Gue seneng bisa habisin waktu berdua sama lo. Karena disitu letak kebahagiaan gue sesungguhnya
-Dimas Krishna-
Mungkin part ini khusus Lea sama Dimas dulu ya guys. Happy reading:)
Selama diperjalanan Lea hanya diam tak bersuara karena dia bingung Dimas akan membawanya kemana. Sampai akhirnya Lea berani bertanya. "Lo mau bawa gue kemana Dim?" tanya Lea dengan sedikit teriak. Dimas yang ditanya seperti itu hanya tersenyum kecil lalu helm full face nya dan menjawab "liat aja nanti", jawaban itu membuat Lea memanyunkan bibirnya.
Setelah lama berkendara akhirnya motor Dimas sampai disebuah kedai ice cream, Lea yang menyadari dimana ia berada sekarang langsung tersenyum lebar dan matanya berbinar bahagia. Setelah melepas helmnya Dimas langsung mengajak Lea untuk masuk kedalam kedai itu.
Saat sudah dialam mereka langsung memesan ice cream, Lea dengan ice cream rasa Vanilla dan coklat, sedangkan Dimas dengan ice cream rasa coklat. Jangan heran kenapa Lea memilih dua rasa. Karena gadis itu bingung ingin memilih yang rasa coklat atau vanilla dan Dimas memberikan ide untuk memilih keduanya saja, akhirnya Lea memilih semuanya. Setelah membayar pesanannya mereka membawa ice cream mereka dan mencari kursi yang kosong.
Setelah menemukan kursi kosong mereka menikmati ice cream itu. Untuk beberapa saat hanya ada keheningan diantara mereka. Lea yang fokus dengan ice creamnya dan Dimas yang fokus memandangi wajah cantik Lea. Merasa diperhatikan akhirnya Lea mendongak dan menatap Dimas. "Lo ngapain liatin gue sampai segitunya?" tanya Lea bingung. Merasa tertangkap basah Dimas langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu. "Habisnya lo dari dulu cantik sih. Gak berubah, kan gue jadi suka liatnya."gombal Dimas kepada Lea. Gadis yang digombali Dimas pun hanya tertawa ringan.
"Belajar gombal darimana lo? Kata Rain lo itu dingin dan cuek, tapi kok menurut gue, lo itu nyebelin dari dulu." kata Lea diakhiri dengan kekehan kecil. Dimas yang mendapat pertanyaan seperti itu langsung bingung, ia juga tidak tau bagaimana dengan Lea sifat dinginnya bisa hilang. Apakah karena Lea sahabat kecilnya dulu atau karena ia menyayangi gadis itu. Pikir Dimas.
Merasa pertanyaannya tak dihiraukan, Lea langsung mencubit tangan Dimas yang berada diatas meja. "Awww" rintih Dimas sambil mengusap tangannya. "Mungkin cuma perasaan temen lo aja. Udah belum makan es krimnya? Kalau udah kita pergi lagi yuk" ajak Dimas. Lea yang mendengar kata pergi lagi pun langsung bingung.
"Hah pergi lagi? Kemana?" Tanya Lea bingung sambil berdiri. Dimas hanya tersenyum lalu menggenggam tangan Lea dan membawanya keluar dari kedai. Setelah sampai diparkiran Dimas langsung naik ke atas motor nya dan memakai helm full face miliknya, Lea pun juga segera naik ke motor Dimas. Lalu mereka pergi dari kedai itu.
Hampir 30 menit mereka membelah jalanan ibu kota tapi sampai sekarang belum sampai juga ke tempat yang dimaksut Dimas. Setelah menunggu 10 menit lagi akhirnya mereka sampai pada sebuah danau yang indah. Lea yang melihat itu langsung turun dari motor dan berlari menuju ke danau sambil tertawa.
Dimas senang melihat tawa dari gadis kesayangannya itu. Lalu ia menyusul Lea ke tepi danau. "Le, sini duduk." Dimas memanggil Lea untuk duduk diatas rerumputan hijau ditepi danau. Lea yang merasa terpanggil pun langsung menuju ke tempat Dimas dan mendudukkan dirinya di samping pria itu
"Gimana suka nggak sama Danaunya?" tanya Dimas tanpa melihat Lea. Yang ditanya pun menjawab dengan antusias, "Iya gue suka banget. Makasih ya Dim." Kata Lea sambil tersenyum manis, pria yang disampingnya pun merasa senang dan membalas senyuman manis Lea dengan anggukan kecil. Hingga keheningan terjadi diantara mereka.
"Le, gue mau tanya boleh?" tanya Dimas serius memecah keheningan diantara mereka. Lea pun menatap Dimas dan mengangguk. Merasa diperbolehkan Dimas langsung menarik nafas dan mengeluarkannya secara perlahan, lalu bertanya, "Le, gue mau tanya. Lo suka sama Erik?" tanya Dimas dengan hati hati sambil menatap Lea.
