Berubah

2.1K 74 0
                                    

Jika bahagiamu sudah tak bersamaku, ijinkan aku melepasmu.

-Alerik-

Malam harinya Lea hanya berdiri di balkon kamar miliknya dan memikirkan perkataan Rain tadi siang.

Flashback On

"Jadi Lo udah move on nih dari Si Devan." Goda Rain.

"Udahlah. Gue udah bisa move on dari Devan. Tapi gue masih inget cara dia nyakitin gue dulu." Jawab Lea pelan. Mendengar jawaban dari Lea membuat Rain dan nata saling menatap.

"Le, kalau Lo udah bisa lupain Devan. Perlahan Lo juga harus bisa lupain masalah kalian. Gue tau kalau perlakuan Devan ke Lo sangat jahat, dan gue tau betapa hancurnya hati Lo saat itu. Tapi apa gunanya Lo dendam sama dia. Kalau Lo dendam itu tandanya Lo belum bisa move on." Jelas Rain panjang.

Flashback Off

Saat sedang melamun tiba-tiba handphone Lea berdering tetapi hanya nomor saja yang tertera disana. Akhirnya ia memutuskan untuk mengangkatnya.

Halo Lea

Suara pria diseberang sana memulai percakapan dan Lea sangat mengenali suara itu.

Iya Dev, ada apa?

Syukur deh Lo inget suara gue. Gini Le, gue mau ajak Lo ketemuan di taman komplek Deket rumah Lo. Gimana Lo mau gak?

Mendengar ajakan dari Devan membuat Lea ingat perkataan Rain, mungkin ini waktunya. Pikir Lea.

Oke. Gue otw

Setelah itu Lea mematikan sambungan teleponnya dan bergegas menemui Devan.
Saat sampai disana Lea sudah melihat keberadaan Devan sedang duduk dibangku taman.

"Sorry lama." Kata lea sambil duduk

"Gapapa. Le gue mau ngomong." Devan mencoba berbicara

"Ngomong aja." Jawab Lea santai.

"Gue mau minta maaf Le. Maaf untuk semuanya. Maaf udah buat sakit hati, gue bener bener khilaf waktu itu. Gue gak sadar apa yang udah gue lakuin. Gue bener bener nyesel, gue masih sayang sama Lo. Gue mau kita balik kayak dulu." Kata Devan sambil menggenggam tangan Lea.

"Jujur gue kecewa sama Lo. Tapi gue berusaha buat lupain semua kejadian itu termasuk Lo Dev. Kita gabisa balik kayak dulu, sekarang udah ada hati yang harus gue jaga. Tapi kita bisa jadi temen." Kata Lea sambil tersenyum.

Melihat senyuman itu membuat Devan bahagia, setidaknya Lea tak membencinya seperti dulu.

"Boleh gue peluk Lo?" Tanya Devan dan diangguki oleh Lea.

"Makasih udah mau maafin gue." Ucap Devan pelan.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat kejadian itu. Dia Erik. Sebenarnya Erik berencana akan pergi ke rumah Lea, tetapi saat sampai di Taman ia melihat Lea sedang berpelukan dengan Devan. Akhirnya Erik memutuskan untuk pergi dari sana.

"Gue anter pulang. Plis. Jangan nolak." Mohon Devan dan diangguki oleh Lea.

Sampai dirumah Lea, Devan langsung pamit pulang.

***

Paginya Lea mencoba menghubungi Erik karena sejak semalam pria itu tak bisa dihubungi, karena sudah siang akhirnya Lea berangkat sekolah sendiri.

ALERIK ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang