Persahabatan itu bukan tentang siapa lo ataupun siapa gue, tetapi persahabatan itu tentang siapa kita jika bersama.
-Salam sayang dari Ryan Ganteng-
Saat ini Erik dkk ditambah dengan Rain telah berkumpul disalah satu cafe untuk membahas tentang kecelakaan Lea.
"Jadi apa hasil dari tugas kalian masing masing tentang rencana kita ini?" Tanya Erik.
"Menurut penyelidikan gue sama Dimas, mobil pada malam itu adalah mobil sewaan agar pelaku tidak dapat diketahui oleh siapapun." Sahut Aldo dan diangguki oleh Dimas.
"Terus yang mengendarai mobil itu siapa?" Bingung Rain.
"Setelah kita cari tau dan kita datangi tempat penyewaan mobil itu, ternyata bener, Nata yang nabrak Lea. Informasi ini kita dapetin dari yang punya penyewaan mobil itu sendiri. Bahwa pada waktu itu dan dihari yang sama , Nata menyewa mobil disana dengan plat polisi yang sama juga." Jujur ucapan Aldo membuat Rain benar benar kaget. Ia tak menyangka bahwa sahabatnya dulu lah yang membuat Lea terbaring dirumah sakit.
"Brengsek. Gue ga bakal lepasin Nata. Dia harus dapet balasan" emosi Erik sambil mengepalkan tangannya.
"Nata juga bilang kayak gitu sama gue, dan gue udah berhasil rekam omongan dia tadi siang." Tambah Ryan sambil memberikan bukti itu. Erik menerimanya dan mendengarkan rekaman itu.
"Jadi apa yang harus kita lakuin? Gue mau nata tanggung jawab atas apa yang dia lakuin." Tanya Rain yang sudah meneteskan air matanya.
"Selebihnya biar gue yang urus. Sekarang gue mau pamit ke rumah sakit dulu." Pamit Erik lalu pergi dari cafe itu.
*****
Sampai dirumah sakit, Erik langsung menuju ruangan yang ditempati oleh gadisnya itu.
Sampai didepan pintu ruang rawat lea, Erik mengetuknya dan langsung masuk.
"Assalamualaikum." Ucap Erik pelan.
Ridwan yang berada disana pun langsung menengok kebelakang.
"Waalaikumsalam. Eh Lo Rik. Sini duduk." Jawab Ridwan ramah.
Erik pun langsung duduk di sofa yang berada dikamar Lea.
"Gimana keadaan Lea bang?" Tanya Erik kepada Ridwan, tetapi matanya fokus kepada Lea. Mendengar pertanyaan Erik membuat Ridwan menghembuskan nafasnya.
"Ya seperti yang Lo liat. Dia masih betah tidur." Jujur Ridwan merasa sedih melihat keadaan adiknya itu. Lea yang biasanya aktif kini hanya bisa terbaring lemah dirumah sakit.
Setelah lama bergelut dengan pikiran masing-masing, akhirnya Ridwan pamit pulang dulu untuk mengambil baju ganti. Setelah Ridwan pergi, Erik langsung pindah duduk di Kursi samping Lea.
"Hei, kamu kapan mau bangun? Aku kangen banget sama kamu. Aku sebentar lagi mau ujian Le, masa kamu nggak mau kasih semangat buat aku." Ucap Erik sambil menggenggam tangan kecil Lea.
"Kamu mimpi apasih Le sampai ga mau bangun gini. Kamu mimpi cowok ganteng ya? Padahal aku kan udah ganteng." Erik mengakhiri ucapannya dengan kekehan kecil untuk menghibur dirinya. Saat sedang mengajak Lea mengobrol, tiba tiba saja pintu ruang rawatnya terbuka dan menampilkan seseorang yang sudah lama tak ia lihat kehadirannya .
"Mau apa Lo dateng kesini?" Tanya Erik ketus
"Gue cuma mau nengok Lea aja." Jawabannya
"Sekarang udah nengok kan. Lo bisa pergi." Perintah Erik.
![](https://img.wattpad.com/cover/183769534-288-k806650.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALERIK ( COMPLETED )
Teen FictionIni memang kisah yang sangat klise. Tetapi ini bukan kisah tentang seorang gadis yang berjuang untuk mendapatkan seseorang yang dia impikan. Bukan juga tentang Si Bad Boy berwajah dingin atau pun tentang Bad Girl. Tetapi ini tentang gadis yang b...