Lea yang tadinya tersenyum manis menatap ke danau lalu mengalihkan pandangannya menatap Dimas dengan tatapan bingung. "Emang kenapa? Kok lo tanya begitu." tanya balik Lea dengan menyatukan alisnya. Dimas yang mendengar respon Lea pun langsung bingung ingin menjawab apa. "Emm gapapa kok. Kan lo temen kecil gue, jadi gue penasaran aja. Tapi kalau lo gamau cerita gapapa kok." Jawab Dimas cepat.
Lea yang melihat respon Dimas pun terkekeh kecil lalu menjawab, "Gue gatau apa perasaan ini termasuk kedalam perasaan sayang atau enggak. Yang gue tau, gue nyaman setiap deket Erik, gue seneng mendapatkan perhatian dari Erik." Jelas Lea sambil menatap ke danau dengan senyuman manis.
Dimas yang mendengar jawaban Lea hanya memaksakan dirinya untuk tersenyum, beda dengan hatinya yang merasa sakit mendengar jawaban dari gadis yang ia sayangi.
Apa gue harus melepas lo buat sahabat gue sendiri? Apa gue harus membuang perasaan ini? Apa gaada sedikit aja ruang dihati lo buat gue Le. Gak, gue nggak akan melepaskan lo, walaupun untuk sahabat gue sendiri. Gue akan perjuangin lo, Alea Renata Putri. Batin Dimas sambil menatap Lea yang tengah tersenyum melihat pemandangan danau.
"Le, naik perahu itu yuk." Ajak Dimas sambil menunjuk sebuah perahu yang berada tak jauh dari mereka. Lea pun mengalihkan pandangannya dan mengangguk semangat. Lalu mereka naik perahu bersama sampai lupa waktu.
Mereka naik perahu sampai ke tengah danau dan berhenti sebentar. Lea yang bingung kenapa perahunya berhenti pun langsung menatap Dimas. "Dim, kok berhenti sih, kenapa? tanya Lea bingung. Sedangkan Dimas hanya tersenyum dan menjawab dengan jawaban yang membuat Lea tambah bingung. "Kita berhenti dulu sebentar ya. Terus sekarang lo liat kearah sana." Kata dimas sambil menunjuk langit. Lea pun langsung mengikuti arah jari Dimas.
Tak lama setelah itu senyum Lea muncul kembali, tetapi ini lebih lebar. Bagaimana tidak, tepat dimana Dimas menunjuk itu disana terdapat matahari terbenam. Dan itu sangat indah, bahkan Lea sampai tak berkedip melihatnya. "Udah ya liatnya. Sekarang kita pulang." Kata Dimas kepada Lea. Gadis itu pun hanya mengangguk. Setelah itu mereka pergi ke tepi danau untuk pulang.
Setelah sampai didepan rumah Lea, gadis itu langsung turun dari atas motor Dimas.
"Makasih ya Dim. Gue seneng banget. Mau mampir dulu nggak?" kata lea. Dimas pun tersenyum lalu menjawab, "iya sama sama. Gue seneng kalau lo seneng. Besok kapan kapan gue ajak lagi deh. Gue langsung pulang ya." Pamit Dimas.
"Iya hati hati Dim." Kata lea sambil melambaikan tangannya kepada Dimas, pria itu hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan rumah Lea.
Setelah Dimas pergi Lea mengucapkan salam dan masuk ke rumah.
"Assalamualaikum Mama, Lea pulang." Ucap Lea. Oky mama Lea yang sedang menonton tv pun tersenyum dan menjawab salam Anak gadisnya itu.
"Wa'alaikumsallam sayang. Kok baru pulang?" tanya Mama Lea.Lea yang melihat mamanya langsung mencium tangannya dan menjelaskan darimana saja ia seharian ini bersama Dimas. Mama Lea yang mendengar anaknya bercerita hanya tersenyum. "Yaudah, sekarang kamu mandi dan istirahat ya." Uacap mama Lea, gadis itu pun mengangguk dan pamit untuk ke kamarnya.
Setelah sampai ke, Lea langsung mengganti pakaian dan mandi. Setelah selesai membersihkan diri gadis itu langsung merebahkan tubuhnya dikasur miliknya, tak lama setelah itu, ia terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALERIK ( COMPLETED )
Teen FictionIni memang kisah yang sangat klise. Tetapi ini bukan kisah tentang seorang gadis yang berjuang untuk mendapatkan seseorang yang dia impikan. Bukan juga tentang Si Bad Boy berwajah dingin atau pun tentang Bad Girl. Tetapi ini tentang gadis yang b...