Putus

2.2K 79 1
                                    

Jujur melihatmu dengan yang lain membuatku terluka, tetapi aku sadar bahwa kita hanya sekedar teman.

-Alerik-

Malam harinya Lea masih saja memikirkan perkataan Erik tadi siang. Ia bingung dengan semua keadaan ini. Saat sedang berfikir tiba tiba ada pesan masuk, dan itu dari Erik. Lea langsung saja membukanya dengan senyuman mengembang. Setelah membaca pesan itu senyum Lea perlahan menghilang.

Sorry kayaknya hubungan kita cukup sampai disini aja. Gue mau kita putus.

Tangis Lea langsung pecah saat itu juga, gadis itu langsung mencoba menelfon nomor Erik tetapi hanya suara operator yang ia dapatkan.

Lea tak menyangka hubungannya dengan Erik hanya bisa bertahan beberapa bulan saja. Ia sangat menyayangi Erik. Tetapi Lea tak akan menyerah begitu saja, ia akan mencoba memperbaiki hubungannya dengan Erik.

Lea beranjak dari tempat tidurnya dan menuju meja belajar lalu mengambil buku diary miliknya.

Dear diary

Kamu tau rasanya ditinggalkan ketika lagi sayang sayangnya? Haha ternyata itu sangat sakit dan aku baru saja mengalami semua itu. Seseorang yang aku sayangi, yang jadi semangat dalam hidupku kini telah pergi meninggalkan begitu banyak kenangan.

Aku tak tau apa alasan dari keputusannya itu. Jujur aku sangat menyayanginya bahkan mencintainya. Dia selalu membutku bahagia hanya dengan cara yang sederhana. Dia selalu membuatku nyaman hanya dengan tingkah lakunya.

Terimakasih telah hadir dan sekarang giliranku untuk memperjuangkan mu 🖤

I love you Eriko Dewa

Salam sayang
Alea Renata

Percayalah Lea menuliskan kata demi kata itu dengan air mata yang mengalir deras. Akhirnya ia memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya.

***

Ditempat lain seseorang sedang berdebat mengenai rencana mereka.

"Apa yang Lo lakuin sampe Erik benci sama Lea?" Tanya pria itu

"Gue hanya lakuin apa yang seharusnya gue lakuin." Jawab cewek itu dengan senyum licik.

"Gue mau berhenti tentang rencana kita ini. Gue nyesel udah lakuin ini." Ucap pria itu tegas.

"Maksud Lo apa? Yang ngrencanain semua ini Lo ya. Kenapa Lo malah mundur. Bentar lagi rencana kita berhasil." Emosi wanita itu.

"Gue sadar, yang kita lakuin itu salah. Gak seharusnya gue suka sama pacar sahabat gue ." Frustasi pria itu

"Tapi lo kenal Lea lebih dulu daripada Erik. Gue bakal tetep lanjutin rencana gue, walaupun itu tanpa lo." Ucap wanita itu

"KITA ITU SALAH NATA" teriaknya.

"TAPI GUE UDAH TERLANJUR SAYANG SAMA ERIK, RYAN. Lo paham dikit dong." Sentak Nata tak kalah keras.

"Lo itu cuma terobsesi, tolong bedain antara obsesi sama cinta." Kata Ryan mencoba menenangkan Nata.

Tanpa membalas perkataan Ryan, Nata langsung pergi dari sana. Dan Ryan hanya bisa menyesalinya saja. Ia menyesal telah merencanakan semua ini. Jujur ia sudah jatuh cinta kepada Rain dan ia berjanji akan menjaganya.

Ia juga akan menjaga Lea dan para sahabatnya. Berkerja sama dengan Nata beberapa Minggu membuat Ryan tau betapa bahayanya gadis itu. Dan ia akan mencoba jujur kepada Erik.

***

Keesokan harinya berita Erik dan Lea yang telah putus sudah menjadi tranding
Topic di SMA Garuda. Banyak yang sedih karena best couple  mereka telah putus, tapi ada juga yang senang karena sang most wanted kini telah jomblo dan mereka akan berlomba untuk mendapatkan hatinya.

Rain yang menderita berita itu langsung berlari menuju kelas dan mencari Lea. Saat sampai dikelas ia melihat Lea sedang menelungkupkan wajahnya di meja dengan bahu bergetar. Rain tau bahwa sahabatnya itu tengah menangis.

"Lea " panggil rain pelan sambil mengusap kepala Lea. Yang dipanggil pun langsung menegakan kepalanya. Saat Rain ada disampingnya ia langsung memeluk sahabatnya itu erat.

"Hikss Rain gue putus sama Erik." Kata Lea ditengah tangisannya.

"Ssst udah ya. Biarin aja cowok kayak Erik. Masih ada seseorang yang sayang sama Lo." Ucap Rain sambil mengelus rambut Lea.

