Sebuah Akhir

3.4K 87 0
                                    

Apakah ini adalah sebuah akhir dari kisah kita selama ini? Jika iya, terimakasih telah bersamaku walaupun dalam waktu yang singkat.

-Alerik-

Hari ini rencananya Erik akan ke rumah sakit untuk menjenguk Lea dan ia akan membicarakan tentang Nata. Saat sedang bersiap siap tiba tiba handphone Erik berdering dan tertera nama Bang Ridwan disana, tanpa menunggu Erik langsung menjawabnya.

"Hallo bang, ada apa?" Sapa erik

"......."

"Oke gue langsung kesana" setelah memutuskan panggilan tadi Erik langsung bergegas menuju rumah sakit. Selama diperjalanan Erik hanya memikirkan keadaan Lea saja, bahkan Erik hampir saja menabrak seorang pengendara lainnya karena ia tidak fokus.

Sampai di rumah sakit Erik langsung menuju ruang rawat Lea dan langsung masuk kesana tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Erik yang sudah masuk pun hanya bisa diam melihat keadaan disana, bagaimana tidak.

Disebuah brankar terlihat seorang gadis yang selama ini dirindukannya dan kini ia tengah tersenyum kecil kepada para sahabat dan keluarganya. Gadis yang membuat dirinya sangat merasa bersalah atas segala perlakuannya.

"Lea" panggil Erik pelan. Semua orang yang mendengar itu langsung saja memberikan jalan untuk Erik bertemu dengan Lea.

Melihat kekasihnya datang membuat Lea senang, walaupun jika ia mengingatkan perlakuan Erik dulu membuatnya sakit.

"Hai apa kabar?" Sapa Lea. Semua orang yang melihat itu langsung memutuskan untuk keluar ruangan, karena mereka tau Erik dan lea membutuhkan privasi. Setelah semua pergi, Erik langsung duduk di kursi samping brankar Lea.

"Kamu kenapa betah banget tidurnya? Aku kangen banget sama kamu. Maafin aku yang udah nyakitin kamu, aku mau kita memperbaiki semuanya." Ucap Erik tulus sambil menggenggam tangan Lea.

Mendengar perkataan Erik membuat Lea tersebut pedih.

"Aku mimpi indah banget Rik, kamu tau nggak kalau aku juga kangen banget sama kamu. Gaada yang perlu dimaafin karena memang gaada yang salah, mungkin kamu dulu hanya terbawa emosi aja. Oh iya kamu bentar lagi mau ujian kan? Kalau gitu belajar yang rajin, maaf aku gabisa nemenin kamu. Dan kamu benar Rik, keadaan ini memang harus diperbaiki, tetapi bukan kita melainkan kamu." Mendengar perkataan lemah dari Lea membuat perasaan Erik tak enak.

"Kamu ngomong apasih Le, kamu akan selalu bersama aku. Kita bakal bareng terus." Erik mengatakan itu dengan mata yang sudah memerah

"Aku kan selalu ada sama kamu, tetapi disini. Dihati kamu" ucap Lea sambil menunjuk dada Erik. "Sekarang aku mau minta tolong kamu boleh?" Pinta Lea

"Kamu mau minta tolong apa hmm?" Jawab Erik dengan suara Serak

"Tolong panggilin semuanya untuk masuk ke sini ya." Setelah mendengar permintaan Lea, Erik pun langsung keluar untuk memanggil sahabat dan keluarganya.

Tetapi saat semuanya sudah masuk, ada satu orang yang membuat Erik sangat marah.

"Mau apa Lo dateng kesini?" Sentak Erik dan orang itu hanya menundukkan kepalanya. "JAWAB GUE. MAU APA LO KESINI NATA?"

"G-gue mau minta maaf Rik" cicit nata pelan.

"Maaf? Atas semuanya? GOBLOK LO" Semua orang yang mendengar perkataan Erik merasa kasian kepada Nata.

"Rik udah, nata kesini mau minta maaf" Aldo mencoba menenangkan Erik.

"Lo mikir dong apa yang udah Lo lakuin ini keterlaluan, Lo udah.." perkataan erik terpotong karena panggilan dari Lea

ALERIK ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang