Jika dia mencintaimu, dia tak akan meninggalkanmu dengan alasan karena masa lalunya datang kembali.
-Alerik-
Pagi ini SMA Garuda sudah dihebohkan dengan datangnya murid baru yang kabarnya cantik seperti bidadari. Hm sedikit alay memang. Para laki-laki yang mendengar kabar itu langsung mempertampan dirinya masing masing.
Begitupun para lelaki dikelas Lea mereka langsung menyemprotkan parfum nya dengan sembarangan. Semua parfum bercampur menjadi satu. Sampai bel masuk menghentikan aksi mereka itu.
Tak lama bu Nita selaku wali kelas masuk dengan seorang gadis cantik di belakangnya. Bisik bisik pun mulai terdengar. "Ssst diam sebentar. Disini kita mempunyai teman baru. Ayo nak perkenalkan diri kamu." Kata bu nita lembut. Lalu anak baru itupun memperkenalkan dirinya, "Hai nama gue Natalia Rachel. Kalian bisa panggil gue Nata. " Kata nata memperkenalkan dirinya diakhiri dengan senyum manis yang mengakibatkan para cowok bersorak.
"Baik nata, kamu duduk dibelakang Lea ya." Perintah bu nita, Nata pun hanya mengangguk lalu duduk di bangkunya. Lalu pelajaran dimulai.Lea yang berada didepan Nata pun langsung membalikkan badannya. "Hai nama gue Lea, dan ini Sahabat gue namanya Rain." Kata Lea dengan senyuman begitu pun dengan rain. Nata yang merasa akan mempunyai teman pun langsung membalas Lea, "Gue Nata. Semoga bisa menjadi teman." Kata nata lembut. Lea dan Rain saling pandang lalu berucap bersama, "bahkan kita bisa jadi sahabat" kata mereka serempak dengan cengiran khasnya. "Nanti kita ke kantin bareng." Lanjut Lea.
Nata yang ada melihat sahabat barunya itu pun langsung terkekeh dan melanjutkan pelajaran.
Saat istirahat mereka ke kantin bersama. Banyak yang menggoda mereka bertiga. Apalagi Nata yang memang murah senyum dan lembut. Saat sampai dikantin semua bangku sudah penuh. Sampai suara laki laki membuat pandangan Lea jatuh ke arahnya, "Le, sini duduk sama kita aja." Teriak Ryan dari bangku pojokan. Lea dan yang lain pun langsung ke sana.
"Kita boleh duduk sini kan?" Tanya Rain memastikan. Ryan pun langsung menjawabnya dengan senyuman, "Boleh dong. Sini duduk samping gue Rain." Kata Ryan. Rain yang mendengar perkataan Ryan pun langsung salting.
"Eh ini siapa?"tanya Aldo bingung, karena ia belum pernah melihat Nata. Merasa diperhatikan nata langsung memperkenalkan dirinya. Dan dibalas dengan baik oleh mereka. Lea yang tak melihat Erik pun langsung celingukan.
Merasa Lea sedang mencari Erik, akhirnya Dimas buka suara. "Dia lagi Ke kamar mandi. Bentar lagi juga kesini." Katanya datar. Merasa terciduk Lea langsung menatap kebawah.
Rain yang memang sudah lapar pun langsung menawari Lea dan Nata ingin memesan apa. Mereka pun bilang, "Samain aja kayak Lo." Ucap mereka kompak dan diakhiri dengan tertawa tak jelas. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Rain datang bersama makanannya lalu mereka makan bersama.
Saat sedang makan, Erik datang dan langsung menempatkan dirinya disamping Lea. "Hai." Bisik Erik ditelinga Lea dan membuat gadis itu kaget. "Eh dasar Lo ngangetin aja." Omel Lea, yang diomelin pun hanya tertawa. Lea pun hanya mendengus dan memperkenalkan Nata ke Erik.
"Oh iya Rik, kenalin ini Nata murid baru dikelas gue." Ucap Lea. Erik pun hanya menatapnya dan memperkenalkan dirinya.
"Gue Erik." Balas Erik singkat, setelah itu ia kembali menggoda Lea dan membuat gadis itu sebal. Pemandangan itu tak luput dari perhatian Nata. Mereka pacaran? Pikir Nata. Setelah itu ia melanjutkan makannya kembali. Tetapi ada satu orang lagi yang menatap mereka dengan tatapan benci. Bangsat. Liat aja kalian ga akan bisa bersama. Batin orang itu licik.Setelah selesai makan mereka semua langsung pergi ke kelasnya masing-masing dan melanjutkan pelajaran.