Saat mereka berpelukan, Nata datang dengan diantar oleh Erik. Bahkan Erik mengusap kepala Nata dan Lea melihat itu semua. Pandangan mereka berdua sempat bertemu, tetapi Erik langsung memutuskannya dan beralih kepada Nata. Saat Erik telah pergi , Nata memasuki kelasnya dengan senyum yang mengembang.

Melihat itu membuat Rain sangat emosi tetapi ia menahannya.

***

Dirooftop Erik  hanya diam dan memandang lurus ke depan. Sampai seseorang menepuk bahunya.

"Lo beneran putus sama Lea? Siapa yang mutusin" Tanya Dimas

"Iya gue putus dan gue yang minta." Jawabannya singkat.

"Kenapa lo bodoh banget ngelepas cewek kayak Lea. Dia kurang apa? Asal lo tau, dari dulu gue udah sayang sama Lea. Tetapi saat gue tau dihati Lea cuma ada lo, akhirnya gue milih mundur. Awalnya gue berniat buat rebut Lea dari lo, tapi ngeliat dia bahagia banget sama Lo. Jadi gue mencoba ikhlas. Tetapi apa yang lo lakuin? Lo nyakitin dia bro. Gue yang dari dulu jaga dia biar ga sedih, tapi malah dengan gampangnya lo buat dia nangis. Cukup mantannya aja yang bangsat, Lo jangan. Lo udah tau kan kalau Devan mantan Lea. Tapi gue berani taruhan kalau lo gatau alasan mereka putus. Devan selingkuh sama sahabat Lea sendiri, dan itu membuat Lea sangat down sampai ia trauma dengan cinta. Tapi dia bilang saat kenal lo, rasa takut itu mulai hilang. Dan dengan gampangnya lo buat ketakutan itu muncul lagi. Jadi jangan salahin gue kalau Lea bakal gue ambil." Kata dimas panjang lebar lalu pergi meninggalkan Erik dengan semua pikirannya itu.

Jujur Erik sangat kaget karena sahabatnya yang sangat irit bicara itu bisa bicara sepanjang tadi, tapi ia juga memikirkan perkataan Dimas. Apa gue sebangsat itu. Pikir Erik. Disatu sisi ia sangat mencintai Lea tapi disisi lain egonya telah menguasai semuanya.

Setelah merenungkan semuanya akhirnya Erik memutuskan untuk ke kantin. Dan disana sudah ada para sahabatnya bersama Lea dan Rain ditambah lagi Devan. Disana Dimas selalu membuat Lea tersenyum. Erik pun langsung menghampirinya.

Melihat kedatangan Erik membuat tawa Lea berhenti. Entahlah ia selalu saja sedih saat melihat Erik, karena saat itu ia akan teringat semua kenangan bersamanya.

"Hai Rik." Sapa Lea dengan senyum tipis dan tak dihiraukan oleh Erik. Melihat itu membuat Lea hampir meneteskan air matanya. Para sahabatnya yang melihat itu ada yang merasa bersalah, merasa kasihan dan ada juga yang emosi dengan tingkah Erik.

Tak lama Nata datang dan langsung duduk disamping Erik.

"Hai Erik." Sapa nata sambil tersenyum manis.

"Hai. Udah makan?." Balas Erik. Dan dibalas dengan gelengan manja oleh Nata. Tetapi dimata Rain itu Sangat menjijikan.

"Gue pesenin dulu ya." Sebelum Erik melangkah pergi ia sempat mengusap kepala Nata sambil tersenyum dan semua pemandangan itu tak luput dari perhatian Lea.  Dan itu membuatnya sesak. Devan yang melihat itu merasa kesal.

"Le, nanti pulangnya bareng gue ya. Lo dianter kan tadi." Ajak Devan dan itu membuat Erik yang baru saja sampai langsung meliriknya.

"Iya gue dianter. Tapi apa gak ngrepotin?" Tanya Lea Sambil melirik Erik untuk melihat reaksinya.

"Enggaklah. Gue juga kangen sama tante Oky." Balas Devan santai dan diangguki oleh Lea. Setelah itu Lea dan Rain pamit untuk ke kelas duluan. Sebelum pergi Lea sempat menatap Erik. Merasa ditatap akhirnya Erik mendongak dan tatapan mereka bertemu. Lea menatap Erik dengan senyuman tipisnya, jujur ia sangat merindukan Erik walupun mereka selalu bertemu. Begitu pun dengan Erik, ia sangat merindukan senyum dari Lea, tetapi ego mengalahkan segalanya. Setelah saling tatap akhirnya Lea pergi.

Jujur aku kangen sama kamu Le. Tetapi semuanya udah beda. Ketidakterbukaan kamu tentang semuanya membuatku merasa kecewa. Batin Erik.

ALERIK ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang