit Lea kepada mamanya sambil mencium tangannya. "Waalaikumsallam. Hati hati ya sayang. Belajar yang bener."  Balas mama Lea. Lea pun hanya mengangguk lalu pergi ke sekolah.

***

Dikelas Erik semua sedang kebingungan mencari kunci jawaban PR mereka. Tapi tidak dengan Erik dkk, mereka malah duduk adem ayem dipojokkan kelas. Katanya sih mereka sudah mengerjakan. "Eh Rik, kayaknya gue liat lo sama Si Lea makin deket aja." Goda Ryan tiba tiba. Erik yang digoda pun hanya menjawab singkat, "enggak , biasa aja tuh." Katanya sok ketus. Disaat mereka sedang mengobrol tiba tiba guru mereka datang dan menagih PR yang ia berikan.

"Baik anak anak mana PR yang saya berikan?" Tagih pak Jojon guru mata pelajaran matematika. Semuanya pun langsung mengumpulkan. Disaat sedang mengoreksi, Pak jojon memanggil Erik dkk.

"Erik, Ryan, Aldo, Dimas maju kalian." Perintah pak jojon dengan muka menyeramkan. Yang dipanggil pun langsung maju.

"Iya, ada apakah  gerangan pak jojon memanggil nama kita? tanya Erik santai. Pak Jojon yang ditanya seperti itu langsung berdiri dan berkacak pinggang.

"Ada apa ada apa. Apa maksut kalian mengumpulkan kembali soal PR yang saya berikan? Kenapa tidak dijawab?" Tanya pak jojon galak dengan menunjukkan buku mereka. Ryan pun menjawabnya dengan santai, "Loh kemarin bapak bilangnya apa? Bapak bilang gini kan, " besok saya minta PR yang saya berikan" kata Ryan sambil menirukan gaya bicara pak jojon, dan itu mengundang gelak tawa satu kelas.

"Bener tuh pak, coba kemarin pak jojon bilangnya gini, "besok bapak minta jawaban pr kalian" nah kalok gitu kan kita bakal jawab PR bapak. Jadi kita bener dong" sambung Aldo dengan wajah sok polosnya. Pak Jojon yang melihat kelakuan muridnya itu menggeram kesal.

"Sekarang kalian keluar dan hormat ke bendera sampai istirahat" perintah pak jojon kepada Erik dkk . Sedangkan yang di hukum hanya tersenyum lalu mengangguk, "siap pak. Kalau begitu kita pamit ya. Assalamualaikum" pamit Erik lalu mencium tangan guru itu diikuti oleh sahabatnya yang lain.

Gurunya itu pun hanya menggelengkan kepalanya sambil mengelus dadanya. Sabar punya murid kayak begitu. Untung udah mau lulus. Batin pak Jojon.

Diluar kelas Erik dkk bersorak senang karena bisa bebas dari pelajaran pak jojon yang sangat amat gabut.  "Sekarang kita mau kemana?" tanya Aldo. Erik pun mengusulkan untuk ke atap sekolah dan teman temannya menyetui. Akhirnya mereka berempat bolos kesana.

Saat sampai disana Erik langsung mendudukkan dirinya dikursi disofa panjang yang tersedia diikuti oleh yang lain. Ryan yang mengeluarkan rokoknya langsung menawarkan kepada teman-temannya, dan hanya Erik yang menolak. "Lo masih nggak ngerokok Rik?" tanya Aldo sambil mengepulkan asapnya. Erik pun hanya mengangguk singkat, "Gue ngerokok kalau pas lagi kacau aja" kata Erik singkat sambil melihat pemandangan dari atas atap.

"Guys, gue kayaknya gue suka sama cewek." Celetuk Ryan tiba tiba, dan itu membuat ketiga temannya mengalihkan perhatiannya ke Ryan. Teman temannya merespons ucapan Ryan dengan ketawa ngakak.

"Bukannya lo udah biasa ya suka sama orang? Mantan lo juga udah banyak" tanya Aldo, karena temannya yang satu itu memang terkenal dengan ke playboyan nya. Ryan yang melihat respon temannya hanya mendengus lalu membela dirinya sendiri, "Bukan gitu. Maksudnya gue, gue beneran suka sama tu cewek. Dia itu beda." Jelas Ryan sambil tersenyum tak jelas. Dan itu membuat Erik jijik, lalu ia mendorong lengan Ryan sehingga pria itu tergeser tubuhnya.