Saat bel pulang berbunyi mereka langsung berbondong-bondong keluar kelas. Saat sampai diparkiran Lea melihat Nata seperti sedang menunggu sesuatu. "Nat, Lo ngapain?"tanya Lea. Nata yang mendengar suara dari belakang langsung menengoknya, "Gue awalnya nunggu sopir gue, tapi katanya mobilnya mogok. Akhirnya gue nunggu taksi Lewat." Jelas Nata dengan wajah cemberut. Lea yang mendengar penjelasan Nata mengangguk, lalu matanya menangkap sosok Erik yang baru saja mengambil motornya, dan Lea pun memanggilnya.
"Erik, sini deh." Teriak Lea. Mendengar teriakkan Lea, Erik pun tersenyum dan menghampirinya dengan motor kesayangannya itu. "Apa Le? Lo kangen gue? Perasaan baru tadi ketemu." Tanya Erik ngasal saat ia sudah sampai dihadapan Lea dan Nata. Lea pun hanya memutar bola matanya malas mendengar perkataan ngaco Erik. "Rik, Lo bisa nganterin Nata gak? Kasian dia gaada yang jemput. Kalok nunggu taksi bisa lama." Ucap Lea dengan muka dimaniskan.
"Emang Lo gak cemburu kalau gue nganterin Nata pulang? Terus Lo pulang sama siapa?" Goda Erik. Lea pun hanya menabok lengan Erik. " Gue gak cemburu. Ngapain gue cemburu. Gue pulang sama Rain. Kebetulan dia hari ini pake motor karena mobilnya baru mogok. Ya kali gue bonceng tiga." Jelas Lea. Erik pun hanya mengangguk, "Yaudah ayo Nat gue anterin Lo pulang." Ajak Erik kepada Nata.
Nata pun bingung harus bagaimana, "em emangnya gapapa. Ga ngrepotin?" Tanya Nata ke Erik. Baru aja Erik ingin buka mulut, Lea sudah menjawabnya. "Gak repot kok Nat. Santai. Toh Erik juga suka direpotin." Sela Lea santai. Erik pun hanya mendengus sedangkan Nata terkekeh kecil. Setelah itu Nata langsung naik ke atas boncengan Erik.
"Lo pulangnya hati hati. Kalau udah sampai rumah kabarin gue." Ucap Erik lembut. Sedangkan Lea hanya mengangguk dan tersenyum. "Gue pulang ya." Pamit Erik sambil mengacak rambut Lea, lalu ia menjalankan motornya setelah menanyakan alamat rumah Nata.
Selama diperjalanan hanya ada keheningan diantara mereka. Erik yang fokus kepada jalannya dan Nata yang fokus kepada detak jantungnya yang tiba-tiba berdetak lebih cepat. Ia pun hanya menghiraukannya saja. Saat sudah sampai dirumah nata, ia turun dari motor Erik dan mengucapkan terima kasih. Nata sempat menawarkan Erik untuk mampir, tapi ia menolaknya dan langsung pamit kepada Nata untuk pulang.
Saat sampai dirumahnya Erik langsung naik ke kamarnya. Dan langsung membersihkan diri. Setelah selesai membersihkan dirinya, Erik langsung merebahkan tubuhnya di kasur miliknya dan mengambil handphone berlogo apel digigit itu. Ia pun langsung menghubungi Lea
Nb: yang tulisan miring Lea ya.
Setelah menunggu akhirnya telfonnya diangkat juga oleh Lea.
Hallo
Hallo Lea. Lo udah sampe rumahkan?
Iya udah kok. Lo kenapa sih khawatir banget gitu
Tanya Lea bingung dari sebrang sana. Erik pun menghembuskan nafas lega karena mendengar perkataan Lea.
Ya gue khawatir aja. Takutnya Lo nanti diambil sama orang lain. Ntar gue sama siapa. Kata Erik manja
Lea yang mendengar perkataan Erik langsung tertawa diseberang sana.
Hahaha ada ada aja Lo. Yaudah gue mau tidur dulu ya. Udah ngantuk banget nih.
Yaudah, kalok gitu selamat malam semoga mimpi indah. Sayang. Ucap Erik, tetapi untuk satu kata terakhir itu ia mengucapkannya dengan nada pelan. Setelah itu Erik langsung memutuskan panggilannya tanpa menunggu balasan dari Lea.
Diseberang sana Lea sempat terpaku mendengar satu kata terakhir dari Erik tadi. Walaupun samar samar ia tetap mendengar perkataan Erik tadi. Bahkan pipi Lea sekarang sudah dipastikan berwarna merah.
"Aaaaa Erik panggil gue sayanggggg." Teriak Lea, untung kamarnya itu kedap suara. Setelah itu ia langsung tidur dengan senyum yang masih tercetak di wajah cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALERIK ( COMPLETED )
Fiksi RemajaIni memang kisah yang sangat klise. Tetapi ini bukan kisah tentang seorang gadis yang berjuang untuk mendapatkan seseorang yang dia impikan. Bukan juga tentang Si Bad Boy berwajah dingin atau pun tentang Bad Girl. Tetapi ini tentang gadis yang b...