Mendengar perkataan Ryan, Aldo jadi teringat tentang Lea lagi. "Eh iya Rik, gimana perasaan lo? Udah berubah jadi cinta belum sama si Lea?" Erik yang mendapatkan pertanyaan seperti itu langsung menghembuskan nafas panjang.

"Gue gak suka sama Lea dan gak akan pernah suka. Dia bukan tipe gue. Kita gak akan pernah jadian. Kalau pun jadian mungkin itu hanya sebuah permainan." Jelas Erik dengan penuh penekanan. Lagi dan lagi ucapan Erik itu terekam dan itu akan membuat ia menyesal dikemudian hari. Setelah mengatakan itu Erik pergi meninggalkan atap sekolah.

Entahlah kenapa kaki Erik membawanya ke taman belakang, Erik juga tidak tau. Saat sampai di taman belakang Erik melihat Lea sedang duduk sendirian di sana. "Hei, boleh gue duduk sini?" Izin Erik Kepada Lea.

Lea yang melihat Erik pun kaget dan tak lama ia tersadar lalu menjawab pertanyaan erik dengan sebuah anggukan. Merasa mendapat respon, Erik langsung menempatkan dirinya disamping Lea.

"Lo ngapain disini? Kok sendirian aja? Kayak jomblo aja lo" ejek Erik kepada Lea untuk memecahkan keheningan diantara mereka. Merasa diejek, Lea pun mendengus lalu menjawab, "Gue nggak ngapa-ngapain. Terus gue harus sama satu RT gitu? Emang gue jomblo." Jawab Lea.

Erik yang mendengar respon Lea pun menganggukkan kepalanya, "Oh ternyata lo jomblo." Balas Erik santai.

"Iya. Mau apa lo?." Tanya Lea ketus. Erik pun lantas tersenyum dan menjawab, "Gue? Mau apa? Kalau gue mau jadiin lo pacar gimana?" Tanya Erik dengan menatap Lea.

Gadis itu kaget mendengar perkataan Erik, lalu mereka saling menatap dalam beberapa menit sampai akhirnya tawa Erik keluar dengan sangat keras, Lea yang melihat Erik tertawa mengernyit bingung.

"Hahahaha muka lo lucu banget Le. Lo baper ya gue gituin tadi? Hahaha gue tadi cuma bercanda kali" kata Erik dengan sisa tawanya. Lea yang mendengar jawaban Erik lantas langsung terdiam.

"Hahaha itu cuma bercanda Lea. Lo jangan kegeeran dulu. Mana mungkin Erik suka sama lo. Kenapa dengan mudah lo jatuh cinta sama Erik Le. Dia gak mungkin jatuh cinta sama lo Lea, gak mungkin. Batin lea sendiri.  Setelah lama diam akhirnya Lea memukul lengan Erik untuk menutupi sakit hatinya. "Sembarangan siapa juga yang baper. Gak" kata Lea ketus.

"Oh jadi lo nggak baper." Kata Erik jahil, setelah itu ia menangkap Lea dan menggelitiki pinggang gadis itu sampai sampai Lea tertawa dan mengeluarkan air mata. Lebih tepatnya air mata kebahagiaan.

"Hahahaha udah Rik. Gue mohon. Gue capek." Mohon Lea dengan sisa tawanya. Akhirnya Erik berhenti dan mereka duduk diatas rerumputan hijau. "Lo cantik kalok ketawa Le." Kata Erik tiba tiba. Lea yang mendengarnya lantas terkekeh, "haha dasar gombal lo" balas Lea. Erik yang melihat Lea tertawa hanya melihatnya lalu ikut tersenyum.

Melihatmu tertawa membuatku bahagia. Tawamu adalah melodi terindah untukku. Biarkanlah semua begini dulu. Aku tak mau jika semuanya hilang karena kesalahanku. Dan yang perlu kamu tau, aku mencintaimu. Eriko Dewa Mahantara mencintai Alea Renata Putri. Batin Erik tersenyum sambil melihat Alea.

ALERIK ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang